Kisah si Menjengkelkan

84 5 213
                                    

Entah kenapa aku jadi pengen aja bikin cerita buat si bedebah satu ini. Ya kalian pasti udah taulah siapa yang dimaksud.

Siapa lagi kalau bukan Eve, makhluk yang paling dihindari dan pantas untuk di kata-katain. Tapi mari kalian para pembaca merenungkan kembali, karena seperti pepatah tidak ada asap kalau tidak ada api. Sikap yang selalu di tunjukkan Eve pasti ada alasan di baliknya.

Jadi, mari~
Biarkan aku menceritakan sebuah kisah kecil untuk kalian.
Iya, kalian yang membaca buku ini.
Sebuah cerita, tentang seorang anak yang berusaha mencari keajaiban.































































Eve, mungkin nama itu sekarang lebih dikenal sebagai anak pembawa kekacauan. Seorang anak yang selalu bikin masalah dan membuat orang sekelilingnya lelah. Ya, dia anak yang seperti itu sekarang.

Tapi bagaimana dengan dirinya saat masih ada di masa lalu? Kalau begitu mari kita lihat kembali ke belakang, tepat saat semuanya belum seperti sekarang.

Tidak seperti dirinya yang sekarang, Eve yang dulu adalah anak yang penurut, baik, ramah dan penuh semangat. Mirip seperti para anak pada umumnya. Eve selalu menuruti apapun perintah dari orang tua dan anggota keluarga yang lain, tipe anak yang sangat baik dan penurut.

Disaat ulang tahunnya yang ke 5000 tahun, Eve mendapatkan sebuah kejutan besar. Sangat besar berupa kepala dua orang yang paling Eve sayang. Ya, sebuah kepala dari kedua orang tua Eve yang tersusun rapih dalam kotak hadiah.

Siapa yang melakukan ini? Tidak ada yang tau, pelaku dari siapa yang telah membunuh kedua orang tua Eve masih belum diketahui. Eve yang terpukul berusaha mencari cara untuk bisa mengembalikan orang tuanya hidup kembali. Dengan melakukan sebuah perjanjian dengan sang Takdir. Merelakan salah satu matanya agar buta untuk selamanya, dan saat itu Eve mendapatkan kembali kedua orang tuanya dengan waktu yang di putar balik seperti semula.

Namun setelah kedua orang tua Eve selamat, Eve kembali harus kehilangan keluarganya. Paman yang selalu mendukungnya, harus tewas dengan cara yang mengenaskan. Kembali pelakunya masih belum diketahui pasti siapa, dan Eve melakukan hal yang sama dengan mengorbankan matanya yang masih bisa melihat.

Sang Takdir mengabulkan permintaan Eve, dan waktu kembali diputar. Hal itu terus terjadi tanpa henti, Eve perlahan mulai kehilangan semua yang dia miliki. Tangan, kaki, hati dan sebagainya. Hanya untuk mengatur ulang waktu dimana seluruh keluarganya masih lengkap, namun hasilnya Eve akan selalu sendiri.

Ayah, ibu, nenek, kakek, paman, dan semua teman-temannya selalu hilang dengan cara yang bahkan lebih menyakitkan dari yang pernah ia kira. Perlahan Eve putus asa, dia tidak tau bagaimana semua harus berjalan. Eve bukan pahlawan super seperti paman dan kakeknya, dia hanya seorang anak yang berusaha untuk menjadi baik.

Dan disaat terakhir, Eve telah kehilangan segalanya. Keluarga, teman dan tempat yang bisa dia sebut sebagai rumah. Namun Eve masih mengunjungi tempat itu, tempat dimana dia bisa bertemu dengan sang Takdir dan mengatakan semua keluh kesahnya sambil berharap waktu dapat kembali diulang.

Opal: "maaf... Kau sudah tidak punya apapun yang bisa aku ambil."

Eve: "huh?"

Sayang bagi Eve, mungkin kali ini dia tidak akan bisa mendapatkan apa yang dia inginkan untuk yang kesekian kalinya.

Eve: "Apa maksudmu tidak bisa?! Aku bisa memberikan apapun! Apapun selama kau bisa mengembalikan semua ini seperti semula!!"

Dengan seluruh air mata, Eve memohon pada sang Takdir agar dia bisa mengembalikan semua yang sudah hilang. Hanya satu yang Eve inginkan saat itu, keluarganya yang lengkap, rumahnya yang masih utuh, dan teman-teman yang bisa dia ajak bicara.

Ultra OC StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang