Baby Jung #22

8.9K 677 27
                                    

Mark langsung memeluk guling mendengar suara ada yang masuk ke kamarnya.

"Adek, ini Abang" mendengar suara jeno makin membuat Mark menyembunyikan wajahnya dibalik guling.

Melihat respon adiknya seperti itu, makin membuat Jeno bersalah. Apalagi adiknya menangis karenanya, jika begini pasti sulit membujuknya

Perlahan Jeno duduk disamping Mark, ia mengelus rambut adiknya. "Adek.. maafin Abang sayang... Abang kita itu bukan adek, itu orang lain. "Tapi Mark masih belum bergeming.

"Abang gak tau kalau itu nomor adek, maafin Abang oke. "

Jeno benar-benar kira itu adalah orang selalu mengganggunya dan menelpon dirinya dengan tidak jelas.

Maklum jeno seseorang yang populer di kampusnya jadi banyak orang yang ingin dekat dan berakhir selalu menelpon Jeno tak tahu waktu.

Belum lagi, ia tidak tahu kalau itu adiknya yang menelpon karena nomor baru.

"Adek gak mau maafin Abang yaa??? Padahal Abang mau ngajak adek beli es kelapa muda lo" memang kalau Mark tentang es kelapa muda tidak ada tandingannya.

Mark langsung menengok ke Abangnya setelah mendengar perkataan Jeno yang terakhir.

Jeno ingin tertawa rasanya adeknya sangat mudah dibujuk belum lagi wajah adiknya begitu lucu dengan pipi yang basah dan bibir yang manyun.

"Adek mau maafin abang?"

"gak tahu, Lihat aja nanti kalau udah beli es kelapa muda"jawab Mark, ia masih marah tapi ajakan Jeno untuk membeli es kelapa muda dia iyakan.

Jeno menghela nafas panjang, adiknya ini bagaimana menyetujui syaratnya tapi masih belum mau memaafkan dirinya.

Tapi kalau tidak diturutin pun pasti makin ngambek kan. Nanti main repot Jeno.

Dengan wajah yang masih ditekuk, akhirnya merekapun pergi. Padahal ini malam hari, walaupun belum jam 7 malam.

Mereka pergi bukan hanya berdua, tapi bertiga dengan jaehyun yang dari tadi menguping dan mendadak ingin ikutan.

Padahal kalo kata jaehyun sih, sekalian malam mingguan kan. "Sejak kapan adek punya handphone?"tanya Jeno.

"Sejak tadi"jawab Mark cuek. Ia masih kesal padahal sebenarnya Mark ingin menceritakan tentang ia belikan handphone pada Abangnya tapi keburu kesal jadi bad mood deh.

"Tadi adek minta handphone, jadi papa sekalian beliin kamu juga dan papa. "Jelas jaehyun. Tuhkan, Jeno saja tidak tahu kalau sekarang ia punya handphone baru..

Ini salah papanya bukan dirinya kalau begitu.

Setelah beberapa menit pun mereka sampai ditempat tujuan. Mark tidak diperbolehkan untuk keluar, jadi Jeno akan yang keluar untuk memesan 3 gelas es kelapa muda.

Mereka akan menyantapnya di mobil saja, lagi pula tidak tempat yang strategis.

Tak berselang lama, es kelapa muda datang. Dengan gembira Mark mengambilnya, "ups!" Karena kurang hati-hati ada yang tumpah sedikit ke mobil.

"Maaf papa"

"It's oke adek, nanti biar papa yang bersihin. "

Mark pun menghabiskan segelas es kelapa mudah tersebut. "Jadi adek udah maafin Abang sekarang?"

Wajah Mark seperti berpikir. "boleh deh, kasihan Abang juga" Jeno seperti mendapatkan permintaan maaf yang tidak ikhlas dari adiknya itu.

Jaehyun hanya tertawa, anaknya satu itu ada-ada saja.

"Oh ya, gimana kalau kita ke taman. Biasanya rame, sekalian malam Minggu. Adek mau gak?" Mark mengangguk. "Adek mau!"

"Oke, kalau gitu kita berangkat!"

Mereka pun menghabiskan waktu malam, di taman. Mark banyak kesana-kemari dengan jajan terus menerus, jaehyun tak masalah toh uangnya banyak tapi makanan yang di beli oleh anaknya itu banyak yang tidak sehat.

Jadi jaehyun harus memperhatikan agar anaknya itu tidak terlalu banyak makan-makanan itu.

Mereka benar-benar menghabiskan waktu sambil menikmati malam yang dingin bersama, ternyata mereka sudah lama tidak punya waktu bertiga lagi sambil jalan-jalan di luar.

Jaehyun sibuk dengan pekerjaannya dan juga jeno yang sibuk dengan kampusnya lalu Mark, ah di tidak sibuk sih.

"Papa.. kita pulang adek udah tidur"jaehyun melirik anaknya itu yang tidur di paha jeno. Benar saja, anaknya itu sudah tertidur pulas.

"yaudah yok" Jaehyun dengan hati-hati membawa Mark ke punggungnya dibantu dengan Jeno.

Mereka berdua terkejut mereka kira Mark bangun karena bicara pengen ramyeon tapi ternyata anaknya masih tertidur.

Mark hanya mengigau.

Jeno menggelengkan kepalanya, ada-ada saja. Jika tadi jaehyun yang membawa mobil sekarang giliran Jeno yang membawa mobil pulang.

"bang"

"Iya pa"jawab Jeno sambil melihat spion belakang. "Kamu ngerasa lucu gak pas tadi adek bilang kalau nanti dia besar adek bakal nikah sama cewek cantik"

Mark mengatakan itu ketika melihat sepasang kekasih yang melewati mereka. Ya memang tidak salah sih Mark merasa iri karena seharusnya di umur Mark asli ia sudah pas untuk menikah.

"Jeno ngerasa aneh, Adek pikirannya kemana-mana. Masa udah mau nikah aja, Abang juga belum kepikiran" Jawab Jeno.

"Lagipula, Abang gak bakal izinin adek nikah"

"Kenapa memangnya?" Tanya jaehyun heran

"Kasihan, nanti adek di suruh kerja banting tulang. Abang gak mau itu" iya juga ya, apalagi jaehyun mana mungkin membiarkan Mark harus berkerja.
















Bersambung-

Baby Jung (TRANSMIGRASI) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang