Baby Jung #15

10.6K 805 25
                                    

klek

Jaehyun yang sedang meeting dengan klien terkejut pintu ruangan dibuka tanpa permisi, ingin marah tapi tidak jadi setelah melihat siapa yang membukanya.

"Papa hisk.. "

"Adek kenapa menangis?" Mark tak menjawab ia malah menghampiri papanya itu. Jaehyun pun membawa anaknya itu dalam pangkuannya.

Tak lupa memberikan kode pada sekretarisnya untuk melanjutkan meetingnya, untunglah meetingnya sudah hampir selesai.

Jaehyun pun membawa Mark keluar ruangan, anak itu masih menangis sambil memeluk papanya.

Di luar ada jungwoo yang khawatir, karena tiba-tiba anak bosnya menangis setelah tadi jatuh. 

"Pak—"

"Kenapa anak saya menangis seperti ini?!"potong jaehyun. Jungwoo meringis, ini salahnya tak menjaga Mark dengan baik.

"kamu ingin dipecat ?! " Jungwoo menggelengkan kepalanya.

"tidak dan Maaf pak, tadi tuan kecil terjatuh dan langsung menangis lalu langsung berlari ke sini pak " jelas jungwoo, sebenarnya ia melihat kondisi Mark baik-baik saja sebelumnya.

Bahkan Mark mengatakan kalau dia baik-baik saja tapi tiba-tiba menangis setelahnya, jungwoo kan jadi binggung.

Jaehyun tidak merespon perkataan jungwoo ia langsung meninggalkannya. Urusan jungwoo bisa nanti tapi ia sekarang ia harus menenangkan anaknya.

Mark dibawa ke  ruangan jaehyun, ia tidak turun dari pangkuan papanya.

"adek ada yang sakit? Tunjukkan mana yang sakit" Mark menggelengkan kepalanya. Jaehyun pun memeriksa keadaan anaknya sendiri tapi tidak luka hanya kotor sedikit dibagian celana.

Tapi kenapa Mark menangis begitu hebat? Hati jaehyun juga ikutan sesak mendengar isak tangis Mark.

Setelah beberapa saat akhirnya Mark tenang, jaehyun mengecup kedua mata Mark yang memerah.

"Papa.... Makasih udah sayang Mark" jaehyun mengerutkan keningnya tak biasanya Mark menyebut namanya bukan adek.

"Kenapa berkata begitu? Tak perlu bilang makasih. Kamu ini anak papa jadi mana mungkin papa tidak sayang adek"

Benar, itu seharusnya. Mungkin orang tuanya juga menyayanginya tapi hanya cuek saja jika tidak mana mungkin mereka merawatnya.

Hanya saja mereka tidak memberikan kasih sayang yang sama.

"Adek kenapa? Cerita sama papa hm" Mark menggelengkan kepalanya. "adek hanya sedih saja papa, gak tahu kenapa"

Jaehyun pun tidak banyak bertanya lagi, mungkin nanti kalau Mark sudah lebih baik jaehyun akan bertanya kembali.

Sedangkan Mark ia masih sedih karena orang tuanya tidak mengenalnya. Apa ingatan mereka hilang?.

Padahal ia ingin memeluk mereka dan mengucapkan rindu.

"Mau makan?" Mark mengangguk. Tadinya jaehyun ingin memesan saja tapi mark ingin makan ditempat.

agar mood anaknya itu baik, jaehyun menawarkan ingin makan dimana.

"Adek kamu yakin disini?" Tanya jaehyun kembali. Karena Mark membawanya ke sebuah kedai soto di pinggir jalan.

Jaehyun baru kali ini makan di luar bukan di sebuah restoran. Ia orang kaya dari kecil jadi ia tak pernah makan di pinggir jalan.

Mark mengangguk dan mengajak papanya itu masuk dan duduk di sana. "Kamu tahu dari mana tempat ini?"

"Ouh dulu adek su—" ucapan Mark berhenti setelah sadar apa yang diucapkan.
Bagaimana bisa ia akan memberi tau jaehyun kala dulu dia suka makan disini ?

Jaehyun mengerutkan keningnya melihat Mark yang berhenti berbicara.

"ehm.. dulu pas lewat ke sini adek lihat papa, jadi adek mau makan disini hehe"

"Ouh begitu"

Untunglah jaehyun percaya, mereka pun memesan masing-masing satu soto ayam. Namun jaehyun malah bengong bukannya memakan makanannya.

Sudah dibilang, jaehyun dari kalangan atas jadi belum pernah makan makanan yang seperti ini.

"Papa gak suka makanannya? Kalau gitu kita pindah saja" Mark lupa kalau jaehyun bukan dari kalangan bawah sepertinya pasti jijik diajak makan di kedai pinggir jalan.

Jaehyun menggelengkan kepalanya, "tidak apa-apa adek. Biar papa coba makan disini"

Ia pun mencoba soto tersebut, jaehyun terdiam beberapa saat membuat Mark binggung.

"Ini enak, papa suka"

+BABY JUNG+

DI RUMAH HAECHAN

Teman-teman haechan termasuk Jeno sedang berkumpul di rumah haechan.

"Jen" panggil jaemin.

"hm"

"Adik lo udah bener-bener sembuh?" Tanya jaemin. Jeno mengangguk, "iya, cuman harus beberapa kali check up juga. Kenapa emangnya?"

"Gak sih, cuman biasanya adik lo lari takut ketemu kita tapi kemarin gak papa"

Biasanya Mark tidak akan mau atau bahkan berkenalan karena memang disekolah pun Mark pendiam dan gak punya teman.

Sekarang Jeno baru sadar, adiknya memang tidak menolak untuk dikenalkan dengan temannya.

"sejak operasi terakhir memang adik gue jadi lebih ekspresif jaem, bahkan dia jadi agak bandel sekarang" mengingat apa yang di lakukan adiknya itu kemarin sore.

"Bagus lah, jadi dia gak ngerasa sedih kan?"

Mungkin iya, tapi bagi Jeno ia merasa ada yang hilang biasanya adiknya sangat bergantung padanya tapi sekarang apa-apa bisa sendiri.

"iya sih"

Haechan yang ada disana hanya mendengarkan yang diobrolkan oleh teman-temannya. 

"Jeno, gue mau tanya sesuatu boleh?"tany haechan membuat Jeno Bingung kenapa harus minta izin?

"Tanya aja kali kayak siapa aja"jawab Jeno, haechan pun mengangguk. "Soal adik lo itu, Lo sadar gak di mirip sama kakak gue?"










Bersambung—

Baby Jung (TRANSMIGRASI) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang