Malam itu, jembatan tol antarkota menjadi saksi kecelakaan tragis yang menghabisi nyawa pasangan konglomerat. Berita tentang kematian pasangan itu dengan cepat menyebar dan menjadi perbincangan hangat.
Spekulasi dan teori bermunculan, namun seiring berjalannya waktu, kasus itu disimpulkan sebagai "kecelakaan tunggal" dan perlahan terlupakan.
Heeseung Lee, satu-satunya yang selamat dari insiden mengerikan itu, tidak pernah berhenti mencari dalang di balik kematian orang tuanya. Bertahun-tahun mencari, akhirnya ia menemukan satu petunjuk penting.
Jay Park, seorang bartender menawan yang bekerja di salah satu bar paling terkenal di kalangan konglomerat dan para penguasa dunia gelap.
Dengan petunjuk ini, Heeseung kini memiliki target baru dalam pencariannya.
"Good night, Mr. Lee. Black Russian seperti biasa?"
"You know me well, Jay," jawab Heeseung sambil tersenyum ramah. Ia duduk di kursi di depan bar, berhadapan dengan lelaki incarannya.
Jay dengan cekatan meracik minuman, menyuguhkan Black Russian dengan sentuhan profesional.
Heeseung menatap Jay yang sedang sibuk di belakang bar. Menikmati Black Russian-nya, sambil mengamati lelaki itu dengan cermat.
Heeseung memutar gelasnya, memperhatikan cairan hitam yang berputar-putar di dalamnya. "Pikiranku kembali ke masa lalu, Jay. Waktu berlalu begitu cepat. Dua puluh tahun, kalau tidak salah."
Jay mengangguk tanpa bicara, menjaga ekspresinya tetap netral sembari mengelap gelas-gelas cocktail.
Heeseung melanjutkan, suaranya lebih lembut tapi penuh makna. "Dua puluh tahun sejak kejadian tragis itu. Kecelakaan tunggal sebuah sedan mewah dengan truk pengangkut barang di jembatan tol. Kasus yang anehnya ditutup begitu cepat, padahal jelas-jelas ada kejanggalan dalam kecelakaan itu."
Jay terdiam, sorot matanya mengawasi gerak-gerik Heeseung dengan hati-hati. Heeseung tersenyum tipis, menikmati ketegangan yang tercipta.
"Tidak ada penyelidikan lebih lanjut. Hanya kesimpulan tentang kelelahan atau mengantuk. Aneh, padahal korbannya adalah pasangan konglomerat yang cukup berpengaruh."
Gerakan tangan Jay berhenti sejenak sebelum kembali bergerak, sesekali menghirup napas dalam.
Heeseung mengamati reaksi Jay yang tampak tercekat, senyumnya semakin lebar. "Terkadang, hal-hal yang terlihat sederhana menyimpan cerita yang lebih dalam, bukan?"
"Apa Anda berbicara tentang Tn. dan Ny. Lee sebelumnya?" Jay dengan hati-hati membuka mulutnya.
Heeseung tertawa pelan, nada angkuhnya semakin jelas. "Kau lebih berani dari yang kukira, Jay. Tentu saja, kau bukan bartender biasa."
Heeseung melanjutkan, suaranya tenang namun dengan sorot intimidasi. "Dunia ini memang menarik. Orang-orang datang dan pergi, tapi cerita lama tetap ada."
Jay menahan nafas, sorot matanya tanpa sadar menunjukkan sikap waspada.
Heeseung menyesap minumannya lagi, matanya tetap tertuju pada Jay. "Aku selalu menghargai mereka yang tahu bagaimana bermain dalam permainan ini, Jay. Tidak semua orang bisa bertahan."
Jay menghentikan kegiatannya, Ia menatap Heeseung dengan sorot penuh makna. "Apa yang kau mau?"
Heeseung meletakkan gelasnya, sedikit mencondongkan diri sebelum kembali berbicara. "Aku yakin kau tahu fakta bahwa orang tua mu sebelumnya bekerja pada keluargaku, kan?"
"Lalu?" tanya Jay.
"Bekerjalah padaku."
.
.
.
tbc.
🔓 character unlocked:
Heeseung Lee
28 y.o.Jay Park
27 y.o.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Pursuit (HeeJay)
Fanfiction"You're not going to let me go, aren't you?" Heeseung tertawa. "No." A Heejay Mafia Story - may contain inappropriate content - written in bahasa, tapi mungkin ada beberapa percakapan yang pake inggris - ya gitu lah maaf aku penulis pemula, hope u e...