✧forty six.⁠。⁠*⁠♡

43 6 0
                                    

Shaka mengangkat telfonnya, sedangkan Nindya masih sibuk dengan Arum manis dan es krimnya.

"Halo pa, ada apa?"

"Kamu dimana bhumi?" Tanya sang papa dari sambungan telfon.

"Di pasar malam sama Nindya, kenapa?" Balas Shaka.

"Setelah kamu antar Nindya pulang, temui papa di ruang kerja, ada yang mau papa omongin sama kamu."

Setelahnya panggilan telfon terputus sepihak, dan dengan raut wajah yang bingung Shaka menatap Nindya.

"Bhumi kenapa? Siapa tadi?"

"Papa tadi telfon,"

"Papa? Kenapa?"

"Nanti kalo udah pulang disuruh nemuin papa sayang." Balas Shaka sambil mengelus rambut Nindya.

Setelah mendengar ucapan Shaka, Nindya menautkan alisnya tanda kebingungan, jarang sekali Abraham menyuruh Shaka untuk menemuinya.

"Yaudah yuk pulang," Ajak Nindya sambil menarik tangan Shaka.

"Lo udah selesai jajannya? Kalo belum dilanjutin dulu gapapa loh," Balas Shaka.

"Udahh kenyangg bhumii," Ujar Nindya.

Shaka menggenggam tangan Nindya erat seakan-akan dirinya tidak ingin kehilangan Nindya di tengah-tengah ramainya pasar malam waktu itu.

"Nindya mau ikut pulang kerumah atau mau pulang aja?" Tanya Shaka.

"Mauu pulang aja bhumii, besok kan ada sekolah," Jawab Nindya.

Tak berselang lama mereka sudah sampai di pekarangan rumah Nindya, Shaka mengantarkan Nindya sampai di depan pintu.

"Titip salam buat bang Arjun, ayah, bunda sama kak Utari ya," Ujar Shaka sambil mengelus rambut Nindya.

"Okayy, nanti di sampeinn kokk, mau masuk dulu ya," Ujar Nindya.

Setelah memastikan Nindya masuk, Shaka berjalan ke arah mobilnya dan mengendarainya untuk pulang kerumahnya, sebenarnya dirinya juga sangat penasaran dengan apa yang akan di bicarakan papa nya kepadanya.

ketika sampai Shaka langsung dibukakan gerbang oleh satpam rumahnya.

"Makasih pak." Ujar Shaka.

"Sama-sama den." Ujar pak Maman

Ketika sudah sampai di garasi rumahnya Shaka melepas helm nya dan langsung masuk ke dalam rumah. Ketika membuka pintu utama Shaka Ayu sedang membaca makalah di ruang tamu.

"Halo ma, papa mana?" Sapa Shaka.

"Halo bhum, papa di ruang kerjanya katanya kamu ditingguin." Ujar Ayu.

"Bhumi ke ruangan papa dulu ya ma," Tanya Shaka.

Bhumi melangkah menuju ruangan sang papa, setelah sampai dirinya mengetuk pintu terlebih dahulu.

"Masuk." Ucap dari dalam.

Setelah di izinkan masuk bhumi duduk di kursi berhadapan dengan sang papa dan tidak lupa untuk menutup pintu ruangan itu.

"Ada apa pa?"

"Papa udah diskusi tentang ini sama mama kamu dan orang tua Nindya, dan mereka juga setuju dengan pendapat papa, papa mau kamu sama Nindya ngadain pesta pertunangan Minggu depan, papa ngajuin pendapat kaya gitu juga ada alasannya, papa pengen kamu terikat dengan Nindya secara resmi dan dengan status itu kamu bisa melindungi Nindya dari lelaki bejat diluar sana." Ucap sang papa yang langsung pada intinya.

"Bhumi fine-fine aja, tapi Nindya nya gimana?"

"Kalo urusan Nindya mau sama gamau itu serahin ke mama kamu sama kamu ya, papa urusin acara aja." Jawabnya yang diakhiri kekehan.

EpochTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang