Setidaknya perasaan Thalia sudah lebih baik sekarang setelah periksa kesehatan ke dokter dan dengan suasana hati yang senang, ia berbelanja bebas ditemani pria yang setia mengekori tanpa mengeluh apa apa.
"Sudah cukup?" Tanya Arsen yang sedang mendorong troli belanjaan yang sudah di bayar.
Thalia melihat troli berisi persediaan dapur yang setidaknya cukup untuk satu bulan ke depan.
"Udah sayang. Ini udah banyak banget."
Tidak lama kemudian datanglah sang supir yang sudah Arsen telpon tadi untuk membawa belanjaan mereka ke mobil.
Sementara pasutri itu melanjutkan sesi belanja lain.
"Loh kok ke pakaian pria?"
"Iya. Kamu juga perlu baju dan kemeja lagi. Oh sekalian sama celana juga ya?"
Thali sudah semangat memilih pakaian formal untuk Arsen dan pria itu manut manut saja di pilihkan warna kemeja apa pun.
"Itu warna cewek loh. Pink."
"Pink nya gak mencolok banget kok. Ini pink nya kalem gak cewek banget. Mau kan kamu pake?"
"Nggak ah. Pilih yang item aja."
"Ish monoton banget sih warna nya gelap lagi gelap lagi."
Arsen memeluk nya manja dari belakang. "Emang kamu gak malu suami nya pake warna pink begitu?"
"Nggak. Malahan pengen. Nanti pas ke kantor kita bisa couple-an kan aku punya outfit pink buat ngantor."
Ia menoleh pada sang suami. "Mau ya kamu pakeee?" Bujuk nya.
Arsen pun mengiyakan. Mencium leher jenjang sang istri singkat. "Oke oke. Beli aja nanti aku pake."
"Gitu dong! Kan aku makin semangat buka kaki buat kamu." Kata Thalia dengan enteng nya.
"Sayang..." Arsen menggeram di pundak nya.
Thalia diam saja memilih size kemeja soft pink itu.
"Boleh juga sih kita main di tempat umum." Bisik Arsen seduktif.
"Gak usah macem macem ya kamu!" Ucapnya pelan.
Arsen terkekeh. "Salah sendiri mancing mancing." Arsen pun menjauh setelah usil meremas dada Thalia hampir saja wanita itu menjerit desah di tempat umum.
"Aku duduk ya sayang. Aku tunggu di sana."
Thalia membiarkan Arsen menunggunya duduk di sofa yang disediakan.
Beberapa saat kemudian tiga kantong belanjaan sudah di tangan Arsen.
"Sekarang aku mau beli baju dinas. Kamu mau nunggu atau ikut?"
"Ikut! Ayo sayang. Keburu abis model model yang terbaru nya." Arsen justru yang lebih bersemangat.
Menitipkan belanjaan tadi pada kasir. Arsen merangkul pinggang Thalia dan matanya mulai berkeliaran memilih lingerie mana yang harus istrinya coba.
"Karena kamu udah pilihin kemeja buat aku. Sekarang gantian ya."
"Emang bisa?"
"Gampang. Yang penting aku seneng iyakan? Tujuan istri pake pake baju dinas kan emang buat nyenengin suami." Arsen mengambil celana dalam wanita yang memiliki desain bolong di bagian miss V nya.
"Kamu size M kan?"
"Merah.... Item.. putih.. ungu juga bagus nih... oh ini warna apa ya sayang? Ijo tai anjing?"
"Itu warna army!" Koreksi Thalia.
"Ok. Ambil juga yang ini." Arsen masukkan celana celana mungil itu ke dalam kantong belanjaan.