27

276 30 22
                                    

‘’loh bukanya lo?’’

‘’ckkk…’’

‘’ pak suga?’’ jimin benar benar terkejut dengan apa yang dilihatnya, bagaimana bisa dirinya bertemu dengan guru srwaktu sekolahnya, apa jimin salah mendatangi apartemen sepupunya tapi kenapa gurunya ini tampak berbeda tidak seperti saat diskolah,

‘’ siapa lo?’’ Tanya nya kembali

‘’ apa bapak masih ingat saya? Saya park jimin murid anda waktu sekolah, benerkan ini pak suga?’’

‘’ jangan panggil gue pak, gue masih muda!’’

‘’ ehh, tunggu apa mungkin anaknya pak…’’

‘’ckk…. Jadi lo yg disuruh bokap gue, anak ingusan kek lo ngurusin gue?’’ terlihat suga yang menatap remeh jimin, ternyata ayahnya sangat bodoh menpercayai anak ingusan untuk jadi mata matanya

‘’ pergi dari sini! Gue sibuk!!’’ suga pun akan menutup pintu nya kembali tapi langsung di cegah oleh jimin

‘’ tunggu! Gue mau bicara sama lo’’

‘’ ,merepotkan!!’’ suga pun mengajak jimin untuk masuk, meskipun sangat malas tapi dirinya juga ingin tahu apa yg akan dibicarakan anak murid nya itu

‘’ gue harus panggil lo apa kalau bukan pak’’ ledek jimin

‘’ panggil gue suga!’’

‘’ bukanya gak sopan ya, tapi lo sendiri yang bilang, oh gue datang kesini pasti lo udah tahu kan apa maksudnya?’’

‘’ dibayar berapa lo sama bokap gue?! Gue gak butuh orang merepotkan kayak lo!’’
Jimin hanya menhembuskan nafasnya kasar, ternyata sikapnya tidak bereubah masih dingin dan tentu saja ucapanya yang selalu tak disaring

‘’’sebenarnya gue juga gak mau sih, apalagi harus ngurusin modelan kek lo, gue tahu tentang lo, kebiasaan dan tentunya masalalu lo, bukanya menyamar menjadi seorang guru saat itu karena lo lagi dihukum kan sama bikap lo?‘’

‘’ bagus kalo lo tahu! Akan lebih bagus buat gue!’’ suga hanya acuh menanggapi jimin

jimin pun menjelaskan apa yang harus dia lakukan dan untuk alasan apa menemui suga, sedangkan suga hanya diam mendengarkan tanpa berbicara sedikitpun ternyata ayahnya sudah memberitahukan semua kelakuannya pada jimin, suga juga belum tahu kalau jimin adalah sepupunya karena ayahnya tak pernah menceritakan tentang jimin, terlihat sepertinya jimin orang yang baik dan berguna mungkin ini akan menjadi hal baik untuknya mengambil keuntungan dari sikap baik si park ini.

‘’mulai sekarang gue bakal tinggal sama lo hyung, karena ini permintaan bokap lo’’

‘’ gak! Gue gak mau!! Jangan pernah campuri urusan gue!’’

‘’ lo tenang aja gue gak akan campuri urusan privasi lo, lo tenang karena gue juga bisa diandalkan bukankah akan lebih baik kalau kita bersama gue juga gak akan ngomong macam macam sama bokap lo, gue janji hyung karena gue juga ngerti ngerubah kebiasaan itu gak gampang, tapi perlahan mungkin gue bisa bantu lo buat ngubah itu tapi gue juga gak akan maksa’’

‘’ oke, tapi jangan pernah ngelarang gue! Apapun yang gue lakun lo gak boleh ember! Kalo lo ember lo bakal berurursan sama gue!’’

Hanya ini cara satu satunya jimin agar membuat suga menerimanya, jimin juga merasa kasihan pada om nya saat mendengar cerita tentang suga, tapi sebisa mungkin jimin akan mencoba membantu dengan cara perlahan.

  Setelah melewati beberapa hari bersma dan kini sudah menjalani hari biasa lagi, jisoo yang berada dikamarnya hanya menatap langit langit kamarnya, entah apa yang akan dilaluinya suatu hari nanti, ditambah lagi dengan ucapan jin yang kemarin sempat membuat jisoo bingung, jisoo juga memikirkan jin semakin hari semakin manis, jin juga jarang terlihat sibuk selalu menyempatkan waktunya, jisoo senang dengan apa yang jin lakukan tapi ada hal lain yang dirasakan jisoo

I'M HERETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang