Baby Jung (TRANSMIGRASI) END

Baby Jung #17

"jie.."gumam Mark.

"ya? Kakak tahu nama aku?" Tanya Jisung. Mark yang sadar menggelengkan kepalanya. "e-engga, maaf ya?"

"Iya, gak papa kok kak"

Hendery heran kenapa Mark melihat adik kelasnya sampai segitunya?

"Mark lo gak papa?"

"Gak papa kok, kita ke kelas yuk"ajak Mark.

Pikirannya tertuju pada adiknya itu, memang dari dulu jisung yang paling dekat dengannya jadi ia merasakan sakit lebih-lebih dari bertemu haechan.

Adiknya lebih terlihat kurus, ia penasaran apa adiknya itu makan dengan baik?  Apalagi ia sudah tak ada, mana mungkin ayah yang berkerja.

Ia merasa bersalah, keluarganya pasti kesulitan sedangkan ia disini malah bersenang-senang.

huh

+BABY JUNG+

Istirahat.

Hendery, Yeri dan juga yeonjun duduk semeja dengan Mark di kantin. Mark hanya bisa melihat meraka makan siang dengan jajanan kantin sedangkan ia harus bawa bekal.

Tapi untungnya juga bekalnya enak, jadi tidak terlalu sedih.

bruk

"Kalo gak punya uang jangan ke kantin dong!" Mark terkejut melihat jisung jatuh di sana. Ia pun segera pergi untuk membantu jisung.

Mark membantu jisung berdiri. "kamu gak papa?" Tanya Mark. "Gak papa kak"

Mark menatap kesal kepada orang yang mendorong jisung. Dia wanita tapi kenapa begitu kasar ?!

"Jangan kasar sama orang lain!" Orang yang mendorong jisung gaya tertawa acuh.

Mark yang ingin melawan ditahan oleh teman-temannya. Sungguh Mark ingin menonjok orang yang berada didepannya ini.

"Lo gak usah ikut campur?! Lagi pula dia itu gak punya uang buat ke kantin. Jadi buat apa dia kesini, yakkan guys?" Cewek-cewek itu malah tertawa keras.

Disisi lain Mark merasa sesak setelah mendengar adiknya bahkan tidak punya untuk membeli makanan dikantin.

Biasanya ada dia yang memberikan, tapi sekarang?

"Junior aja belagu"ucap Yeri. Ia bisa saja melawan toh sama-sama cewek juga.

"emang kenapa?, gue kaya. Jadi apapun itu bisa gue lakuin" ucap cewek sombong itu.

Hendery dan yeonjun hanya menggelengkan kepalanya, junior saja sudah berani membulli.

"Gue bakal laporin ini ke guru"ucap Mark. Cewek itu tersenyum meremehkan. " Emang Lo siapa ?" 

Bahkan dengan berani menunjuk-nunjuk Mark. Teman-teman Mark yang membantu pun, ditahan oleh Mark.

Mark melangkahkan satu kakinya. "Gue cuman siswa disini. kalau lo mau tahu nama gue, kenalin nama gue Mark Jung"
Ucap Mark dengan suara lantangnya.

Semua orang termasuk cewek-cewek yang membully jisung terkejut mendengar perkataannya. Mereka tau Mark Jung sekolah disini, tapi mereka tidak tau bagaimana rupanya.

Karena memang dari awal Mark Jung terkenal anti-sosial.

Namun sekarang mereka dapat melihat sosok anak bungsu pengusaha kaya raya Pemilik perusahaan tersukses.

Mereka tau seberapa kuasa seorang Jung Jaehyun, jadi mereka juga tidak mau berurusan dengan siapapun yang dekat dengan Jung Jaehyun.

Mark binggung kenapa tiba-tiba riuh, belum lagi cewek yang didepannya mendadak panik.

"Lo Mark Jung? Anak bungsu CEO Jung Group?"

"Iya"jawab Mark.

Cewek itu, ketakutan dan langsung kabur begitu saja. Mark binggung kenapa tiba-tiba pergi begitu saja?

"Terimakasih kak, udah bantu jisung" ucap jisung. "Oh iya"

"Duduk dulu ya" Mark membawa jisung ke tempat duduknya, sedangkan ia membawa kursi lain. "Mau minum gak?"tawar Yeri.

"tidak perlu kak" tolak jisung. "Sekali lagi makasih ya kak udah bantuin jisung"

Mark mengangguk, ini juga sudah tugasnya bukan walaupun memang buka dalam raga aslinya.

Ohh ya Mark teringat sesuatu.

"Kamu hati-hati ya, ohh ya" Mark mengeluarkan uang dari sakunya. Ini uang jajannya tapi papanya tidak memperbolehkannya untuk jajan jadi lebih ia kasih ke jisung. 

Mark memberikan uang itu kepada jisung, "ini buat kamu ya. Pake buat jajan" jisung awalnya menolak tapi Mark memaksa sampai akhirnya jisung pun mau.

Nominalnya memang cukup besar, itu uang jajannya sehari senilai 300k. Tapi tidak pernah dipakai, paling-paling beli minuman .

Dikelas, hendery penasaran. "Mark"

"hm"

"Lo ngasih uang jajan lo semuanya? Terus lo gimana?"

"Kan ada bekal, toh dia lebih butuh" hendery dan juga Yeri merasa bangga, akhirnya Mark bisa se peduli itu dengan orang lain.

Tak apalah, toh ia juga bisa minta lagi jajan ke papanya. Kan jaehyun orang kaya.

Bersambung—