Baby Jung #25

8.2K 722 49
                                    

Jaehyun mengerutkan keningnya tak menemukan Mark yang sebelumnya duduk di ruang tengah ia pun pergi ke kamarnya namun tidak ada pula.

"Jeno!" Jaehyun mengeram frustasi, kemana anak itu tidak ada dimanapun.

Tak berselang lama Jeno datang dengan terburu-buru. "Ada apa pa?" Tanya Jeno melihat papanya begitu cemas. "Mark dia tidak ada!"

Jeno masih belum sadar, "maksudnya?"

"Dia tidak ada dimanapun!" Jeno pun mengecek seluruh kamar Mark kembali tapi memang tidak ada isinya, kemana dia?!

"Cari dia! Papa akan mengikhlaskan kalau memang adik kamu sudah menyusul mama kamu, tapi papa gak mau kehilangannya untuk kedua kalinya!" Jaehyun akan mencoba ikhlas, ia tahu anak bungsunya sudah cukup menderita. Ia yakin kalau istrinya sudah menjaga anak bungsunya bersamanya.

Namun sekarang yang ia butuhkan Mark! Bagaimanapun dia adalah yang menemani mereka selama beberapa bulan kebelakang dan tentu saja ada rasa sayang.

"Jeno akan cari adek pa"

Jeno pun segera pergi dengan membawa motornya untuk mencari Mark. Ia tak peduli walaupun Mark bukan adik kandungnya, tapi Mark akan tetap menjadi adiknya sekarang.

"Adek dimana hm? Abang minta maaf karena bersikap acuh tadi sama kamu"  ia menyesal sekarang.

Jeno terus mencari adiknya sampai jauh, tapi belum menemukan Mark padahal ia tidak lama ketika pergi ke kamar mungkin sekitar 20 menit tapi Mark belum ditemukan sampai sekarang.

Sedangkan orang yang di cari Jeno sekarang sedang tidur di ranjang kosan haechan. Iya haechan membawanya ke sebuah kosan yang dekat dengan tempat kerja haechan, sengaja ia tak membawanya ke rumah.

Ia cukup tahu, mungkin saja mereka tidak akan menerima Mark. Itu hal mungkin, jadi haechan akan memutuskan untuk tinggal berdua saja dengan Mark.

"sangat lucu" haechan mencubit pipi Mark yang sedang tertidur pulas. "Sekarang kamu tak pantas dianggap kakak lagi"

"Eunghh"

Mark terbangun karena merasa ada yang berbicara dekatnya dan terkejut menemukan haechan berada dekat dengannya.

Ingin memanggil Jeno, tapi ia lupa kalau sebenarnya dia sudah tidak tinggal disana.

"Mau makan? Aku sudah membeli makan malam" Mark mengangguk, ia sudah lapar dari tadi. "ayo adek"

Mark membeku haechan memanggilnya apa?

"Haechan, kamu memanggilku apa?" Tanya Mark. "Adek, kenapa memangnya? Aku sudah memutuskan kau akan menjadi adik ku sekarang bukan kakakku lagi. Jadi aku akan panggil aku Abang"

Mark menggelengkan kepalanya, ia tak bisa melakukan itu. "Tidak bisa" tolak Mark. "Kenapa? Jeno saja bisa, kenapa aku tidak?" Haechan sangat iri dengan hal itu.

Mark tidak bisa menjawab, namun ia tidak bisa memanggil haechan Abang baik itu karena memang dirinya adalah kakaknya disini dan juga panggilan itu mengingatkannya pada Jeno.

"Jangan berdiri terus disana, ayo makan"
Mereka berdua pun mulai menyantap makan malem keduanya, hanya makanan sederhana tidak seperti dulu.

Setelah makan mereka berdua duduk di ruang tengah untuk membicarakan beberapa hal. Termasuk dengan haechan meminta kepada Mark untuk menjelaskan tentang kenapa dia bisa menjadi adik Jeno.

"Sekarang, adek—"

"Panggil Mark saja, kumohon" haechan menghela nafasnya. "Baiklah, sekarang kita akan memilih tempat untuk sekolahmu"

"Sekolah?"haechan mengangguk, kenapa memangnya dengan sekolahnya yang dulu.

Ia ingin sekolah disana saja. "Lupa? Sekolah itu yang mendaftarkan om jaehyun. Lagi pula aku tidak bisa membayar sekolah disana, terlalu mahal" benar, Mark juga tidak bisa sekolah disana.

Pasti haechan akan berat jika membayar tagihan sekolah disana.

"Aku bisa sekolah dimanapun" jawab Mark.

Haechan tersenyum memeluk Mark, ia merindukan sosok kakaknya. Ia menyesal tidak memperlakukan Mark kurang baik dan banyak mengacuhkannya.

Ia janji akan memperlakukan Mark dengan baik mulai sekarang. Jika saja tadi sore ia tidak datang ke rumah Jeno untuk memberikan barang milik temannya itu, mungkin sosok yang sekarang lagi-lagi tidur menyender padanya tidak akan ada disini.

"Ini rumahmu sekarang"

Di Rumah Jung

Jaehyun mendengar deru motor Jeno langsung menghampiri anaknya itu. Namun ia tak melihat Mark bersama dengan jeno, "mana adikmu?" Jeno menggelengkan kepalanya.

"Jeno gak bisa nemuin adek pa"

Mark tidak bisa ditemukan di manapun, ia sudah bertanya kepada teman-teman Mark yang dekat dengan adiknya tapi mereka juga tidak tau keberadaan Mark.

Keduanya pun memutuskan mencarinya kembali setelah makan malam terlebih dahulu.

Seorang pelayan datang membawa sebuah paper bag. "Tuan muda, saya menemukan ini didepan gerbang sepertinya ini barang tuan muda" Jeno menerima paper bag itu.

Jeno binggung kenapa iPad nya berada disini? Bukanya kemarin lupa ketinggalan di rumah haechan.

"Kapan haechan ke sini?"

"Saya tidak tau tuan muda, tapi saya menemukan ini depan pintu gerbang" jelas pelayan tersebut. Kenapa haechan tidak memberikannya langsung pada dirinya saja?

Tak biasanya ini aneh.

"Papa, apa cctv depan masih menyala?"

"Iya masih, kenapa memangnya?" Aneh anaknya tiba menanyakan tentang cctv depan rumah. Jeno tak menjawabnya tak ia mengajak papanya untuk melihat cctv.

Jaehyun menyambungkan cctv tersebut ke laptop. "Ke jam 4 sore tadi pa" mempercepat cctv tersebut sampai waktu yang diminta Jeno.

"Stop pa!"

Jeno dan jaehyun terkejut menemukan siapa yang membawa Mark







Bersambung—

Baby Jung (TRANSMIGRASI) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang