Baby Jung #42

5.7K 695 81
                                    

Mark dan jaehyun langsung terbang sore itu juga ke Singapore dengan pesawat pribadi keluarga Jung.

Mereka berdua berharap akan mendapatkan sebuah kabat bahagia dari polisi sana tentang Jeno dan lebih baik kalau Jeno dalam keadaan baik-baik saja.

Jaehyun mengelus rambut Mark yang sedang tertidur pulas kembali.

Perjalanan hanya sekitar satu jam setengah mereka sudah sampai di Singapore, mereka langsung menuju bandara dengan membawa Mark yang dalam gendongan karena masih kunjung bangun juga.

"Mr. Jung"

"yes, I'am Jung Jaehyun. "

Jaehyun di arahkan untuk masuk ke sebuah ruangan VIP disana. Tak berselang seorang datang dengan name tag direktur pesawat yang baru saja terjatuh.

Laki-laki menunduk hormat kepada jaehyun, Meraka tahu siapa yang berada dihadapannya.

" What about my child? ( Bagaimana dengan anakku?)" Jaehyun langsung bertanya, ia sudah menunggu kabar baik yang akan ia dengarkan.

Direktur tersebut mengehela nafas panjang terlebih dahulu. "I'm sorry Mr Jung, I have received news that your child is on that plane) (Maafkan saya tuan Jung, saya sudah mendapatkan kabar kalau anak anda berada dalam pesawat tersebut)"

Jantung jaehyun terasa berhenti, ia sudah mempersiapkan hatinya untuk menerima semua ini namun setelah mendengarnya langsung rasanya lebih sedih.

Jeno, apa dia benar-benar pergi dari mereka?

"Are you sure? (Apa anda yakin?)"

"Children are among the victims of the plane crash, once again I apologize, sir. We are very sorry (Anak termasuk dalam korban pesawat jatuh, sekali lagi mohon maaf tuan. Kami sangat menyesal)"

suara isakan tiba-tiba terdengar, jaehyun terkejut menemukan Mark sudah bangun dan malah menangis.

Apa Mark mendengar perkataan mereka barusan?

"Papa.. Abang hisk... bener-bener ninggalin kita ya pa?" Jaehyun tidak bisa menjawab pertanyaan dari Mark, ia juga merasa kalau hal ini belum ia terima.

Direktur tersebut pamit undur meninggalkan Mark dan juga jaehyun yang terlelap dengan kesedihan bahwa Jeno memang ada dalam pesawat yang jatuh tersebut.

"Abang.. hisk"

Nama Abang terus diucapkan sampai Mark tak sadarkan diri membuat jaehyun panik dan langsung memanggil tim medis untuk mengecek keadaan Mark.

Menghela nafas lega setelah tahu kalau anak bungsunya hanya kelelahan dan juga terlalu stres karena abangnya pergi. Jaehyun sudah berpikir hal berlebihan tentang penyakit mark

Sekarang sedang tertidur pulas, papanya hanya duduk menemani Mark yang masih terlelap. Ia tidak bisa meninggalkannya sendiri disini untuk mencari setidaknya jasad anak sulungnya.

"hisk jangan bawa Abang"lirih mark dalam tidurnya. "dek?"panggil jaehyun.

"Hey adek kenapa dek?" Terkejut melihat anaknya memanggil abangnya dan juga Jung kecil ? Jaehyun semakin takut sekarang sedang apa yang dilakukan oleh Mark sekarang dibawah sadarnya?

Mark tidak mau bangun padahal jaehyun sudah beberapa kali menguncang bahu anaknya itu. Ia takut, jaehyun sudah kehilangan Kedua anak kandungnya sekarang dan ia tidak mau kehilangan Mark lagi.

"dek bangun!!"

"dek!!"

"Abang!!" mata Mark terbuka secara tiba-tiba, dirinya mengatur nafas miliknya yang tak beraturan. Ia melihat papanya menatap dirinya khawatir sambil menangis dan menanyakan keadaannya sekarang.

Nafas Mark mulai tenang, "papa hisk peluk"

Jaehyun membawa  jadi kedalam pelukannya, sepertinya Mark mimpi buruk kembali.

Sekarang bukan hanya mimpi buruk namun ia melihat Jeno yaitu abangnya sedang bermain dengan Jung kecil dan juga mamanya.

Mereka terlihat bahagia seperti keluarga yang bahagia. Tapi Mark justru takut karena ia takut kalau abangnya tidak akan kembali kepadanya dan papa.

" Abang!!"

Mark memanggil Jeno beberapa kali namun mereka tidak mendengar panggilan Mark sama sekali.

Ia tak putus asa, Mark berlari mendekat namun ia merasa malah makin menjauh dari mereka dan itu membuatnya aneh.

Jeno bahkan tidak melihat dirinya atau bahkan meliriknya, Mark semakin takut sekarang tapi makin berlari mendekat maka semakin jauh juga langkahnya.

Semakin membuat aneh rasanya.

Belum lagi ia mendengar suara papanya yang sedang memanggilnya sebenernya ada apa ini?!

"Abang hisk!!!"

Namun berapa kali Mark memanggil mereka tidak ada yang melihat kearahnya sedikitpun.

Secercah cahaya datang tiba-tiba dan membawanya kembali ke dunia yang seharusnya.

Mark sangat menyesal ia tidak bisa membawa abangnya kembali bersama dengannya dan juga papa.

suara pintu di ketuk dari luar, belum juga jaehyun beranjak seseorang masuk kedalam dengan tergesa-gesa.

"Haechan?"

"Om, kakak" bukan hanya haechan namun juga ada jaemin dan juga renjun yang datang untuk mengetahui kondisi dan apapun informasi tentang sahabat mereka.

Bagaimanapun haechan masih berteman baik dengan Jeno.

"Bagaimana om? Apa ada kabar tentang
Jeno?" Tanya jaemin. Jaehyun memberi tau tentang apa yang sebelumnya ia dengar tadi.

Wajah mereka langsung murung, Jeno tidak bisa pergi begitu saja.

Haechan yang melihat kondisi Mark pun menghampirinya. "kak.. " Mark menoleh, pipinya sudah basah karena terus menangis. Haechan pun membawa Mark kedalam pelukannya.

Ia menangis dalam pelukan haechan.











Bersambung—

Baby Jung (TRANSMIGRASI) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang