50

244 16 3
                                    

       Kini jimin sedang menunggu suga yang sejak kemari tidak keluar kamar sama sekali, aneh rasa nya seorang lelaki dingin ternyata bisa manangis karena wanita, jimin menghembuskan nafasnya kesal

Tak lama Akhirnya yang ditunggu keluar juga, jimin hanya melirik sekilas sambil fokus menyeruput susu hangat

" ternyata orang sedingin es ini juga bisa galau ya" sindir jimin

Suga tidak menanggapi ucapan jimin

" ya suga!"

" ckk..berisik!" Jawab suga tak kalah kesal

" lo gak mau gitu nyapa gue yang baru pulang? Lo maen nyelonong aja, gue disini!" Kesal jimin

" gak penting!"

" emang ya kalau orang sedang dilanda kegalauan akan memiliki pemikiran yang sempit bahkan tidak perduli pada orang lain"

" maksud lo apaan?!"

" lo kenapa kemarin gak keluar kamar, lo juga minum banyak minuman gak guna, dan yang lo maksud siapa jennie? Lo jangan bilang kalo dia yang lo maksud?" Tegas jimin

" kalo dia kenapa?"

" maksud lo jennie yang.."

" ya gue udah lama suka sama dia jim, dan dia ada disini sekarang"

Jimin tak percaya dengan ucapan suga, ternyata jennie pergi ke negara yang sama dengan nya sekarang, entah itu kabar baik atau buruk tapi jimin senang akhirnya bisa mengetahui keberadaan jennie

" dimna dia sekarang?"

" rahasiakan semuanya jim, gue gak mau orang orang yang menyakitinya tahu keberadaan dia sekarang"

" sug, gue gak bisa lo tau taehyung sahabat gue, jisoo juga pasti senang kalo jennie baik baik saja disini"

" enggak! Jangan bilang apapun tentang jennie terutama taehyung! Gue gak mau dia terus sedih"

Ada benarnya juga apa yang dikatakan suga, tapi jimin juga tidak bisa menyembunyikan hal penting ini

" gue mohon jim, jangan beritahu siapapun untuk saat ini, lo gak mau kan jennie pergi semakin jauh nantinya apalagi jisoo tahu dia pasti akan nyusul jennie"

" gue gak percaya selama ini dia ada dinegara yang sama, gue .."

" cukup lo sama gue yang tahu tentang ini" suga langsung pergi meninggalkan jimin yang masih terdiam

" apa ini yang terbaik untuk sementara gue gak bilang siapapun"

Jisoo masih berlarut dalam kesedihan rasa kecewa sakit hati masih dirasakan, apalagi saat tahu orang orang disekitarnya bersekongkol membohonginya banyak pertanyaan dalam benaknya yang ingin diluapkan namun percuma dirinya tak akan kuat menerima kenyataan tentang semuanya
Bahkan nenek nya sendiri ikut andil dalam hal ini,

" apa yang harus gue lakuin sekarang?! Tuhann apa ini jawaban dari semua doa doa ku selama ini, kenapa kau ambil semua orang terpenting dalam hidupku, kenapa dunia begitu kejam padaku bahkan tak ada satupun orang yang perduli"

Jisoo meremas kuat dadanya yang terasa semakin sesak sejak kemarin air matanya tak pernah mengering terus saja mengeluarkan air mata kesedihan,

Tok..tok..tok

" Jisoo sayang ayo makan, tolong jangan seperti ini nenek sedih liat kamu terus mengurung diri nenek kahawatir tentang kesehatan mu nak, ayo keluar maafkan nenek yang tidak jujur sejak awal ini semua permintaan nak jin sendiri dia pasti sedih melihat kamu seperti ini, nenek mohon sayang"

Jisoo tambah sesak mendengar perkataan neneknya

" hiks...jin tolong kembali gue butuh lo"
Jisoo memeluk tubuhnya dalam kegelapan berharap apa yang terjadi itu hanya mimpi singkat yang tak benar adanya, jisoo berharap jin akan selalu bersamanya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I'M HERETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang