BAB 18

64.3K 3.4K 39
                                    

- 𝐻𝒶𝓅𝓅𝓎 𝑅𝑒𝒶𝒹𝒾𝓃𝑔 -

Keesokan hari nya. Ini masih pukul 8, namun rumah sudah sepi karena memang di hari Minggu seperti ini, mereka masih juga bekerja.

"Papa ngapain?" Keira menghampiri Rico yang tengah berada di dapur. "Oh! Papa bikin itu ya? Apa itu nama nya yang kemarin." Gadis itu lupa, mencoba mengingat.

"Risol," jawab Rico memberitahu dengan senyuman nya. "Nah iya itu, risol," kata Keira membenarkan.

"Kamu mau?" tanya Rico yang langsung di angguki oleh Keira.

"Yaudah, nanti papa pisahin dua buat kamu, cukup?"

"Cukup. Memang, sisa nya mau di kemana-in pa?"

Rico tersenyum tipis, "Papa mau coba jualan kayak saran kamu. Nanti papa titipin di pasar risol nya," jelas Rico sembari mengangkat risol - risol yang selesai di goreng.

"Ohh.." Keira membulatkan mulut nya. "Nanti Kei bantu promosiin di sekolah deh!" kata Keira semangat.

Rico terdiam sejenak, "Gapapa emang?"

"Ya.. gapapa. Emang kenapa?" tanya Keira bingung.

"Kamu ga malu, papa jualan kayak gini?"

Keira mengerjap pelan, 'Kayaknya.. papa masih nganggep gue Keira yang dulu ya,' pikirnya. "Engga lah pa. Papa kan jualan, usaha, bukan nyolong atau ngepet."

"Makasih ya, Keira," ucap Rico dengan senyum lebar. "Iya," respon Keira singkat.

'Kalau Keira asli, pasti malu sih. Tapi kalau gue.. asal dapet cuan, mau jual kolor juga ga masalah,' batin nya.

'Kira - kira.. kalau papa tau gue bukan Keira, gimana ya?' Keira terdiam dalam pikiran nya. Lalu, gadis itu menghela nafas nya panjang.

"Mikirin apa Kei?" tanya Rico melirik putri nya itu. "Ga mikirin apa - apa, pa," jawab Keira. "Papa lanjut goreng aja, Kei ke kamar lagi deh ya," katanya.

"Yaudah," balas Rico.

.

Hari ini, Keira mengantar pesanan jam tangan yang ia promosikan dari media sosial anonim nya. Gadis itu membuat janji dengan si pembeli untuk bertemu di Cafe Dream.

Ting!

Ponsel nya berbunyi menandakan ada notifikasi chat yang masuk. Keira membuka notifikasi itu.

@shellxb
Adek saya udah nyampe tuh. Katanya, dia ada di kursi sebelah jendela yang ke 2 dari pintu. Adek saya cowok, muka nya rada serem, tapi ganteng, pake hoodie ijo.

Keira mengedarkan pandangan nya mencari adik si pembeli. Sesuai arahan, sebelah jendela, meja ke-2 dari pintu..

Gadis itu mengerjap pelan saat mata nya menemukan mata pria yang juga sedang menatap nya. Melirik ponsel nya dan menghitung meja sekali lagi, gadis itu berjalan menuju pria yang menatap nya itu lalu duduk di hadapan si pria.

"Lo adek nya dia?" tanya Keira menunjukkan akun media sosial yang baru saja mengirim nya pesan chat. Tama terdiam sejenak, "Iya," jawab nya pelan.

"Ini jam tangan yang lo beli," kata Keira menyodorkan paper bag berwarna putih pada Tama. Tama menerima paper bag itu.

The Antagonist ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang