Pertemuan?

86 5 205
                                    

Seketika aku mendapatkan sebuah ide setelah melihat komen yang bisa dibilang gak sengaja terjadi karena kegabutan ku. Jujur menarik, dan akhirnya aku buat itu jadi cerita seperti sekarang ini.

Jadi untuk mbak MizuraRani, Ayaka1231 dan _AuthoryRnF saya izin penjem OC nya. Nanti saya balikkin kalau udah selesai. Nah sekarang, mari kita mulai ceritanya~ let's go~










































































































































Dalam sebuah ruangan yang kosong tanpa ada apapun didalamnya, terlihat tiga buah portal tiba-tiba muncul dan menjatuhkan para sampah— maksudnya para Ultra yang jatuh saling bertindih dan menumpuk. Benar-benar mirip seperti setumpuk sampai yang dipindahkan ke dalam tempat pembuangan akhir.

Salah satu Ultra yang memang sudah ada ditempat itu sejak sebelum banyak Ultra lain jatuh, menghampiri mereka satu-persatu. Berusaha memastikan kalau para Ultra ini tidak terluka, sungguh baik hatinya tapi sayang sudah ternoda. *ditampar Noa*

Peridot: "kalian baik-baik saja?"

Flame: "Huwee!!! Sakit!! Peri-nii, tolong!!" .·´¯'(>▂<)´¯'·.

Bocil Ultra yang tertindih diantara Ultra yang jauh lebih besar hanya bisa merengek. Meminta bantuan, dan dengan cepat Peridot langsung membantu Flame untuk bangun. Flame yang sudah terbebas dari para kakak angkatnya yang menindihnya gara-gara jatuh dari portal pun segera memeluk Peridot sambil masih menangis. Sedangkan Peridot sebagai kakak yang baik, hanya tersenyum kasian sambil mengelus kepala Ultra yang secara umur lebih muda darinya. Walau hitungan sifat mereka sama aja sih, kek bocil :v //plak

Flame: "Huweee!!! Wasser-nii sama Luciole-nee jahat!"

Kedua Ultra bertanduk yang dipanggil Wasser dan Luciole pun bangun. Dengan Wasser yang mengelus bagian punggungnya yang sakit, ya dia mendarat dengan punggung duluan yang sampai di tanah. Tapi buat apa sakit? Kan dia nibanin adeknya sendiri yang secara ukuran lebih kecil darinya.

Wasser: "ya maaf... Lagian siapa sih yang gabut buka portal pas lagi sibuk-sibuknya?"

Luciole: "ya... Alat yang aku buat jadi hancur semua karena di tindih Baka Wasser"

Wasser: "maaf... Gak sengaja tau."

Sementara kedua kakak adik ini sedang sibuk berdebat soal jatuh dan juga rusaknya barang buatan dari Luciole. Disisi lain para Ultra yang juga jatuh bertumpuk seakan di kacangin sejak mereka jatuh tadi.

Servan: "seperti gak terlihat sama sekali..."

Arve: "iya, tapi pertama... Bisa gak lu bangun dulu!!"

Ultra berwarna merah yang bernama Arve langsung melempar temannya sendiri Servan yang sejak tadi terus duduk di atasnya. Servan pun terjatuh dengan posisi yang sangat tidak elit jika harus dijelaskan, intinya nih Ultra nyungsep karena Arve melemparnya dengan menggunakan tenaga dalam. Sementara dibawah Arve yaitu Ren alias bapaknya Eve si Ultra paling biadab, cuma menatap datar dengan sweatdrop di kepalanya.

Liana: "Servan, kamu baik-baik saja?"

Servan: "i-iya... Makasih ya Lin, kamu perhatian banget deh~"

Ya, mungkin gak usah dikasihani lagi si Servan ini. Karena pada akhirnya dia malah ngebucin sama pacarnya tepat didepan kakak si pacar. Memang siap untuk dijemput maut Ultraman satu ini.

Ultra OC StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang