18. Insident

5.8K 513 5
                                    

H-1 — Monday, August 30, 2021

Sesuai perjanjian yang kepala sekolah sampaikan minggu lalu hari ini tepatnya kegiatan itu berlangsung. Siswa kelas tiga diminta datang ke sekolah supaya bisa pergi sama-sama naik bus sekolah.

Semua udah baris sesuai jurusannya masing-masing, bahkan Jungkook udah gasabar namanya dipanggil buat masuk bus. Saking excited-nya— Jungkook sampe lupa kalo Taehyung belum sampe sekolah.

"Bambam..."

Jungkook kesentak kaget pas denger nama Bambam di panggil ssaem dari kelas sebelah, Jungkook bisa liat Bambam naik bus yang tentunya beda dari bus punya kelasnya. Nama Jungkook diabsen nomor tujuhbelas jadi mungkin lama dipanggil ini aja baru nomor dua.

Sambil nunggu namanya dipanggil, Jungkook cek handphonenya— dan dia baru sadar kalo chat Taehyung tadi pagi belum dia baca.

AlienGanteng🐯
- Kook, aku kayaknya bakal lama deh sampe skolah. Perut aku tiba-tiba sakit.

Pas baca itu Jungkook langsung kaget, kok dia baru baca sekarang yah kenapa gak dari tadi aja siapa tau dia bisa bantu Taehyung, bawa obat misalnya.

Sekejap dia natap wali kelasnya yang sibuk panggil nama siswa-siswa, Jungkook berniat kabur buat samperin Taehyung di apartemennya. Jungkook khawatir jangan tanya lagi soalnya dia sayang Taehyung.

Kondisi aman terkendali, Jungkook singkirin barang bawaannya biar jadi satu ama punya temen-temen dia— dan saat itu juga Jungkook lari ke gerbang sekolah yang lewatin tempat parkir.

Dia edar pemandangan sekitar tempat parkir, suasana sunyi tapi kok—

"Mobil Taehyung?"

Apa Jungkook salah liat yah? Tapi 'kan Jungkook hafal betul plat nomor mobilnya Taehyung dan berarti itu benar mobil Taehyung.

"Kalo itu mobilnya, dianya dimana?" monolog Jungkook bingung.

Dia kerutin alis bingung, "Bodo ah samperin a— Hyura?" Jungkook baru mau melangkah tapi mata Jungkook berpas-pasan sama mata Hyura yang kebetulan baru lewat disamping dia sambil tepuk pundaknya.

Mereka sama-sama berenti jalan. "Ka Jungkook, mau ngapain?" tanya si Hyura itu, Jungkook cuma diem sampe Hyura ngomong lagi. "Oh— kakak mau nyamperin ka Taehyung yah?" tanya dia sebenarnya udah tau.

Jungkook kalang kabut mau ngaku juga takut dilarang sama pacarnya Taehyung ini. "A-aku cum—"

"Udah deh ka Jungkook, mending kakak ke dalam deh, namanya bentar lagi dipanggil ssaem Lim tuh. Aku sama ka Taehyung nanti nyusul pake mobil" sela Hyura.

Jungkook kedip-kedip beberapa kali, otaknya bahkan masih mencerna kata-kata Hyura tadi.

Jadi ceritanya Hyura ikut ke puncak gitu sama anak-anak kelas duabelas? Hyura 'kan baru kelas sebelas!

Belajar sana gak usah ikut!

Tit.. Tit..

Itu bunyi klakson dari mobil Taehyung. Hyura pergi menjauh tanpa pamit dan Jungkook yang berdiri menyerupai patung liatin mobil yang katanya punya Taehyung itu menjauh dari pekarangan sekolah.

"Katanya perutmu sakit?" monolog Jungkook, bahkan mau nangis rasanya.

Rasanya separuh jiwanya menghilang kebawa arus yang gatau tujuannya kemana. Dia takut, takut sekali kalo Taehyung bakal jauhin dia bahkan sampe ngilang gitu aja karna dia bukan siapa-siapanya Taehyung, lagi juga mungkin sekarang Taehyung sama Hyura udah baikkan.

Dan berakhirlah Jungkook jalan lintang lantung balik nungguin namanya dipanggil dan masuk bus sampe gak sadar kalo dia duduk seberang sama Mingyu.

Pikiran Jungkook berkecamuk dia bingung sama perasaannya sendiri, bahkan jantungnya selalu berpacu lebih cepat dari biasanya  walaupun dia sendiri gak tau kenapa. Tapi yang pasti dan inti dari semuanya Jungkook suka Taehyung, suka sekali.

Mingyu disebelah juga kebingungan sama apa yang terjadi dengan Jungkook. Mau bertindak lebih atau sekedar bertanya juga takut, kalau-kalau Jungkook bakal marah duluan pas dia tanya, jadi dia milih diem aja.

.
.
.

.
.
.

12:45 KST

Gak kerasa akhirnya setelah dua jam perjalanan mereka sampai di tempat yang dituju.

Suasana mulai riuh sama suara semua siswa yang memekik senang dalam bus yang nyaris berhenti itu. Beda sama Jungkook, yang dari tadi ngelamun.

"Jungkook," panggil Mingyu yang udah kesekian kalinya.

Jungkook sama lamunnya dari sejak mereka otw tadi, Mingyu udah gatahan lagi kayak gini, dia takut Jungkook kenapa-kenapa. Tangannya melambai di udara, berniat buyarkan pandangan kosongnya Jungkook tapi nyatanya sia-sia, Jungkook masih sama.

"Jungkook, hei.."

Bus udah berhenti sedetik yang lalu, anak-anak juga udah berlomba-lomba buat turun dari bus. Mingyu hempas napas pasrah, dia mau coba sekali lagi tapi kalo gagal dia bakal paksa Jungkook sadar kali ini.

"Kook—"

Jungkook langsung balik badan dengan mulut yang refleks berucap. "Ya, kenapa Taehyung?"

Apa Jungkook kira itu Taehyung?

Bisa diliat jelas tampang Mingyu kayak orang bingung, otaknya penuh teka-teki tentang ada apa yang terjadi dengan Jungkook dan Taehyung.

"Jungkook, ini gue Mingyu"

"Eh— Mingyu? S-sejak kapan lo ada disini?"

"Sejak tadi, bahkan dari 2 jam yang lalu." jawab Mingyu sambil merengut malas, masa Jungkook gak liat dia sih.

"Maaf gatau,"

"Lagian lo kenapa? Dari tadi lamun aja, ada masalah?"

"Heum? En-nggak kok,"

"Oh," Mingyu ngangguk-ngangguk walaupun dia sendiri masih kurang yakin.

"Yaudah, yuk keluar.. Anak-anak udah pada cari tempat buat tar malem, jangan sampe kita gak kebagian"

Seketika itu juga, Jungkook keinget kata-kata Taehyung waktu lalu yang ngajakin dia sewa privat villa buat berdua.

"Nanti kita sewa villa privasi buat berdua"

Kalo diingat-ingat sedih juga. Apalagi Taehyung kesini bakalan sama Hyura yang tentunya pasti Taehyung sewa villa berdua sama Hyura.

Sedikit berdecih sama diri sendiri yang lemah gak tulung. Jungkook geleng kepala sekilas dan genggam tas jinjingnya buat turun dari bus ngikutin Mingyu dari belakang.

Baru selangkah di rumput jarum Jungkook udah bisa memprediksi bakal seseru apa nantinya kegiatan mereka. Suasana memang asri, udara pegunungan yang dingin dengan villa yang dekat telaga. View yang cocok buat bulan madu.

"Indah," kata Jungkook refleks.

Mingyu noleh kearahnya dan nampilin senyum sekilas. "Pemandangannya bagus ya,"

"Iya,"

"Kayak lo,"

"Ha?"

"Pemandangannya indah, kayak lo"

Jungkook baru sadar dia digombalin sama Mingyu. Rasanya geli-geli sedap gitu. Jungkook senyum malu-malu, rasanya biasa aja tapi geli. Dia edar pandangan lagi yang kali ini jatuh tepat dimata seseorang.

"Mingyu, itu bukannya Wonwoo? Eh— kok dia pergi?"

Wonwoo — temen Mingyu. Dia disana sambil genggam ranselnya, lagi liatin mereka yang dari tadi senyum-senyum. Tapi yang herannya kenapa Wonwoo tiba-tiba pergi pas Jungkook sadar dia diliatin.

"Dia kenapa Mingyu?" tanya Jungkook heran.

Mingyu mengidikan bahu. "Gatau juga,"

"Jung, nanti lo sekamar bareng gue ya?"

Denger permintaan Mingyu Jungkook jadi mikirin Taehyung, tapi setelah dipikir-pikir lagi mungkin Taehyung bakal sekamar sama Hyura jadi gak ada salahnya 'kan terima permintaannya Mingyu.

"Gimana, mau 'kan?" Mingyu naik turunin alisnya, gak berniat menggoda cuma minta persetujuan aja.

"Sekamar? Ok—"

"Kata siapa kamu boleh sekamar sama dia?"

Lebih Dari Itu | Taekook [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang