Sebuah bom yang meledak bagi jaehyun dan juga Mark mendengar kabar tentang pesawat jatuh tersebut.
Jaehyun langsung menghubungi seluruh koneksinya untuk mengetahui jelasnya, ia juga sudah menyuruh anak buahnya untuk mencari informasi dari pihak bandara.
Dadanya semakin bergemuruh setelah melihat kalau memang Jeno ada dalam list nama penumpang pesawat tersebut.
Air matanya turun begitu saja, jaehyun segera mengusapnya ia tidak boleh lemah sekarang apalagi Mark juga dalam kondisi tidak baik.
Setelah mendengar informasi tersebut, Mark mengamuk ingin pergi ke bandara namun jaehyun melarangnya dan berakhir menangis sampai dirinya tertidur karena lelah menangis.
"Adek nyariin kamu terus bang, cepat pulang" gumam jaehyun.
"Papa yakin kamu gak mungkin ninggalin adek sama papa nak" jaehyun baru ingat sesuatu.
Ia menjauh dari ranjang dan keluar kamar anak bungsunya itu. Ia harus menghubungi pihak hotel di Paris untuk mengetahui kapan terakhir Jeno pergi dari hotel.
"Halo sir"
Terdengar balasan dari sebrang telpon.
Jaehyun bertanya secara langsung untuk mengetahui tentang Jeno. Namun pihak hotel mengatakan kalau Jeno keluar hotel sekitar pukul 2 siang, pantas karena memang pesawat tersebut berangkat sekitar jam 3 sore.
Jadi apa benar Jeno naik pesawat itu dan menjadi korban jatuhnya pesawat tersebut?
Kaki jaehyun lemas dan membuat duduk dibawah, mereka baru saja merasakan kebahagiaan dengan kembalinya Mark sekarang namun apa sekarang?
"Papa.. Abang mana?"
Jaehyun terkejut. "adek kok bangun jam segini hm?" Wajah Mark begitu murung, ia seperti mimpi buruk.
"adek mimpi buruk, Abang pergi ninggalin kita papa"
+BABY JUNG+
Jung Jeno.
Nama itu tertulis sebagai korban jatuhnya pesawat Boeing 127. Jaehyun masih belum terima gak itu, anaknya tiba-tiba diambil tuhan lagi membuatnya terpuruk.jaehyun sudah mengeluarkan segala koneksi dan juga bantuan untuk menemukan anaknya itu namun ia tidak mendapatkan hal yang membuatnya bahagia.
Ia sudah pergi ke Singapore untuk memastikan kondisi Jeno namun tim SAR sana mengatakan kalau masih dalam proses pencarian dan juga penulusuran.
Jaehyun ingin tetep disana, namun ia meninggalkan Mark di rumah sendirian hanya ditemani maid jadi ia harus pulang terlebih dahulu.
Tidak ada korban yang selamat membuat jaehyun dan juga keluarga korban lainnya pun pasrah.
Terlalu sulit untuk korban jatuhnya pesawat untuk masih hidup. Sekarang hidup jaehyun serasa direnggut paksa, dirinya menjadi berbeda. Tidak banyak bicara seperti biasanya.
Mark juga sama.
Ia tidak seperti dulu, kadang ia selalu menangis karena merindukan sosok abangnya. Sudah tiga hari sejak pesawat itu jatuh membuat kehidupan rumah berubah.
"Papa... Makan ya. Adek suapin" papanya sangat sulit makan sekarang, mark takut papanya ikutan sakit.
Jaehyun menggelengkan kepalanya, "adek aja" selalu begitu.
Mark menghela nafas panjang, ia juga kehilangan tapi jika begini papanya akan sakit nantinya.
"Papa.. kalau Abang lihat ini pasti Abang marah kalau papa gak makan" perkataan Mark membuat jaehyun menoleh.
Jaehyun terlalu larut dengan kesedihan sampai lupa dengan dirinya sendiri dan sekitar termasuk anak bungsunya ini.
Bahkan kondisi Mark lebih kurus daripada sebelumnya. Jaehyun membawa Mark dalam pangkuannya. "Maafin papa dek, papa terlalu sedih".
"adek tahu, adek juga sedih pa"
Mark memeluk papanya itu, walaupun Jeno memang bukan kakak kandungnya namun ia sangat menyayangi jeno.
Pelukan mereka terganggu dengan suara dering handphone jaehyun, itu dari pihak polisi Singapore.
Jaehyun segera mengangkat telpon tersebut dengan harapan ada kabar baik yang akan diberikan dari pihak sana tentang Jeno.
Pihak polisi tidak memberi tau tentang bagaimana kondisi Jeno ataupun mereka menemukan Jeno atau tidak namun mereka menyuruh jaehyun untuk kembali ke Singapore.
"adek, mau ikut?"
"Kemana pa?"
"Singapore, kita kesana" Mark mengangguk dengan cepat, ia ingin ikut kesana.
Jaehyun pun menyuruh pelayan untuk membereskan perlengkapan Mark dan juga dirinya.
Kemungkinan mereka akan lama disana.
Mark terus mengatakan abangnya segera pulang beberapa kali dan berdoa agar Jeno cepat pulang.
"Abang tunggu disana ya, adek bakal jemput Abang"
Bersambung—
![](https://img.wattpad.com/cover/369086089-288-k824700.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Jung (TRANSMIGRASI) END
Hayran KurguBrothership Not BL! Mark Lee, Laki-laki korporat berumur 26 tahun belum menikah trus di tuntut sempurna oleh orang tuanya. Tapi ia tidak pernah diperhatikan bahkan cuek kepadanya dan mementingkan adik-adiknya. ia selalu mandiri dari kecil, tanpa a...