Selene

500 63 0
                                    

Sunghoon Park adalah pewaris dari keluarga konglomerat dunia hitam yang bergerak dalam bayangan. 

Berbeda dengan Heeseung yang lebih aktif dalam perebutan kekuasaan, keluarga Sunghoon memilih jalur pasif, bekerja seperti bayangan namun diam-diam memiliki pengaruh yang cukup kuat.

Keluarga "Park" yang ini jarang mendapat perhatian, baik karena keengganan mereka untuk terlibat dalam perebutan kekuasaan maupun karena reputasi mereka sebagai penyedia informasi yang terpercaya. 

Mereka jarang terlibat dalam konflik terbuka, namun koneksi mereka meluas hingga ke berbagai penjuru dunia.

Bisa dikatakan keluarga "Park" yang ini merupakan sumber informasi bagi banyak penguasa dan pebisnis gelap lainnya. 

Mereka yang menunjukkan sikap permusuhan atau memutus hubungan dengan keluarga "Park" sama saja dengan memutus jaringan informasi, yang mana akan berdampak pada rencana dan tindakan mereka kedepannya.

"Selamat datang, Heeseung Lee. Have a seat." Sunghoon, pewaris keluarga "Park" itu mempersilakan tamu-tamunya duduk di sofa. 

Jungwon dan Jake dengan telaten menyiapkan dan menuangkan anggur merah untuk Sunghoon dan Heeseung.

"Kupikir kau berada di pihak netral." Heeseung berkata tajam. Ia duduk di tempat yang dipersilakan. Jay dan Riki berdiri di belakangnya.

"Memang," kata Sunghoon. Ia duduk berhadapan dengan Heeseung, mengambil segelas wine dan mengangkatnya. "Tapi kau tidak pernah tahu kan, kalau aku berada di bawah naungan Selene."

Selene lagi. Siapa sebenarnya Selene?

"Aku tidak tahu kenapa kalian sangat mengagung-agungkan Selene kalian itu. Tapi bukankah tidak sopan menyuruh bawahannya menemuiku setelah memaksaku mengikuti permainannya?" Heeseung menyesap anggur merahnya,

Bukannya menjawab, Sunghoon justru tertawa. "Kau sangat lucu," kata Sunghoon sambil mengusap air matanya. "Bukan Selene yang memaksamu, tapi orang tuamu."

"Apa?!"

Heeseung memukul meja kesal dengan omongan Sunghoon.

"Well, He's not wrong, though."

Sebuah suara terdengar. Bersamaan dengan itu, muncul seorang wanita cantik dengan pakaian serba hitam. Kulitnya putih pucat dengan rambut hitam legam. Mata dan bibirnya berwarna merah tua, seperti darah. Wanita itu begitu cantik dan mempesona, memancarkan aura kebangsawanan yang sangat kuat.

Sunghoon bergegas berdiri dan membungkuk memberi hormat, diikuti oleh Jake dan Jungwon. 

Heeseung reflek berdiri. Entah kenapa, tubuhnya seperti bergerak sendiri. Wanita itu, seperti memiliki aura yang mampu memaksa Heeseung tunduk bertekuk lutut.

"Halo, Heeseung. Akhirnya kita bertemu," sapa wanita itu. Ia duduk di kursi yang sebelumnya diduduki Sunghoon. 

Jungwon menyiapkan gelas baru, sementara Sunghoon menuangkan wine untuk wanita itu.

Heeseung mengepal, menahan diri untuk tidak mengikuti kata hatinya yang menyuruhnya untuk tunduk memberi hormat pada wanita itu.

"Duduklah," kata wanita itu pada Heeseung. "Kau juga, Jay dan Riki."

Ketiganya duduk, meski dengan perasaan takut dan was was. Jungwon dan Jake menyiapkan gelas dan menuangkan wine untuk Jay dan Riki.

Tidak ada yang membuka suara selama beberapa saat. Ketiganya diam, duduk kaku di tempat; sementara wanita itu dengan santai menikmati anggur merahnya.

"Jadi, apa yang ingin kalian ketahui lebih dulu? Kebenaran atas kejadian itu atau keberadaan orang tua Jay?" wanita itu bertanya, dengan senyum manis. 

"Pilih."









.





.





.









tbc.







🔓 character unlocked:


Selene (oc)age: unknown

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selene (oc)
age: unknown




The Pursuit (HeeJay)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang