One years latter....
"Diberitakan hari ini, seorang gadis berinisial IM telah menjadi korban pemerkosaan yang dilakukan oleh seorang pria berinisial AP. Kejadian ini terjadi di sebuah hotel *** pada dini hari. Polisi telah menangkap pelaku dan saat ini sedang dalam proses penyelidikan lebih lanjut—" suara seorang wartawan yang berada pada lokasi kejadian waktu itu dengan lancar memberitakan berita yang menyedihkan bagi seseorang.
Suara berisik dari sirene mobil polisi malam itu terasa seperti lagu yang sangat menakutkan. Rasa panik, takut, dan trauma bercampur menjadi satu, membuat gadis yang hanya berselimut kain sprei itu tak mampu bergerak. Ketakutan yang begitu mendalam membuatnya membisu, dengan pikiran yang sepenuhnya kosong. Di tengah kegelapan malam dan suara sirene yang menggema, dia merasa dunia seakan runtuh di hadapannya, meninggalkannya dalam kesunyian yang menyakitkan.
"Zaya..." Suara lirih dari seseorang yang bisa merasakan betapa menakutkannya kejadian yang baru saja menimpa sahabatnya itu terdengar penuh keprihatinan. "Za... gue di sini. Gue bakal bantu lo. Sorry i'm late, za..." katanya dengan penuh penyesalan, sambil memeluk erat wanita yang sejak tadi hanya terdiam dengan tatapan kosong. Pelukan itu mencoba memberikan kehangatan dan dukungan di tengah ketakutan yang mencekam.
********************************
Irene Mhazaya Wiraguna, wanita yang berparas cantik dan memiliki keanggunan seorang dewi, dahulu adalah siswi kebanggaan SMA Dwi Bakti. Prestasinya dalam mengharumkan nama sekolah sangatlah besar. Namun, segalanya berubah drastis setelah kejadian itu. Sekarang, namanya hanya membawa pengaruh buruk bagi sekolah dan keluarganya. SMA Dwi Bakti tak lagi menganggapnya sebagai siswa mereka.
Irene merasakan penderitaan yang mendalam. Hanya beberapa bulan lalu, dia adalah bintang yang bersinar terang di sekolah, dicintai oleh guru dan teman sebaya. Kini, dia terasingkan, dipandang sebelah mata, bahkan dijauhi oleh orang-orang yang dulu akrab dengannya.
Orang tuanya, yang dulunya bangga dan bersemangat menyebut namanya sebagai bagian dari keluarga Wiraguna, kini enggan bahkan untuk mengakui hubungan darah mereka. Irene terpuruk dalam kesepian, merenungkan bagaimana segalanya bisa berubah begitu cepat.
Bagi Irene, dunia pada tahun itu terasa begitu menakutkan. Meskipun orang tuanya telah berusaha menutup semua berita tentang dirinya, namun fitnah dan hinaan terus menghantui. Ia merasa terjebak dari tuduhan dan pandangan buruk, padahal jelas-jelas dia adalah korban. Mengapa harus dia yang menanggung semua ini?
Kekasihnya, yang telah menjadi sumber kekuatan dan keberanian selama sebulan penuh, kini meninggalkannya tanpa sepatah kata pun. Orang yang dia percayai untuk berada di sisinya dalam masa sulit, tiba-tiba pergi begitu saja. Bahkan yang lebih menyakitkan, kekasihnya memutuskan untuk pindah sekolah tanpa memberitahukan Irene terlebih dahulu.
Irene terjebak dalam belenggu emosi yang tak terkendal. Kesendirian dan rasa terbuangnya semakin dalam setiap hari. Namun, di tengah keputusasaan itu, Irene memilih untuk tidak menyerah. Dia akan tetap menjalani hidupnya, meskipun hampir semua orang di sekitarnya menolaknya.
Flashback end**
Kini Irene berdiri dengan kaki nya sendiri, tanpa ada seorang pun yang bisa dia percayai sepenuhnya. Bagi Irene, dia kini menjadi satu-satunya yang memahami betapa frustrasinya dirinya dua tahun lalu. Kini ia hidup sebagai Irene Mhazaya, dan mulai menata kembali kehidupannya dari awal.
Orang tua nya mengirim Irene seorang diri ke daerah Jakarta Selatan, lebih tepatnya ia diasingkan dengan fasilitas yang lebih dari cukup untuk memulai hidupnya dari awal. Ia juga masuk sebagai siswa pindahan dengan membayar uang bangku untuk masuk ke dalam SMA Ganesha Pratama serta mengulang lagi dari kelas 11.
KAMU SEDANG MEMBACA
Darkness Unveiled
Mistério / SuspenseDalam dunia yang penuh dengan misteri dan kegelapan, sembilan gadis berusaha untuk mengungkap rahasia yang tersembunyi di balik bayangan yang menutupi kehidupan mereka. Dengan mempertaruhkan segalanya, mereka memasuki perjalanan yang berliku, mencar...