Sisipan cerita.. Hanya untuk pemanis. Jadi ia bukan alur cerita asli, dari cerita ini. Aku mungkin akan menambah beberapa sisipan cerita buat seru-seru aja..
⛓️(DIRT¥ REVENGE)⛓️
Erine P.O.V
Tepat jam 5 sore di kediaman Delynn, hanya ada suara samar dari meja makan, dentingan sendok-garpu dan juga kecapan makanan yang sedang kukunyah habis. Beberapa saat yang lalu aku memang sempat pingsan setelah Rini mendatangiku. Sekarang, aku yang baru saja terbangun sudah terbalut pakaian baru dan tertidur di dalam kamar rapi tanpa becekan di lantai atau di kasur.
Beberapa saat kemudian Rini datang lagi untuk membawakan ku makanan. Awalnya karena lemas ia menyuapiku dulu, tapi setelah beberapa suap, tanpa disuruh pun aku langsung makan sendiri dengan begitu beringas.
"Nyonya, makannya pelan-pelan..." Suara yang dipenuhi nada khawatir itu terdengar, tapi kuacuhkan dan terus mengunyah makanan. Aku tidak melawan, hanya karena sangat lapar aku benar-benar tidak bisa menahan nafsu ini saat ada porsi besar makanan pokok di hadapanku.
"Saya takut...."
"UHUK!" Baru saja saran tadi keluar, aku langsung menyemburkan butiran nasi yang ada di mulut. Dengan air mata yang terkumpul, kupukul dadaku kuat-kuat, berharap mempercepat laju makanan yang terangkut dan nyaris membuatku tercekik.
"Ya Ampun..." Rini mendesah lalu menyodorkan ku segelas air putih.
Ku teguk air putih sekaligus gerakan berat menelan semua isi dari mulutku yang penuh. "Ma-makasih..."
Sambil mengistirahatkan rahang bawah yang dari tadi kupaksa kerja, aku memejamkan mata. Tidak kusangka keringat dingin sudah membasahi seluruh permukaan wajahku. Aku meringis sebentar, lalu kembali memasukan air putih sebagai penetral rasa.
"Jangan makan terlalu banyak, bisa-bisa Anda malah muntah."
Aku mengangguk pelan, lalu berusaha tersenyum padanya. "Iya... Saya rasa juga sudah cukup kenyang..."
Dengan tersenyum, wanita ramah itu menaruh gelas susu hangat berwarna putih pekat ke samping piringku yang sudah berantakan. "Apa, anda mau?"
Aku melirik sekilas susu yang tidak berbau. Entah kenapa zat penuh gizi itu mengingatkan akan sesuatu yang sebenarnya sangat mengganggu pikiranku. Kuangkat gelas lalu mainkan sebentar sebelum ujung gelas kusentuhkan ke bibir.
Saat meneguk cairan manis di dalam gelas, tidak tau kenapa pikiranku malah terbayang akan pemandangan sebuah benda mengerikan yang sempat masuk ke ruang bibirku. Aku penasaran. Sambil mengeluarkan cairan putih itu ke gelas, aku mengaduh perlahan.
Perutku...
Tutup paksa mulut yang hampir mengeluarkan muntahan dengan telapak tangan. Tanpa menghiraukan Rini yang panik, aku berlari ke kloset kamar untungnya lumayan dekat dengan ruang makan. Terbuanglah secara sia-sia makanan yang baru saja masuk ke lambung. Saat suara flush terdengar, aku mengadahkan kepala dan melihat Rini yang memberikanku handuk kecil.
"Maaf, Nyonya ..."
Aku meraih handuk sekaligus menggeleng. "Justru aku yang minta maaf..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dirty Revenge
FanfictionCatherine Vallencia... ia dikenal sebagai anak yg imut, pemalu dan pintar di sekolah. Hidupnya tampak seru, damai tanpa masalah. tapi bagaimana ketika ia dihadapkan dengan rasa balas dendam oleh seseorang terhadapnya, dan jika satu persatu masalah...