Baby Jung#35

6.8K 735 86
                                    

"kakak"

"Iya"

"Karina mau minta bantuan boleh?" Tanya Karina hati-hati. "Tentang apa?"  Jawab mark.

Karina tersenyum bahagia, akhirnya Mark mau berbicara dengannya. Karina menunjukan sebuah buku perhitungan matematika dalam bahasa jepang.

"Aku tidak bisa membacanya, bisakah kakak membacanya untukku?" Karina tau kalau kakaknya ini bisa bahasa jepang jadi Mark pasti mengerti.

Mark mengangguk, ia pun membantu Karina untuk mengerjakan tugas matematika miliknya.

Tak terlalu susah karena memang dirinya bisa bahasa jepang dan matematika adalah keahliannya makanya ia bisa bekerja di perusahaan jaehyun sebagai staff keuangan.

Sesekali mark membenarkan perhitungan yang dilakukan oleh Karina. Ibu mereka yang melihat itu merasa cukup bahagia, Mark bisa menerima dengan perlahan itu juga sudah cukup.

"Terima kasih kak, udah ngajarin Karina" mark mengangguk, bersamaan dengan itu haechan baru kembali berkerja.

"Lihat, haechan membelikan sesuatu buat adek"

"Jangan pernah panggil adek!"ucap Mark dengan suara lantang. "Kenapa memangnya? Apa hanya mereka yang bisa memanggilmu seperti itu?!" Ucap haechan.

Mark memalingkan wajahnya tak menjawab pertanyaan haechan.

"Jawab!"bentak haechan

"Iya! Papa dan Abang—"

brugh

Mark dan Karina terkejut melihat meja yang sempat mereka pakai tadi di hancurkan oleh haechan.  Ibu nya yang memang sedang di dapur pun terkejut dan langsung menengok kedepan.

Tubuh Mark bergetar ketakutan, sebelumnya ia tak pernah dibentak atau bahkan dimarahi sampai seperti ini.

"Haechan, kau ini kenapa?!"Tanya ibunya.

"Jangan pernah memanggil mereka lagi! Aku tidak ingin mendengar hal itu!" Mark menggelengkan kepalanya. "gak! Gue mau pulang! Mau papa Abang!"

Brak brugh

"Mark!"

Ibu dan Karina terkejut melihat Mark terkena pecahan kaca yang dilemparkan oleh haechan.

Tangan Mark mengeluarkan darah, "Karina ambilkan obat merah. haechan lebih baik kau pergi dulu untuk menenangkan dirimu" ucap ibunya.

Emosi haechan yang meledak-ledak bisa membuat semua orang jadi terluka lagi nantinya. Haechan merasa bersalah ingin mendekati Mark pun di tolak dengan keras oleh Mark.

Ibu mereka pun memberikan pengertian untuk haechan agar pergi. Dengan rasa bersalah haechan pun pergi keluar untuk menenangkan dirinya.

Sedangkan di rumah, Mark hanya beberapa kali meringis.  Karina sudah mengeluarkan air mata karena kejadian tadi apalagi melihat Mark yang terluka sedangkan si empu sendiri dia bahkan tidak menangis sama sekali.

Hanya ringisan kecil, "apa tidak sakit?"tanya Karina.

"Sakit"

"Tapi kakak tidak menangis?"

"Bukankah kau pernah mengatakan laki-laki paling tua tidak boleh menangis?" Karina terdiam, ia pernah mengatakan hal itu kepada Mark dulu pada saat itu tak sengaja memergoki Mark menangis di kamarnya.

Ia menyesal sekarang.

Malam tiba, haechan sudah kembali pulang begitu pula dengan jisung dan juga ayahnya.

Mereka terkecuali jisung sudah mengetahui apa yang terjadi tadi sore.

"Kak, aku minta maaf"

Mark tak menjawab itu. "Aku kelepasan tadi" Tambah haechan.

Tak mendapatkan respon yang baik dari Mark, haechan pun duduk disamping kakaknya itu.

"Aku cemburu, kau selalu saja ingin bersama mereka. Kau tidak sayang keluargamu?" Mark menoleh, bagaimana ia tidak sayang. Bagaimana pun mereka memang keluarganya.

"Sayang, kalian keluargaku tapi"

Papa dan Abangnya adalah hidupnya sekarang.

"Haechan, bawa aku ke papa. Kumohon" haechan menggelengkan kepalanya. "Tidak akan. Lebih baik kau tidur ini sudah malam"

Karena berapa kali Mark meminta hak itu haechan tidak akan pernah mengabulkan permintaan Mark.

Malam-malam mereka di kejutkan dengan Mark yang merengek tak jelas dan demam tinggi kembali. Mereka pun segera membawa Mark ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan.

"Keluarga pasien"

"Kami dok"

Dokter tersebut diam beberapa detik melihat haechan sebelum ia mengatakan keadaan mark.

"Pasien hanya demam, mungkin besok pagi juga turun panasnya tapi saya minta untuk pasien untuk di cek lab"ucapan dokter membuat haechan dan yang lain binggung.

"Untuk apa?"

"Apa dia pernah punya penyakit keras?"

+BABY JUNG+

Jaehyun seperti orang gila setelah mengetahui keberadaan anak bungsunya, kesengajaan jaehyun membuatnya ia bertemu dengan jisung pagi ini.

Flashback On

Jaehyun baru sampai di jepang pagi ini harus pergi ketempat orang yang akan berkerja sama dengan perusahaannya.

"Ahh maaf, kamu tidak papa?" Saking tidak fokusnya jaehyun sampai menabrak seorang remaja laki-laki.

Anak itu malah terkejut melihat siapa yang ia tak sengaja ditabrak olehnya. Jaehyun yang merasa binggung pun, ingin langsung pergi karena memang ia sudah ditunggu namun jasnya ditarik.

"Om mau ketemu kakak Mark?"

Flashback off

Itu jisung.

Jaehyun tak sengaja bertemu dengan jisung yang membuatnya tahu dimana keberadaan Mark sekarang.

Ia sudah menghubungi Jeno terlebih dahulu untuk memberi tahukan kalau dirinya sudah tahu keberadaan Mark dan meminta untuk menyusul.

Dadanya semakin bergemuruh melihat haechan disana bersama dengan keluarganya didepan ruangan UGD.

Brugh

"Itu pantas karena kau telah menjauhkan anakku!"








Bersambung—

Baby Jung (TRANSMIGRASI) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang