Saquel

14 1 0
                                    

HAPPY READING

-

-

-

-

-

-

-

SORRY FOR TYPO❗❗

"Huekk.. "

Mavin terbangun dari tidurnya saat mendengar ada suara. Ia melihat ternyata tidak ada Hera di kasur tidur.

Mavin menoleh ke kamar mandi dan melihat pintu kamar mandi terbuka. Sebelum beranjak dari kasur mavin terlebih dulu mencium anaknya yg masih tertidur.

Zema masih tidur bersama org tua nya karna permintaan Hera sendiri.

Mavin memasuki kamar mandi itu dan melihat Hera yg sedang terpapah di depan wastafel.

Lalu mavin mendekati Hera dan memijat tengkuk lehernya.

"Huekk.. "

Tidak ada apa apa yg keluar dari mulut Hera. Hanya cairan bening saja.

Hera berkumur kumur dan membersihkan mulut nya. lalu beralih memeluk mavin.

"Lemes ya" tanya mavin yg diangguki Hera

"Paling masuk angin mas" kata Hera dengan nada yg terdengar sangat lemas.

"Hera hari ini gausa masuk kerja dulu ya biar mas yg urus nanti"

"Hari ini persidangan ada berapa pengacara disana" tanya mavin.

"3 mas, tapi hari ini cuma penyerahan bukti aja minggu depan baru sidang" jelas Hera.

"Yauda hari ini istirahat aja yaa"

Mavin menuntun Hera ke kasur nya untuk beristirahat.

Karna Hera sedang merasa pusing jadi mavin lah yg mengurus rumahnya pagi ini

Memasak bubur untuk Hera dan anaknya dan membersihkan se isi rumah. sungguh suami idaman para perempuan.

"Mama kenapa" tanya Zema yg menghampiri Hera.

Zema sudah rapih dengan serangan sekolahnya. Zema sudah masuk TK tapi gurunya menyarankan Zema untuk masuk ke tingkat lebih tanggi saja karna kecerdasan Zema sangat besar.

Namun mavin tidak mengizinkan biarlah saja Zema tumbuh seperti anak pada umumnya.

"Mama gapapa sayang" ucap Hera sambil tersenyum.

Mavin datang dgn membawa bubur buatannya.

"2 bidadari papa makan dulu yaa sayang"

"Iya papa" kompak Hera dan Zema.

Mavin menyuapi hera dan zema secara bergantian.

"Papa, mama kenapa"

"mama lagi gaenak badan sayang"

DEAR ROMANTIC? [Markhyuck] [Nomin] [Jichen] [Guanren] ✅❗❗Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang