Senyum Bulan Sabit

8 1 0
                                    

HAPPY READING

-

-

-

-

-

-

-

SORRY FOR TYPO❗❗

"JESSICA TUNGGU" panggil yunanda kpda jessica yg lari semakin menjauh.

Jessica masih menangis dalam larian nya. sungguh kali ini ia sebenarnya ingin menenangkan dirinya tapi knpa ayahnya malah mengejar nya.

Yunanda hanya takut si sulung melakukan hal macam2 karna mendengar pertengkaran tadi maka dari itu yunanda mengejarnya.

Jevano yang kebetulan berada di jalan melihat Jessica berlari sambil menangis.

"Jessi" gumamnya saat melihat Jessica berlari.

"ayah nanda?" heran nya.

Jevano lngsung peka apa yg terjadi antara keluarga mahardika tersebut.

Jessica tidak menyadari ada jevano. Saat Jessica ingin melewati nya jevano lngsung menarik tangan Jessica. lalu memeluknya.

Dalam pelukan itu Tangisan Jessica semakin kencang dan sedih.

Yunanda berhenti tepat di hadapan Jevano.

"Jessica pulang ya" kata yunanda sembari mengusap kepala Jessica dri blkng.

"Ayah, biarin Jessica sama Jevan, ayah pulang duluan aja" ucap Jevano yg masih memeluk Jessica.

"Tapi—"

"Jevan janji bakal jaga Jessica"

Yunanda menghela nafasnya, lalu mengusap kepala Jessica lagi.

"Maafin ayah nakk, ayah pulang dulu"

Yunanda dengan berat hati meninggalkan si sulung disana.

Untung saja disana sepi tidak ada siapapun selain mereka.

"Jessi" panggil Jevano kpda Jessica dengan nada lembut.

Jessica masih terisak didalam pelukan Jevano.

---oOo---

Jevano membawa Jessica ke tepi pantai agar Jessica merasa tenang.

"udah tenang?" tanya jevano sembari mengusap pipi Jessica yg masih memerah akibat menangis.

Jessica masih terdiam dan termenung tidak menjawab Jevano.

Jessica lngsung menyenderkan kepalanya pada dada bidang milik jevano.

"ada jevan, kalo jessi lagi sedih cerita aja sama jevan yaa? jangan sungkan" katanya sambil mengusap kepala Jessica.

Jessica mengangguk kan kepalanya.

"Mau pulang?" tanya jevano kmbali.

"nggak" jawab jessica dgn suara yg serak.

"Udah mau malam"

"Jessi gamau pulang"

"yauda plg kerumah jevan aja ya"

Jessica lngsung mendongakkan kplanya dan menatap jevan.

"gapapa?" tanya Jessica.

"ya gapapa dong, malah jevan seneng kalo ada Jessi dirumah" jawab jevano dengan senyum bulan sabit nya.

Senyum sabit milik jevano adalah pengobat dri segala luka Jessica. setelah melihat senyum itu ia merasa dirinya sangat tenang.

"ngapain bengong ihh" jevano memetik jarinya di hadapan Jessica agar ia tidak melamun.

Jessica menggelengkan kepalanya.

"dah ayo pulang"

Jessica dan Jevano berdiri dri tempat nya kalau berjalan menuju kediaman keluarga aldantara.

Jessica pergi dri rumah tidak memakai alas kaki. Jevano langsung mencopot sandal Aiger nya untuk dipasangkan di kaki lentik Jessica.

"ihh ngapain" kaget Jessica yg melihat jevano jongkok dan mengangkat kaki Jessica.

Jevano lngsung berdiri dan menatap nya. sedangkan Jessica tertunduk melihat kakinya.

"pake yaa" kata jevano.

"lah terus jevan ga pake sendal gitu? nanti kalo keinjek benda tajem gimna" khawatir Jessica.

"gapapa lebih baik jevan yg kena dripada kamu" jawab jevan.

kini mereka berjalan bersama dengan tangan yg saling menggenggam.









Vote juseyo...

DEAR ROMANTIC? [Markhyuck] [Nomin] [Jichen] [Guanren] ✅❗❗Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang