Entah berapa lama kemarin Bianca habis di gempur Axel yang mana jam dini hari pun tidurnya terusik karena hentakan lembut Axel di dalamnya.
Pria itu bilang sudah pelan pelan karena tidak mau mengganggu tidur istrinya tapi baru dua menit bergerak malah tetap saja Bianca terbangun.
"Yaaanghh... ahhh... aku mau tidur ih." Bianca merengek antara kesal tapi tak bisa menolak.
"Kok bangun sih Yang... aahh.. aku main nya lembut padahal." Pria itu berada di atasnya menghentak dengan gerakan santai tapi menusuk ke dalam.
"Eemhhh... ya sama aja! Kerasa rasa juga... aahhh."
"Aneh gak sih Yang aku main pelan kayak gini?"
Bianca diam tapi membenarkan perkataan suaminya. Ia terbiasa main hardsex akan terasa sedikit aneh jika tusukan Axel selembut ini.
"Gpp.. mmek aku masih perih tau! Lembut aja main nya ya sayang."
Axel mesem mesem. "Ayang bobo aja kalo ngantuk. Biar aku yang kerja sendiri."
Pria itu menunduk untuk mencaplok puting tegang Bianca yang mencuat lucu.
"Aaahh ahh ahhh... i ini beneran kapan aja— harus ngangkang?" Kata Bianca di tengah desah.
"Uhm... kamu sendiri yang nawarin. Udah aku acc kemarin dan berlaku seumur hidup." Jawabnya menyeringai puas.
Belum sempat menanggapi bibir nya sudah dicium Axel. Tubuh lelaki itu menindih nya dan terus memompa vagina nya yang selalu membuatnya ketagihan.
"Hari ini a-aku gak masuk kuliah dulu ya... aaahhh. Aku pasti gak bisa jalan enghh..."
"ACC sayang! Kita di rumah aja."
"Hah?! K kita?"
"Heem." Axel menggulingkan tubuhnya ke samping lalu mendorong pinggul Bianca ke depan.
Kini ia berada di belakang Bianca yang terbaring sedangkan pinggulnya agak naik ke depan. Axel menarik kaki istrinya dan memeluknya sebelum kembali memposisikan penis nya ke dalam lubang hangat itu.
"Aaaahhhh.."
Keduanya melenguh bersama.
"K kamu kan udah habis cuti nya... aaahhh... harusnya sekarang ke kampus.."
"Ambil satu hari lagi..."
Bianca pun pasrah. Sudah pasti seharian ini tidak bisa kemana mana karena harus melayani suami hyper nya.
"Ke rumah mamah dulu Yang. Ambil baju aku. Kita gak bawa baju ganti loh di sini juga gak ada."
Saat ini mereka berada di dapur. Bianca harus Axel bopong ke meja makan karena tidak kuat berjalan. Kakinya terasa seperti jeli!
"Iya nanti."
"Kapan? Abis sarapan?"
Omong omong mereka pesan sarapan lewat gofood. Karena untuk masak pun belum ada bahan bahan nya di dapur.
"Kan kita pulang ke rumah mamah sore ini. Jadi sore aja ambil baju nya." Axel mengerling nakal.
"AXEL!" Bibir Bianca cemberut. "Jadi maksudnya aku telanjang aja gitu?!"
"Itu kamu udah pake kaos aku Yang." Axel menyuapi makanan ke mulut Bianca yang diterima dengan wajah BT wanita itu.
"Kaos doang! Pentil aku sama mmek ku kemana mana!"
"Gpp. Kayak gitu aja udah bikin suami seneng." Axel mengusap sisa makanan di sudut bibir Bianca lalu mengecup bibir itu tiga kali karena gemas.
"Jangan ngambek gitu, abis ini aku kompres itu nya sambil aku usap usap manja." Katanya lembut sambil usap usap pipi Bianca.