⛓️(DIRT¥ REVENGE)⛓️
Mendengar kalimat terakhir yang diucapkan Delynn, mata Erine membulat.
Sedangkan cowok itu masih ada di tempatnya, mengeluarkan tampang menunggu jawaban ke arah istrinya.
Erine menelan ludah.
Melayani cowok ini?
Tandanya dia harus bersikap seperti pelacur yang memuaskan pelanggan, bukan?
Ini sudah di batas kemampuan.
Lalu... apa dia harus mengangguk untuk melanjutkan rencananya berpura-pura bahwa dia mencintai Delynn?
Erine mengigit bibir bawahnya, lalu ia mundur beberapa langkah untuk memegang daun pintu yang tidak terlalu jauh dari tempatnya berada
Cklek...
Pertama kali melihat reaksi Erine, Delynn mengira dia akan kabur begitu saja. Tapi sebuah suara membuktikan hal lain.
"Kalau lu bisa buat gua puas, gua bakal ninggalin pacar gua, sesuai permintaan lu."
Erine memejamkan mata, beberapa detik kemudian ia membuka lagi sekaligus melangkahkan kaki ke tempat Delynn terduduk. Tangannya bergerak ke belakang tubuhnya, menurunkan resleting bawah rok, sehingga benda tersebut melorot dan terlepas sewaktu berjalan. Dengan itu hanya celana dalam yang melindungi bagian bawahnya dari Liar Delynn.
Ya, mengunci pintu adalah tanda bahwa ia tidak ingin ada yang melihatnya. Dan juga menandakan...
"Aku... akan melayanimu."
.
.
.Erine P.O.V
Disertai irama detak jantung yang tidak beraturan, suara sofa berdecit, bukti kalau aku baru saja meletakan kedua lututku ke sebelah paha Delynn. Aku tidak duduk, melainkan berdiri di hadapannya yang sedikit mengadah. Pandangan kami bertemu dalam diam, membiarkan setiap hembusan nafas saling menyapa wajah masing-masing.
"Ok, tunjukin bisa apa lu."
Aku bungkam, bahkan tidak mampu berekspresi apa-apa. Namun di balik bibir, kedua rahangku saling menekan rapat, berpikir keras menemukan cara untuk membuat puas pria ini.
Aku bukan pelacur, tapi sekarang itulah kewajiban yang harus kulakukan.
Bedanya, ini bukan demi kepuasan birahi tersendiri ataupun uang. Ini demi kebahagiaanku agar tau kebenaran kalimat anak kecil yang kemarin muncul di mimpiku kemarin. Sesuatu yang telah dijanjikan olehnya, kalau aku akan bahagia jika membuat Delynn tidak selingkuh.
Tidak ada yang tau semua yang ia katakan benar atau tidak. Hanya satu cara untuk tau, yaitu membuktikannya.
Pertama, kusentuh dada bidang Delynn menggunakan telapak tangan. Walau masih takut, sebisa mungkin aku fokus.
Dengan segera kutatap matanya yg hitam tersebut. Lalu setelah melihat terbalas, aku memajukan wajah ke depan, menempelkan kening kami yang sedikit basah oleh keringat. Kedua, merambat untuk menangkup serta mengelus si wajah rupawan. Hidungku mengendus kulit mulus itu dan sesekali mengecup garis rahangnya. Kemudian, bersama mencium kujulurkan lidah, membasahi permukaan bibir Delynn.
Lidahku meluncur pelan. Dan karena sebegitu lama sepertinya masih malu-malu, tangan Delynn berniat menarikku untuk memperdalam ciuman. Tapi sayangnya aku sudah hafal gerakan-geriknya, sehingga aku terlebih dahulu memeluk kepalanya lalu menutup wajah agar dapat memasukan lidah ke sana. Tentu saja Delynn merespons, sangat merespons.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dirty Revenge
FanfictionCatherine Vallencia... ia dikenal sebagai anak yg imut, pemalu dan pintar di sekolah. Hidupnya tampak seru, damai tanpa masalah. tapi bagaimana ketika ia dihadapkan dengan rasa balas dendam oleh seseorang terhadapnya, dan jika satu persatu masalah...