BAB 20

64K 3.6K 101
                                    

- 𝐻𝒶𝓅𝓅𝓎 𝑅𝑒𝒶𝒹𝒾𝓃𝑔 -

"Kalian lagi dihukum, malah makan?" Suara dari belakang mereka membuat mereka sontak berbalik.

Si ketua osis berwajah rupawan incaran kaum hawa namun di kesali beberapa siswa nakal itu menatap datar ketiga adik kelas nya.

Bima langsung memasukkan sisa risol itu ke dalam mulutnya, hingga mulut nya terisi penuh. Takut nanti disuruh untuk membuang, kan sayang.

Lantas, pandangan Gabriel beralih pada Keira yang dengan santai nya masih melahap risol itu. Keira menatap Gabriel balik, lalu mengambil tentengan yang sebelum nya ia letakkan di lantai. Ia berniat ingin promosi lagi.

Mengeluarkan kotak bekal satu lagi, "Mumpung lo ada disini, lo harus makan risol yang gue jual, anjayyy," kata Keira sembari cekikikan geli.

Lucu juga kalau di pikir - pikir. Dulu gadis itu bekerja diperusahaan besar, duduk di ruang ber-AC, tinggal memerintah anak buah dan menandatangani surat - surat. Namun, di kehidupan nya sebagai Keira ini, ia malah mempromosikan risol di tengah terik nya matahari.

Keira membuka kotak, menyodorkan pada Gabriel. Pria itu mengernyit tak mengerti. "Lo lagi di hukum, Keira," ujar Gabriel.

"Ya iya, ini kan gue lagi ngejalanin hukuman nya juga."

"Ambil satu buat tester," kata Keira.

"Gak--" Gabriel ingin menolak, namun Keira lebih dulu kembali berbicara.

"Ambil ga lo?!" titah nya memaksa dengan ekspresi yang sengaja ia buat seram. Gabriel sedikit terkejut.

Diam beberapa saat, lantas Gabriel mengambil satu risol dari kotak bekal sesuai perkataan Keira. Gadis itu tersenyum puas setelahnya.

Gabriel menatap sejenak risol di tangan nya. Ia tau makanan ini, mama nya pernah beberapa kali beli di toko kue. Namun, Gabriel belum pernah mencoba nya secara langsung. Maklum, circle orang kaya memang beda.

Gabriel menggigit risol itu. Memasuki mulut nya, yang pertama ia rasakan adalah rasa crispy dari tepung roti yang membaluri kulit risol. Meski sudah di goreng beberapa jam lalu, untung lah crispy nya itu masih ada. Lalu ada rasa manis dari mayones yang lumer di mulut, juga ada sosis yang menambah kenikmatin si risol.

"Enak kan?" tanya Keira yang tanpa sadar menatap Gabriel dengan penuh harap. Seperti nya gadis itu sedang haus pujian untuk risol saat ini.

Gabriel sebenarnya ingin kesal karena saat ini masih jam pelajaran, tapi mereka malah makan, bahkan Keira malah ikut memaksa nya makan juga. Tapi, melihat tatapan penuh harap gadis itu, baiklah, ia akan melupakan tugas nya sebagai osis sebentar.

Lantas, pria itu mengangguk sebagai respon. "Nah! Itu papa gue yang bikin sendiri," kata Keira.

Gabriel mengangkat satu alis nya. "Jual?" tanya Gabriel yang di respon anggukan oleh Keira.

"Satu nya 8 ribu. Lo kan kaya, gada diskon ya kalau beli," ujar Keira.

"Memang gue mau beli?"

Keira mengerjap pelan, "Ya harus lah! Lo kan udah coba!" kata Keira nyolot.

"Anj*r, lo jualan atau malak orang sih?" celetuk Bima.

The Antagonist ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang