03

110 33 3
                                    

Suzy berdiam diri membiarkan tubuh nya diombang ambing oleh ayunan yang berada di halaman belakang milik keluarga Jeon bersama dengan Jungkook yang dipaksa untuk menemani nya setelah mereka makan malam bersama Gongyoo serta keluarga Jeon.

"Bukankah pertemuan ini merupakan mimpi buruk untuk kita semua, aku yakin jika diberikan pilihan, kau pasti akan memilih Yoonjung atau gadis lain yang lebih layak untuk mu." Ucap Suzy, sembari menatap langit.

"Tapi tenang saja, aku pun juga sama, tak akan memilih kalian sebagai pasangan. Karena aku bukan lagi orang naif dan bodoh yang mengharap kan cinta dari bajingan yang sudah membuat terluka." Sambung Suzy, menatap Jungkook dengan senyum.

Membuat Jungkook balik menatap nya, berniat untuk memberi gertakan namun tak berhasil karena ia terbius oleh mata jernih dan indah milik Suzy. Sebenarnya baru kali ini ia melihat nya secara dekat dan lekat seperti ini.

"Perasaan bisa diubah dan dibuat." Jawab Jungkook sembari menarik Suzy mendekat, menahan ayunan.

"Jangan pernah bahas perasaan kalau kau sendiri tak memiliki perasaan." Ucap Suzy sembari mendekat pada Jungkook, hingga hidung mereka beradu.

"Aku punya tapi bukan untukmu." Jawab Jungkook.

"Karna bukan untukku, maka lebih baik kau tidak menyakiti dan mempermainkan perasaan ku lagi, karna jatuh cinta dengan mu adalah hal yang paling ku sesali dalam hidup." Jawab Suzy.

"Tapi bukankah aku tak pernah menyuruhmu untuk menyukaiku."

"Jika aku bisa berkehendak sendiri soal perasaanku maka aku akan dengan senang hati untuk tak jatuh padamu, tapi sayang nya aku tak bisa, karna aku bukan penentu takdir, Tuhan yang mengatur ku untuk menyukai mu , dan itu menyakitkan."

"Itu artinya semua yang terjadi sekarang adalah kehendak Tuhan kan? Jadi kenapa tak permudah dirimu sendiri, jalani saja yang sudah diberikan padamu."

"Tapi Tuhan selalu memberikan pilihan lain, mungkin dulu aku terlalu bodoh hingga tak sadar akan hal itu. Lagipula Tuhan memberikan apa yang juga butuhkan bukan apa yang kita inginkan dan kau sama sekali tak masuk ke hal yang ku butuhkan atau ku inginkan. Kau hanyalah hal yang paling ingin ku enyahkan." Ucap Suzy masih dengan nada tenang, sembari meninggalkan Jungkook untuk masuk ke dalam rumah.

Jungkook terdiam, sejujurnya ia hanya ingin tau, apakah gadis itu masih menyimpan perasaan padanya atau tidak, ternyata memang Suzy bukanlah Suzy yang dulu memandangnya penuh damba atau mencuri pandang kepadanya dari jauh dengan pipi bersemu.

Suzy yang sekarang adalah gadis yang paling membencinya, juga memiliki kata kata yang membuat hati orang lain terkoyak serta menoreh rasa bersalah yang dalam untuk siapa pun yang pernah melukai nya.

.


.



.


"Aku tak menyukai mu, jadi berhentilah menganggu ku. Karna kau hanya membuatku muak, kau tipe gadis yang bisa ku dapatkan dimana saja dan aku tak menyukai mu. Kau terlalu pasaran dan murahan untuk ku."

Ucapan Jungkook di masa lalu itu kembali terngiang, membuat luka itu terasa berdenyut, terlebih karena kalimat itu diucapkan langsung dari mulut orang yang menjadi cinta pertama nya.

"Kau hanya wanita yang gampang di mamfaatkan, betul apa yang mereka katakan kau itu kesepian hingga lain tak bisa membedakan mana yang tulus dan mana yang pura pura. Kau tau , aku malu berkencan dengan orang seperti mu, karna itu mulai detik ini kita bukan siapa siapa, jangan merasa terlalu bahagia karena aku hanya butuh isi kepala mu saja."

ReuniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang