TRAUMA MENDALAM

306 28 2
                                    

⛓️️(DIRT¥ REVENGE)⛓️








Erine P.O.V selesai..

Tepat jam sebelas malam, Erine belum sanggup menutup kedua kelopak matanya. Erine memang sudah berada di atas ranjang, tapi ia masih terduduk sambil terdiam sendiri. Masalahnya, dia tidak bisa tidur. Entah kenapa ia benar-benar merasa bosan, namun tidak ada satu pun yang bisa dikerjakannya selain mendengarkan lagu di music player.

Hembusan AC menjaga suhu ruangan tetap 16 derajat, dan alunan nada bersuara minimal sudah siap dengan ratusan lagu yang akan menemaninya selama beberapa menit ke depan jika Erine belum mau tidur cepat. Tapi, karena ia merasa tak lagi tertarik dengan suara merdu tersebut, Erine menghela napas dan mematikannya.

Dia menaruh remote di laci sebelah tempat tidur, dan mencoba menempelkan dirinya di balik selimut serta memeluk guling.

Ia sudah mengantuk, tapi kenapa tidur saja rasanya susah sekali?

Ceklek..

Mendadak pintu kamar bergerak, memperlihatkan Delynn yang baru saja datang dengan wajah lelah.

"De-delynn?" sontak saja entah keberanian apa yang memasukinya Erine, ia langsung terbangun.

Delynn merespon. Tapi itu hanya tatapan singkat, lalu cowok itu kembali sibuk menaruh benda-benda miliknya ke dalam lemari.

Erine yang saat ini tak disangkanya hanya bisa menatap sosok itu dalam diam.

Lalu, dia mencoba berani lagi. Disertai dengan tatapan takut-takut, Erine melirik Delynn dan bergumam pelan.

"Delynn..."

"Hm."

Erine sedikit mengalihkan perhatiannya ke arah lain, tidak berani mendapat pandangan balasan darinya. "Belum tidur...?"

Erine mengucapkan kalimat kedua yang sempat keluar begitu saja dari pita suaranya. Tentu saja dia malu. Yang tadi itu... tidak menyatu, ya kan? Jelas-jelas Delynn baru datang, lalu mengapa ia menanyakan 'belum tidur'?

Hadeh... bodoh.

Secara tiba-tiba Delynn melepas kemejanya, membuat Erine merinding seketika.

Tapi itu bukanlah reaksi Delynn terhadap pertanyaan sebelumnya, karena ia kembali mengambil pakaian bersih lainnya dari dalam lemari.

Setelah ia melempar pakaian sebelumnya ke keranjang pakaian, barulah Delynn berbalik.

Saking tidak sabarnya mendapati pandangan balik dari Delynn, Erine membuang muka. Takut.

"M-Maaf..."

Alih-alih takut Delynn marah, Erine segera merebahkan dirinya lagi di atas kasur. Ia berbalik menghadapkan cowok yang kini sedang berjalan ke kamar mandi.

Di sela suara pancuran yang terdengar, Erine menghela napas panjang. Ia pun mencoba memejamkan mata agar bisa terlelap sekarang juga dengan alasan tidak ingin membuat Delynn kesal hanya karena semua kalimat dasarnya.

Dirty RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang