1. A Mission?

598 85 13
                                    

3 Years Later.....

Marsha berlari kecil menuruni tangga kantor, sudah dua bulan ia telah resmi menjadi Agen khusus di departemen keamanan, sesuai dengan janji masa kecilnya. Kantor di pagi hari itu masih sepi, hanya ada beberapa orang yang sudah datang. Ia menghentikan langkahnya di depan pintu kaca dan membukanya. Tampak di depannya seorang wanita yang tengah sibuk dengan komputer di depannya.

"ATIIINNNN! Selamat yaa, akhirnya kau memutuskan untuk menikah." Seru Marsha dan langsung memeluk sahabatnya itu.

"Ah, Shaa.... Se.. sebentar, hei! Sesak nih!"

Marsha segera melepaskan pelukannya.

"Maaf. Terlalu kencang ya? Kebiasaan, hehehe."

"Kau ini... Selalu saja gitu." Gerutu Kathrina.

".....Tapi terima kasih ya atas ucapannya."

"Aku tidak mengira kau akan menikahi si cuek Adel itu. Ya ampun dunia ini benar-benar gila dan penuh kejutan, padahal dulu kau selalu mengejeknya pemalas dan selalu memgomel setiap kali ia mengeluh. Tapi aku senang kau memilihnya, dia orang yang baik dan cocok untukmu. Jadi, Jadi? Kapan kalian akan menikah?"

Kathrina menunjukkan wajah berserinya,

"Kira-kira enam bulan lagi.... Memang terkesan cepat sih, yah kuharap persiapannya cukup. Kau akan membantuku, kan?"

"TENTU SAJAA!" ucap Marsha dengan semangat.

"Sebagai sahabat aku pasti akan membantumu!

.
.
.

"Ramai sekali kalian berdua, eh?"

Perkataan itu menghentikan ocehan kedua gadis itu. Mereka secara bersamaan menatap sesosok pria yang berdiri di depan pintu. Dengan senyum khasnya, pria bernama Cornielo Bramastha itu menyapa mereka berdua. Dia mengenakan setelan lengkap berwarna hitam.

"Eh, kenapa kalian jadi diam? Oh iya, Sha, tadi Pak Gracio mencarimu. Kalau kalian sudah selesai mengobrol, sebaiknya kau segera menemuinya. Aku pergi dulu, masih ada urusan. Dadah, Kathrina, Marsha..." Oniel pun menutup pintu lalu pergi dari sana.

Marsha dan Kathrina masih menunjukkan wajah kebingungan, sebelum akhirnya Marsha sadar karena Kathrina menyikut lengannya.

"Kau masih belum ada hati untuk menerima Kak Oniel, Sha?"

Marsha hanya diam dan pura-pura tidak mendengar.

"Kak Oniel hebat lho... Karirnya benar-benar menanjak naik. Sekarang dia sukses, kaya, orangnya juga baik dan ramah..... Uh, kenapa sih kau tidak mau menerimanya? Apa kau mengidamkan pangeran sempurna berkuda putih?"

".........."

"Hei! Jangan bilang.... Kau masih mengingat orang itu?"

Marsha menatap Kathrina canggung, "T-tidak, bukan begitu... Hubunganku dengan Kak Oniel pokoknya rumit. Udah ya... Aku harus menemui Pak Gracio dulu. Sampai nanti Kath."

Marsha cepat-cepat berjalan keluar dari ruangan sebelum Kathrina bertanya lebih lanjut.

.
.
.

Gracio Harlan, memegang jabatan sebagai supervisor Marsha. Dia juga yang membawahi para agen khusus departemen keamanan negara. Ruangannya terletak di lantai atas, ruangan dengan kaca seluruhnya yang membuatnya bisa memantau kegiatan anak buahnya.

Dia sedang duduk santai sambil menunggu Marsha datang. Setelah gadis itu tiba, Gracio meminta seluruh orang yang tidak berkepentingan keluar dari ruangan. Tampaknya ia ingin berbicara empat mata dengan agennya.

AquiverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang