Bagaimana perasaan mu ketika bertemu dengan seseorang yang menawan dan menarik hatimu sejak pandangan pertama? Apakah kamu merasa terdorong mendekatinya, atau bahakan meminta nomor teleponnya?setiap orang pasti memiliki cara unik untuk mengekspresikan ketertarikan mereka. Begitu juga dengan pemuda tampan bernama Gelin, yang mengalami momen magis ketika melihat wanita cantik di halte bus itu.
Pria itu dengan nada bernyanyi mengucapkan, "ku mau dia, hanya dia yang ku mau, " Sambil menatap wanita di sebelahnya. Gadis manis itu merasa risih saat menyadari pria tersebut menatapnya dengan tatapan genit sambil bernyanyi. "Dasar pria genit! "Umpat gadis itu sambil memalingkan wajahnya, menunjukkan ekspresi ketidaksukaan. Halte bus yang sepi membuat interaksi mereka terlihat mencolok. Dengan senyuman puas, pria itu bertanya, "maaf, kau bicara dengan siapa? "Dengan sedikit basa-basi. Gadis yang masih kesal menatap pria itu, " Apa kau tidak bisa melihat wanita cantik? Mata mu sudah seperti pencuri yang tidak tahan melihat uang, dasar genit! "Suaranya terdengar ketidakpuasan terhadap sikap pria itu.
Pria itu tertawa kecil sambil bangkit dari tempat duduknya menuju wanita yang mengenakan kemeja kotak-kotak berwarna kuning. Dengan senyuman lebar, pria itu berdiri di depan wanita tersebut yang duduk dengan tenang. "Maaf, sepertinya kau salah paham, nona, aku sedang berbicara padanya", ucap pria itu sambil duduk di samping wanita tua berambut putih.
Gadis itu tertawa kencang sambil menutup mulutnya dengan tangan kanannya. " Ternyata kau pria yang serakah, sampai wanita tua pun kau sukai", ucap gadis itu sambil bangkit berdiri. Dengan ekspersi kesal, gadis itu memukul kepala pria itu dengan tas selempang kerjanya. "Otak mu memang perlu di cuci" Lanjutnya sambil terus memukuli pria itu.
Pria itu mencoba melindungi kepalanya dengan keduanya tangannya dari pukulan gadis tersebut sambil merintih kesakitan". Jangan pukul cucuku! "Ucap nenek tua dengan nada tegas, berusaha melindungi cucunya dari serangan gadis tersebut. Melihat bantuan yang di berikan oleh nenek tua itu, gadis itu menghentikan pukulannya dengan tas yang di pegangnya. "Apa? Dia cucu mu? "Ucap wanita itu dengan ekspresi tidak percaya dan terkejut ketika nenek tua mengungkapkan bawah pria yang merayunya adalah cucunya."iya, dia cucuku, mengapa kau menyebut cucuku genit? Dia selalu menyanyikan lagu itu untuk ku dengan penuh kasih,"jelas nenek tua itu sambil marah pada gadis tersebut.mendengar penjelasan yang di berikan nenek, gadis cantik dengan rambut panjang lurus sebatas pinggang terkejut dan merasa bersalah. Merasa malu, gadis itu menundukkan kepalanya dengan wajah memerah menahan rasa malu yang kian terasa.
Wanita itu meminta maaf sambil membungkukan kepalanya berkali-kali dengan rasa bersalah. Dia berlari menuju bus yang baru saja tiba, masuk ke dalamnya sambil pura-pura tertawa, membuatnya terlihat seperti orang bodoh. Segera setelah masuk ke dalam bus yang baru saja tiba, dia segera menundukkan dirinya. "Hey! Apa kau bodoh? Sehingga kau merasa diri mu cantik, sampai menuduh pria tadi? " Umpat gadis itu sambil menokok kepalanya sendiri.
Seseorang yang duduk di sebelah gadis itu, duduk dengan santai di dekat jendela bus. Dia tersenyum melihat tingkah lucu gadis itu yang mengutuki dirinya sendiri. Suasana di dalam bus terasa hangat meskipun sedikit tegang, dengan cahaya Matahari yang masuk melalui jendela dan suara gemeretak roda bus yang terus berputar. Para penumpang lainnya terlihat sibuk dengan aktivitas mereka masing-masing, menciptakan keramaian yang menyenangkan di dalam bus.
Suasana di dalam bus menjadi tegang ketika seorang wanita hamil mulai merasakan sakit yang semakin parah. Wanita itu merintih kesakitan sambil memenangi perutnya yang membesar. Keheningan terputus saat Yunara, seorang gadis yang duduk di depan wanita hamil tersebut, dengan cepat mendekati wanita itu dengan penuh kepedulian. "Ada apa, Bu? " Tanya Yunara dengan hawatir.
Wanita hamil itu,dalam kepanikan dan rasa sakit yang tak tertahankan, berteriak sambil merasakan kram di perutnya. "Sepertinya ketubanku pecah, aku akan segera melahirkan! "Ucapnya sambil menangis karena kesakitan yang dialaminya.
Melihat wanita itu kesakitan, seorang pria yang duduk di sebelah Yunara bangkit dari tempat duduknya dan menghampiri sopir bus yang sedang fokus. " Pak, tolong percepatan busnya ada wanita yang akan melahirkan, "ucap pria tersebut dengan serius. Yunara yang melihat kepedulian pria tersebut merasa tersesentuh. "Dia sangat baik, dan juga tampan,"ucap Yunara terpesona pada pria itu.
Mendengar permintaan pria tersebut,sopir bus pun mempercepat laju busnya untuk mencapai halte bus selanjutnya. Suasana di dalam bus kini di penuhi dengan ketegangan dan khawatiran, namun juga dengan kepedulian dan kerja sama antara penumpang untuk membantu wanita hamil yang sedang dalam kondisi darurat.
Di sisi lain, pria bernama Gelin mengajak neneknya yang mengalami amnesia karena usia tua,
Untuk pulang ke rumah. Sebelumnya, Gelin mencari neneknya yang hilang dan berhasil menemukan nya di halte bus."Nek, ayo pulang,"ajak Gelin sambil merangkul pinggang sang nenek dengan penuh kelembutan untuk menyeberangi jalan.
Di sepanjang perjalanan menuju rumah, Gelin masih terbayang wajah gadis yang duduk di halte bus. Senyuman tak henti-hentinya terukir di bibirnya, menyirami perasaannya dengan kehangatan. Sang nenek, yang menyadari kegembiraan cucunya, bertanya dengan rasa penasaran, "ada apa dengan mu? "Apa yang membuat mu tersenyum sendiri? "
"Nenek, gadis yang duduk di halte bus tadi cantik, kan, tanya Gelin dengan penuh keceriaan. Sang nenek berusaha mengingat sosok wanita yang di maksud cucunya. "Gadis yang tadi? " Tanya sang nenek. "Iya, " Jawab Gelin.
"Jadi benar kau bernyanyi untuk gadis itu? "Ucap sang nenek.
"Iya, " Jawab Gelin dengan santai dan polos, sang nenek, dengan ekspresi lucu, mencoba memukul Gelin namun Gelin dengan cepat berlari memasuki rumah sambil tertawa riang. "Awas kau, iya! "Ucap sang nenek sambil ikut berlari mengejar cucunya dengan ekspresi kesal namun terlihat lucu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Really Love
RomanceGelin adalah seorang pemuda yang bercita-cita menjadi penulis, Gelin suka dunia nulis menulis sejak ia masih sekolah menengah dia adalah penulis novel di internet. Namun, belum ada satu pun penerbit yang melirik novelnya. Di balik dirinya yang ceria...