Amor Perdido

165 15 2
                                    

Semua siswa telah masuk ke dalam kelas, kecuali empat siswa yang baru saja dipanggil. Suasana kelas kembali tenang, tetapi bisikan dan rasa penasaran masih terasa di udara.

Lisa dan teman-temannya yang tadi masih tertawa, kini duduk di kursi mereka, mencoba menebak-nebak apa yang sedang terjadi.

"Gue kepo banget anjrit!" umpat Rose kepada ketiga temannya.

"Pokoknya kita harus tau lebih dulu" jawab Joy, matanya menatap teman-temannya dengan serius. Sedangkan Lisa hanya terdiam sedari tadi, pikirannya hanya terpacu kepada Sehun. Bagaimana pria itu bisa ikukt dipanggil BK? Apakah karna bertengkar dengan Kevin?

"Kita free class guys, guru lagi pada rapat" ucap Jihyo selaku ketua kelas 11 IPS 2. "By the way, Gue denger ada guru yang ngomong mau ngeluarin seseorang" tambahnya membuat seisi kelas heboh menebak siapa kah orang itu.

"Jangan bilang yang dikeluarkan itu Sehun?" tanya Joy menebak, membuat Rose dan Yeri langsung memberikan pelototan yang tajam.

Dengan bingung, Joy mengerutkan keningnya, tak mengerti kenapa Rose dan Yeri memberikan tatapan seperti itu kepadanya, sampai akhirnya Joy mengerti saat Yeri menunjuk ke arah Lisa dengan matanya. Lisa terlihat hanya terdiam dengan wajah yang khawatir.

Joy tertawa kecil, "gue cuma nebak belum tentu tebakan gue bener, kan?" 

"Menurut gue sih nggak mungkin Sehun dikeluarin. Dia murid berprestasi, pintar, very rich. Sayang kan kalau murid kayak dia dikeluarin," ujar Yeri yang diangguki teman-temannya.

"Nah, iya kan?! Gak mungkin dia dikeluarin," kini Lisa membuka suara dan mendukung pemikiran Yeri.

Yeri tersenyum bangga mendengar Lisa mendukungnya, membuat Joy mendengus kesal dengan wajah yang nyinyir.

Rose, yang sedari tadi hanya diam, tidak hanya memikirkan tentang empat siswa yang dipanggil itu. Ia juga memikirkan kenapa hari ini Chan tidak masuk sekolah. Sejak saat pertama bertatapan dengan Chan, ia terus memperhatikan Chan. Apakah dia jatuh hati terhadap pria itu?

"Woy!! Hayo mikirin apa??" seru Joy dengan senyum jahilnya.

Rose tersentak dari lamunannya dan berdecak kesal. "Nggak, gue mikirin dirumah hari ini masak apa" jawabnya singkat, mencoba menyembunyikan perasaannya.

"Chan nggak masuk sekolah hari ini, ya?" Yeri tiba-tiba mengalihkan perhatian ke arah Rose, membuat perempuan itu gelagapan. "Mana gue tau" ucap nya seolah-olah cuek.

Lisa tersenyum tipis melihat tingkah Rose, dia tau bahwa Rose mulai tertarik pada Chan. Tapi dirinya tetap diam sampai Rose sendiri yang akan cerita.

"Ini serius gak ada kelas kan? Gue mau ke perpus aja, bye bitch" Rose pergi meninggalkan ketiga temannya itu yang tertawa kecil. 

Lisa, Yeri, dan Joy saling memandang dan kembali tertawa kecil setelah Rose pergi. "Serius dia suka sama Chan?!" tanya Yeri sambil menggelengkan kepala.

"Biarin aja, nanti juga dia cerita sendiri" timpah Lisa dengan senyum.

Rose berjalan ke perpustakaan, berharap bisa tidur sejenak di sudut favoritnya yang memiliki kursi empuk. Namun, kecewa ia menemukan tempat itu sudah ditempati oleh seorang siswa yang serius belajar, tenggelam dalam buku dan catatan.

Dengan enggan, Rose mencari tempat lain dan menemukan meja di dekat jendela yang menghadap taman sekolah. Meski tidak se-empuk kursi favoritnya, setidaknya tempat ini cukup tenang. Ia duduk dan membuka buku astronomi nya, yang ia pun bingung kenapa mengambil buku ini.

Saat ia membuka buku tersebut, matanya terpana dengan gambar-gambar rasi bintang yang sangat unik dan cantik di matanya. Setiap halaman menampilkan ilustrasi langit malam yang indah, dengan bintang-bintang yang membentuk pola-pola yang menarik. Ia terpesona.

Darkness UnveiledTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang