Menyesal aku bikin ini

88 2 21
                                    

Seperti dalam judul, kayaknya aku bakal menyesal udah bikin chapter satu ini. Kenapa? Karena di satu chapter ini akan ada banyak kisah penyiksaan apa aja yang dilakukan Dagna ke Peridot. Pas aku bikin ceritanya, aku gak ngasih tau secara rinci penyiksaan apa aja yang terjadi selama Peridot jadi budak di planet Cursa.

Jadi... Di chapter ini lah aku akan menjelaskan serinci-rincinya, sepanjang-panjangnya, dan sejelas-jelasnya apa yang sudah terjadi ke Peridot selama menjadi budak di planet Cursa. Dan aku peringatkan juga, di chapter ini bakal ada banyak adegan kekerasan dan juga hal yang mungkin tidak nyaman untuk pembaca dibawah umur. Jadi buat yang gak nyaman bisa langsung skip aja chapter ini. Kalo masih ngeyel, jangan protes ke aku.

Pertama, biar aku jelaskan dulu tentang perbedaan waktu di planet Cursa. Bisa dibilang planet Cursa punya perbedaan waktu yang cukup jauh dengan Land of Light. Jadi 1 hari di Land of Light = 1 bulan di planet Cursa, bisa kalian hitung sendiri 3 minggu Peridot tersiksa di planet Cursa.

Oke, sekarang isi utama chapter kali ini yaitu penyiksaan nya. Selama di planet Cursa, Peridot ini perlakukan layaknya binatang. Mulai dari dia akan tinggal dalam kurungan seperti penjara yang bisa dibilang kotor dan gak ada ventilasi sama sekali, jadi ruangan itu luar biasa pengap. Udah kayak gitu kedua tangan, kaki, dan bagian leher Peridot akan di ikatkan rantai atau borgol. Dimana fungsinya agar tahanan gak bisa kemana-mana, yang jadi masalah borgolnya ini berat dan juga tajam yang bikin kulit kaki, tangan dan leher Peridot robek perlahan-lahan.

Disini Peridot juga harus melayani nafsu bejat para pelanggan, bawahan, atau Dagna itu sendiri. Kalau dia gak mau? Ya jelas bakal dapat hukuman, entah itu hukuman secara fisik atau seksual. Untuk makanan juga Peridot cuma dikasih bubur panas yang langsung dimasukkan ke dalam mulut dengan menggunakan corong, masukin nya gak nanggung-nanggung. Pas masih panas-panasnya tuh bubur langsung dimasukin gitu aja. Bisa kalian bayangin itu tenggorokan Peridot kayak gimana.

Gimana soal minum? Untuk yang ini kadang emang Peridot nya sendiri yang gak mau, karena biasanya bakal dikasih teh yang udah dicampur sama obat-obatan yang merangsang dia. Peridot lebih terima dikasih air bekas cuci tangan dari pada teh. Tapi kalau Peridot menolak juga, dia bakal dipaksa sama Dagna buat minum. Dimana rahangnya di tarik dan obatnya langsung dimasukin gitu aja.

Dan yang paling parah adalah gimana mereka ngambil darah Peridot yang punya kemampuan buat menyembuhkan itu. Dimana tangan atau kaki Peridot akan langsung di potong. Iya di potong, kalian gak salah baca kok emang langsung di potong sampai tuh tangan atau kaki putus dan membiarkan darahnya mengalir ke tempat menampung darah itu. Dan disini mereka gak pake obat bius, jadi Peridot bisa merasakan rasa sakit luar biasa saat tangan dan kakinya di potong gitu aja. Terus setelah di potong tangan sama kakinya diapain? Jelas di sambungkan balik pake cara di jahit, terus mereka tinggal menunggu Peridot menyembuhkan dirinya sendiri walau gak sempurna. Jadi bekas jahitan pada tangan kaki atau bagian lain itu masih ada. Kelihatan banget kalau Peridot buka bajunya.

Lalu gimana kondisi mental Peridot yang mendapat siksaan itu? Jelas dia sudah berkali-kali ingin sekali mengakhiri hidupnya. Tapi Peridot masih percaya, kalau ayah dan teman-temannya akan datang. Makanya dia masih berusaha bertahan dari semua siksaan yang dia terima. Walau disatu sisi, Peridot hampir menyerah dan tidak percaya ayah dan teman-temannya akan datang. Namun saat itu ingin terjadi, dia lihat Felix dan Zero datang menyelamatkan dia. Jadi dia masih memiliki harapan setelah melihat kedua makhluk itu ada di depannya.

Dah gitu aja guys. Mungkin chapter kali ini akan mendapat paling banyak hujatan, entah itu untuk aku atau untuk OC villain aku sendiri. Jadi... Bye! *ngilang*

Ultra OC StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang