Haechan tersungkur ke lantai saking kerasnya pukulan yang ia dapatkan dari jaehyun.
Mereka kaget melihat jaehyun yang tiba-tiba datang disini, dari mana ia tahu kalau Mark berada disini?
Wajah jaehyun sangat terlihat kalau dia sedang emosi.
"Jaehyun?"
Seorang dokter muncul dari ruangan UGD tempat Mark diperiksa. Dokter tersebut membalikan badannya sebentar sebelum ia keluar kembali.
"Jadi itu memang anakmu?"
Jaehyun mengangguk "itu anakku, Bagaimana keadaannya sekarang?"
Dokter Mingyu mengerti, sebelumnya ia sempat binggung melihat pasien yang mirip sekali dengan jaehyun. Kebetulan sekali Mingyu adalah teman baik jaehyun.
"Tadi dia demam tinggi, tapi sekarang sudah mulai membaik. Aku sudah berbicara dengan mereka (haechan dan keluarganya) kalau Mark sepertinya harus di cek lab" jaehyun mengerti.
Di hati jaehyun ia merasa ketakutan karena walaupun memang jiwa itu bukan milik Mark Jung asli tapi raganya tetap sama.
Ia takut kalau Mark tetep alergi kacang-kacangan maka bisa saja penyakit tumor otak yang dimiliki Mark ada kembali.
"Terima kasih Mingyu" Minggu mengangguk. "Oh ya, dari tadi dia selalu memanggil papa dan Abang. Apa itu dirimu atau yang lain?" Tanya Mingyu.
"Itu diriku, aku papanya"
"Masuklah, dia ingin bertemu denganmu"
Tanpa memperdulikan yang lain jaehyun segera masuk ke ruangan itu. Sedangkan haechan dan juga yang lainnya pun mereka binggung, namun mereka juga ikut menyusul masuk.
Mereka juga khawatir bagaimana keadaan Mark sekarang.
Dada jaehyun seperti tertusuk melihat bagaimana kondisi Mark yang terbaring sakit. Jaehyun masih mengusap pipi dan wajah anaknya yang begitu kurus sekarang. Tidak ada lagi pipi gembul milik anaknya itu.
"adek... Ini papa"
"Kau bangun hm, kamu gak mau ketemu papa ya?"
Rindu sekali rasanya, sudah dua bulan ia tidak bertemu dengan Mark. Sejak hilangnya Mark membuat jaehyun seperti kehilangan hidupnya.
Sepertinya Mark tahu kalau jaehyun berada di dekatnya, tangan Mark bergerak menandakan ia akan sadar.
Mata yang menatap jaehyun dengan berbinar-binar dulu sekarang sedang mencoba membuka mata. Jaehyun tersenyum dengan air mata yang sudah tak bisa ia tahan.
Tapi respon Mark malah diam saja.
"Adek? Adek kenapa hm?" Tanya jaehyun khawatir. "Pa... pa?" Lirih mark.
"Iya adek, ini papa" Mark kira ia sedang bermimpi ternyata benar, yang didepannya adalah papanya. "hisk.. papa"
Tangan Mark bergerak ingin memeluk papanya itu, dengan hati-hati jaehyun membawa Anaknya itu kedalam pelukannya.
Saling melepas rindu setelah lebih dari dua bulan mereka tidak bertemu dengan isak tangis Mark yang terus menguar.
Keduanya tidak tahu kalau ada haechan dan juga keluarganya yang begitu menatap iri dan juga merasa bersalah telah memisahkan mereka.
Haechan memalingkan wajahnya, Mark begitu senang bertemu dengan papa dari temennya itu.
Ibu dan juga ayahnya tersenyum kecil, melihat Mark tersenyum bertemu dengan jaehyun membuat mereka sadar suatu hal.
Mereka adalah keluarga sesungguhnya bagi Mark. Sekalipun jiwa itu adalah milik anak mereka namun, mereka sadar jika itu adalah kesempatan bau Mark untuk mendapatkan kebahagiaan namun itu bukan dari mereka.
+BABY JUNG+
Brakk
Suara pintu di banting cukup keras membuat semua orang yang berada diruangan itu terkejut begitu pula dengan Mark yang sedang tertidur.
"Adek!"
"Abang!"
Tangan Mark terbuka untuk meminta pelukan kepada Jeno. Tanpa menunggu lama Jeno dengan cepat merengkuh Mark yang sudah menunggunya.
Tidak ada tangisan harus seperti yang dilakukannya tadi bersama dengan jaehyun namun Jeno tidak membiarkan Mark untuk lepas dari pelukannya.
Setelah mendapatkan kabar kalau adiknya sudah ditemukan Jeno langsung meninggalkan kelasnya dan langsung pergi ke jepang.
Mark tersenyum. "Abang kangen adek tidak?" Tanya Mark. "Tentu saja"
Bahkan Jeno lebih dari merindukan sosok adiknya ini.
Jeno mengelus pipi adiknya itu, tidak ada pipi yang begitu berisi dan gembul lagi sekarang bahkan tubuh Mark sekarang lebih kurus sepertinya.
Huh.
Sebenarnya kenapa adiknya bisa seperti ini?
"Papa Abang"
"iya adek?"jawab Jaehyun dan juga berbarengan. "Adek sayang sama papa Abang" jaehyun dan Jeno tersenyum.
"Kami lebih menyayangimu"
klek
haechan datang setelah tadi mengantar kedua orang tua dan juga adiknya untuk pulang ke rumah. Sedangkan haechan ia kembali lagi ke rumah sakit.
"Kau?!"
Jeno yang ingin menghajar haechan ditahan oleh jaehyun.
"Tahan emosimu Jen"
"Tapi pa—"
"adikmu tidak akan menyukai hal itu!" Jeno menoleh, Mark sudah memberikan kode untuk tidak melakukan apapun kepada haechan.
Bagaimana haechan Adalah adiknya jadi ia tak mau haechan terluka.
Jeno menghela nafas panjang, jika bukan karena Mark mungkin sekarang haechan sudah babak belur oleh-nya.
Haechan menundukkan kepalanya, setelah ia di berikan nasehat oleh ibu dan ayahnya ia sadar jika dirinya memang sangat terobsesi membuat Mark kembali menjadi keluarganya.
Ia begitu terobsesi membuat Mark berada disampingnya sampai tak sadar kalau itu dapat menyakiti mark dan juga orang lain.
Bersambung—
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Jung (TRANSMIGRASI) END
FanfictionBrothership Not BL! Mark Lee, Laki-laki korporat berumur 26 tahun belum menikah trus di tuntut sempurna oleh orang tuanya. Tapi ia tidak pernah diperhatikan bahkan cuek kepadanya dan mementingkan adik-adiknya. ia selalu mandiri dari kecil, tanpa a...