Satu bulan kemudian.
Saat kembali dari agenda bulan madu, Yolla dan Barra mendapat kabar bahagia dengan keadaan Yolla yang berbadan dua.
Awalnya Yolla mengeluh tidak enak badan dan tidak nafsu makan selama tiga hari. Karena kondisi itu lah Yolla sampai harus beristirahat di rumah alhasil Barra mengajaknya ke rumah sakit khawatir sakitnya semakin parah.
"Tidak ada gejala yang mengkhawatirkan. Ibu hanya kelelahan saja apalagi tidak dibantu dengan asupan makanan. Tapi saya sarankan ibu dan bapak periksa cek kehamilan ke dokter kandungan. Sebagai dokter saya punya feeling kalau ibu Yolla tengah mengandung." Begitu penjelasan sang dokter.
Dan tidak mereka tunda tunda sepasang suami istri itu langsung saja membuat janji dengan dokter kandungan dan lekas memeriksakan kondisi Yolla.
Dan benar saja ternyata usia kandungan Yolla sudah menginjak minggu ke lima. Bisa bisanya mereka tidak sadar ada calon bayi di dalam perut Yolla mengingat selama ini hubungan badan mereka dilakukan setiap hari.
Untungnya kondisi kehamilan Yolla baik-baik saja.
Pagi ini seperti biasa keduanya pergi ke tempat kerja meski Barra sudah menawarkan agar Yolla ambil cuti dulu tapi sang istri menolaknya karena masih sanggup bekerja namun Barra tetap menasihati nya untuk jangan terlalu capek.
Barra sudah siap dengan setelan kerjanya. Kemeja dan celana panjang hitam. Pria itu membuatkan segelas susu khusus ibu hamil.
Tak lama, Yolla pun keluar dari kamar mereka dalam keadaan sudah rapih. Celana panjang model cutbray berwarna krem, tangtop longgar warna sama yang dipadukan dengan blazer hitam beraksen kancing mutiara. Ia menjinjing tas Prada warna hitam.
Seperti biasa penampilan Yolla menggambarkan wanita independen. Rambutnya yang panjang di kuncir satu tinggi yang rapih. Dadanya membusung besar ke depan, pinggul dan bokong besar ideal menambah kesan seksi.
Barra merangkul pinggang nya mesra lalu mengecup bibirnya. "Diminum dulu susu nya sayang."
Lelaki itu menyerahkan segelas susu hangat untuknya. Yolla pun menghabiskan nya tanpa bicara.
"Sudah." Yolla menyimpan gelas kosong itu ke meja.
"Nanti aja ya sarapan nya? Perut ku kenyang abis minum susu."
"Sarapan di kantor?"
"Iya nanti aku minta tolong pesenin ke asisten aku."
"Baiklah. Jangan lupa ya."
"Iya... kamu belum sarapan kan? Ya udah ayo sarapan dulu aku temenin."
Yolla menarik kursi begitu pun Barra. Yolla menemani Barra yang tengah sarapan hingga selesai dan pergi ke kantor bersama.
***
Bianca tetap melanjutkan kuliah karena Axel tidak mengizinkannya berhenti meski pun kala itu Bianca sampai merengek rengek nangis namun sebagai pria dewasa dan bersikap sebagai suami yang bijak, Axel memberi pengertian dan menasihati nya dengan lembut.
Sangat disayangkan jika Bianca berhenti kuliah padahal tinggal 2 semester lagi hanya karena tidak siap dirinya menjadi gosip terhangat sebab diam diam menikah dengan dosen populer di fakultas nya.
Meski tidak secara terang terangan tapi Bianca sadar ada saja yang menggunjing nya. Mengira dia hamil duluan bahkan di sebut ayam kampus. Bianca muak sekali dengan fitnah busuk itu.
Namun itu tidak berlangsung lama dan semuanya seperti semula.
Zoya dan Nathalie sempat ngambek. Tidak mau bicara dengan Bianca karena tidak diberitahu soal pernikahan sekaligus hubungan nya dengan Axel selama ini.