Kisah para OC
Entah itu OC sendiri atau OC boleh nyolong punya orang//plak maksudnya pinjem dari Author lain.
Warning:
• mengandung kegajean
• cerita gak saling berhubungan (ada sih yang berhubungan)
• typo bertebaran
• bahasa... Kadang kurang panta...
Entah kenapa aku jadi pengen bikin cerita ini. Cerita untuk Opal, sebenernya Opal ini sama seperti Noa gak punya wujud alternatif. Jadi mau dimana pun dia ya dia tetap Opal yang asli. Tapi disini aku bakal ngambil latar dimana ending alternatif dari Ultraman Pandora benar-benar jadi kenyataan, dimana Opal hidup bersama Lola di planet Jungle atau nama yang sebenarnya adalah planet Nearon.
Sekalian aku pengen nunjukin penampilan dewasa dari Lola dan juga Opal saat menjadi Fuwa~ ini dia~
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nah yang ini Lola, atau Laura.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dan yang ini Fuwa, atau nama aslinya Florian.
Penampilan udah, sekarang kita langsung ke cerita~ skuy!
Di sebuah pondok kayu yang jauh dari hiruk pikuk kehidupan yang ramai dan penuh gemuruh, terlihat seorang pemuda dengan Surai putih perak sedang mencari sesuatu. Pemuda itu sangat sibuk dengan benda yang dia cari sampai-sampai tidak menyadari keberadaan seseorang yang ada di depan pintu memanggil namanya.
"Fuwa~"
Seorang gadis dengan rambut keemasan, awalnya memanggil pria dengan surai putih perak itu dengan kata-kata yang lembut. Namun pria yang dia panggil Fuwa seakan tidak mengindahkan panggilan si gadis. Gadis itu kembali memanggil Fuwa, namun sedikit lebih keras dari yang sebelumnya.
"Fuwa!"
Tidak ada jawaban.
"Fuwa!!"
Masih tidak ada, sepertinya pria itu terlalu sibuk dengan barang yang dia cari sampai-sampai dia tidak menyadari gadis dengan surai keemasan itu memanggilnya. Karena merasa hanya memanggil agar pria itu melihatnya tidak berguna, gadis itu menggambil salah satu buku yang terjadi. Tangannya siap dengan buku tebal yang tadi tergeletak, dan dengan sekali ayunan buku itu berhasil sampai tepat di kepala pria bersurai putik keperakan itu.
