VOTE LAH SEBELUM MEMBACA!!
⛓️(DIRT¥ REVENGE)⛓️
Erine P.O.V
Bila dihitung, sudah hampir beberapa minggu terlewati olehku dan Rini di rumah besar ini. Ya, tidak ada Delynn. Semenjak sebulan yang lalu, aku sendiri baru tahu kalau Delynn akan meninggalkan kami untuk bekerja. Dan sampai sekarang, aku ataupun Rini belum mendapatkan kabar terbaru darinya.
Sebenarnya, tidak ada yang berbeda dalam kesaharianku di sini. Mau Delynn ada, tidak ada, semuanya sama. Tapi satu hal yang berbeda, aku lebih tenang di tiap malam menjelang tidur, karena dulunya Delynn-lah yang selalu menyiksaku dengan menyetubuhiku dari tengah malam sampai pagi. Memang harus kuakui kalau akhir-akhir ini Delynn berubah. Ia menjadi lebih baik dan lembut. Tetapi aku tetap tidak tenang bila tertidur di sampingnya.
Tapi, di detik ini aku mencoba agar tidak terlalu mengecewakannya. Aku ingin menjalankan hari-hariku secara normal tanpa memikirkannya. Berarti seolah-olah Delynn tidak pernah memasuki kehidupanku.
Ya, semoga berhasil...
"Nyonya?" Terdengar suara Rini yang memanggilku. Awalnya kukira itu hanya suara angin belaka, tetapi ketika wanita itu memanggil namaku lagi dengan intonasi suara yang meninggi, aku tersentak. Kutolehkan wajah menghadapnya.
"Iya? Ada apa?"
Rini menatapku dengan pandangan cemas, lalu menunjuk apa yang sedang kupegang. "Garam yang Anda masukan terlalu banyak..."
"Hah?"
Tiba-tiba saja kulihat penggorengan yang ada di depanku. Ternyata aku sedang memasak bersama Rini. Aku mengerjap mataku sebentar dan berusaha fokus melihat isi dari penggorengan. Di sana ada daging setengah matang yang baru saja ditabur garam secara berlebihan. Tidak kusangka saat aku terbengong, aku telah menuangkan garam sampai menggunung seperti itu.
"Ma-Maaf..." Buru-buru aku mengambil garam yang sempat tertumpah di sana menggunakan sendok.
Bukannya kesal, Rini hanya tertawa pelan. "Nggak papa... maksud saya Dari beberapa minggu yang lalu kan Nyonya memang sering melamun. Tapi, memangnya anda sedang melamunkan apa?"
Aku terdiam dan malah mengerucutkan bibir. Masalahnya, aku sendiri pun tidak mengerti apa yang sedang terjadi di otakku sampai menyebabkanku sampai semacamnya.
Lalu Rini berdehem sebentar. "Anda sedang mikirin tuan delynn?" Tebak asalnya, namun sepertinya tepat. "Tenang saja, Beliau pasti baik-baik saja kok di luar sana."
Pipiku memerah. Walaupun dugaan Rinj 100% benar, aku tetap menggeleng. "B-Bu-Bukan kok..."
Rini hanya tersenyum hangat. Rupanya dia sudah tahu kalau aku berbohong.
Trrrr...
Tetapi sebelum kami melanjutkan acara masak-memasak yang sempat tertunda, tiba-tiba ada dering telepon yang membuat kami berdua menoleh ke arah suara.
pengumuman telepon yang terletak di ruang tamu berbunyi. Awalnya aku ingin segera ke sana untuk menjawab, namun Rini sudah terlebih dulu mengisyaratkan bahwa dialah yang akan mengangkatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dirty Revenge
FanfictionCatherine Vallencia... ia dikenal sebagai anak yg imut, pemalu dan pintar di sekolah. Hidupnya tampak seru, damai tanpa masalah. tapi bagaimana ketika ia dihadapkan dengan rasa balas dendam oleh seseorang terhadapnya, dan jika satu persatu masalah...