44. Berhasil 2 [end]

1.9K 116 9
                                    

Keadaan Jimin semakin hari semakin membaik, ia dapat merespon dengan baik sekarang, bahkan sekawan itu dapat bercanda ria seperti dulu.

Taehyung saat ini tengah berbincang dengan ayah Park, pria dewasa itu sedang berdiskusi dengan anak dari pelaku atas kecelakaan anaknya. Tidak, ayah Park tidak membenci Taehyung. Anak itu tidak bersalah, ayah Park hanya ingin orangtua Taehyung bertanggung jawab atas apa yang ia lakukan.

"Om sudah temukan beberapa cctv di area tkp, cukup sulit sebenarnya karena pihak caffe di sana tidak memberi izin, namun om berhasil berbicara dengan ownernya"

"Jadi gimana, om?" Tanya Taehyung

"Ya... setelah om periksa cctv dibantu pihak kepolisian juga kami menemukan data jika mobil dua arah yang menabrak mobil kalian itu disengajai..."

"... di cctv yang lain, terlihat 2 orang yang berusaha memindahkan tubuhmu ke dalam mobil hitam yang diduga adalah mobil ayahmu, plat nomornya berhasil dilacak dan tertera nama ayahmu sebagai pemiliknya".

Taehyung tau itu adalah perbuatan ayahnya, namun ia tidak menyangka dengan perbuatan keji yang dilakukan ayahnya itu. Meski begitu ada kelegaan di hati Taehyung jika ayah Park telah menemukan bukti kelicikan ayahnya.

"A-aku serahkan semuanya, om. Masukan saja tua bangka itu ke penjara, bagaimana pun juga dia telah menyakiti ku bahkan orang-orang terdekatku".

Mata Taehyung terpancar amarah yang berasal dari hatinya, ayah mana yang tega perbuat seperti itu kepada anaknya?

"Sebelumnya om minta maaf, tapi... orangtuamu sudah sepantasnya membusuk di penjara".



***
"Kak, kamu sedih?"

Taehyung dengan segenap kesadaran penuh menggeleng sembari tersenyum memandangi wajah cantik yang berbicara padanya itu.

"Enggak sayang... kakak happy, happy sekali. Mereka pantas mendapatkannya"

"Bukan, bukan itu maksudku kak..." Jungkook mengenggam tangan Taehyung dan menaruhnya pada dada pria itu

"Apa hati kamu ikhlas kak?"

"Sayang... ayolah, kakak gapapa, kakak ikhlas. Kalo bisa mereka dihukum mati karna itu yang paling pantas dan setimpal dengan perbuatan mereka"

"Kamu gapapa kalo hukumannya itu?"

"Gapapa, kakak udah terlalu kecewa sama mereka"

Jungkook hanya bisa bernapas berat, gak ada hak mencampuri lebih jauh. Taehyung keliatan dendam sekali.

"Aku tadi jatuh di tangga pas kakak ke rumah kak Jim"

"Sayang kam-"

"Shut, udah aku gapapa. Tadi bunda bawa ke klinik dan kata dokter..."

"Kata dokter apa?"

Taehyung ngeget sekali dengan Jungkook, apalah anak itu jatuh dari tangga katanya gapapa. Taehyung gak bisa kalo gak panik menyangkut Jungkook.

"Kata dokter keseleo, hehe." Jungkook terkekeh di akhir kalimatnya mengundang pitam Taehyung naik

"Gak bercanda, jangan ketawa" katanya tegas, rahang Taehyung bahkan mengeras mengertakan giginya

"Kata dokter apa, Jungkook?"

Melihat Taehyung yang penuh penekanan Jungkook akhirnya menciut.

"K-kata dokter aku kurang minum sama kurang asupan protein makanya kemarin tuh sempat mual dan pusing, terus tadi jatuh di tangga"

"Astaga, kamu ini..."

"Jangan khawatir, aku tadi udah minum susu dibuatin bunda sama makan yang banyak protein, sama minum obat juga udah"

Jungkook berusaha meyakinkan Taehyung kalo dia baik-baik aja, tangannya mengapain pipi Taehyung dan mengelusnya halus menenangkan Taehyung yang panik setengah mampus padanya.

Bucin.

"Sayang... jangan sakit, a-aku gak bisa liat kamu gitu..."

"Ih kakak nih, aku gapapa kok"

Taehyung menelusup kedalam pelukan Jungkook, jauh dalam pikirannya ia gak mau Jungkook kenapa-napa.

"Kakak sayang kamu Jung" ucap Taehyung

"Aku juga sayang kamu kak"

Keduanya sama-sama mengeratkan pelukan keduanya, sama-sama gak mau lepas, sama-sama gak mau kehilangan, sudah cukup yang Jungkook dan Taehyung rasakan selama ini.

Saat ini waktunya mereka bahagia bersama, tanpa ada gangguan.


End!

Terima kasih telah menunggu selama ini, be happy guys sampai jumpa lagi dicerita selanjutnya

Lebih Dari Itu | Taekook [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang