05

116 33 4
                                    

Taehyung tak tau apa yang ada di pikiran Suzy, karna gadis itu tampak selalu kuat dan galak. Tapi sekarang ia disana , di IGD dengan baju berdarah darah . Blouse putihnya menjadi merah.

Disebelah nya Jungkook memenganggi cardigan hello kitty milik Suzy. Ia merasa benar benar bodoh karna menyakiti gadis itu. Gadis yang selamq ini sudah memiliki hatinya namun tak di sadari, gadis dengan mata indah dan pulpen hello kitty nya.

Disana juga ada Yoonjung yang menangis. Mungkin ia sering menyakiti Suzy namun ia menyayangi gadis itu secara bersamaan. Ia merasa seperti antagonis.

Gongyoo justru terlihat paling tenang. Meski ia cukup terkejut. Namun sesungguhnya ia sudah siap mental jika hari itu tiba. Hari dimana kesehatan gadis nakalnya mulai menurun , seperti apa yang dialami oleh mendiang nya dulu.


.



Krystal menyuapi bubur ke mulut Suzy . Ia baru tiba dari San Francisco pagi ini dan langsung kemari untuk menjenguk teman alien nya.

"Apa kau memamfaatkan sakitmu untuk menjadikan aku baby sitter?." Seru Krystal. Suzy hanya tertawa tawa, sementara Krystal mendengus.

"Kau tau kalau kau jadi headline." Pekik Jiyoung.

"Ya selamat kau sekarang dapat teman yang terkenal." Jawab Suzy.

"Cih." Cibir Krystal dan Jiyoung berbarengan.

Suzy masih belum tau akan melakukan apa untuk kanker otak nya. Yang jelas ia siap untuk sembuh.

"Kau harus sembuh ya bodoh." Ucap Jiyoung.

"Ya itu wajib, karna siapa lagi sosok single yang bisa kita bully selain dia." Ucap Krystal.

"Heh Jiyoung kan juga sendirian sekarang." Jawab Suzy tak terima.

Lalu ketiganya tertawa bersama dan mengemma tak sadar diri bahwa mereka sedang berada di rumah sakit.

"Tau sesuatu tidak?." Tanya Jiyoung

"Tau apa? Kau mau cuci otak agar lebih waras?." Tanya Krystal.

"Bukan, tapi aku jadian dengan pria yang suka berebutan taxi dengan ku." Jawab Jiyoung sumringah.

"Maksud mu Jung Hoseok itu ?." Tanya Suzy.

Jiyoung mengangguk lalu ke tiga nya berteriak bodoh.

"Dan itu karna mata ku." Jawab Jiyoung bangga.

Lalu mereka melempari Jiyoung dengan bantal. Sekali lagi Suzy bersyukur karna ia punya dua orang wanita bodoh ini di hidupnya.

Dan menjadi alasannya untuk tetap hidup.

.


"Kenapa kau tak pernah bilang kalau pemilik pulpen ini adalah Suzy dan bukan dirimu." Tanya Jungkook pada gadis cantik di depannya.

"Untuk apa? Bukankah kau yang tak pernah bertanya. Kau bahkan mengencani ku karna kau mengira aku pemilik pulpen itu. Untuk apa aku sibuk menjelaskan sementara kita sudah terlalu jauh, bukankah kau sendiri pernah berkata kalau perasaan itu bisa dimanipulasi, bisa dibuat dan diubah." Jawab Yoonjung tenang, tanpa emosi.

Jungkook terdiam. Ia tau ini juga kesalahan nya , lagipula memang semuanya telah terlanjur. Kebodohan nya itu baru berdampak sekarang. Ia pun mempertanyakan , apakah perasaan nya pada Yoonjung selama ini adalah cinta? Atau hanya karna persepsi dan keyakinan nya bahwa Yoonjung itu si pemilik pulpen.

"Lagipula apakah semua akan berubah , jika kau tau bahwa Suzy cinta pertama mu? Ku rasa kau memutuskan untuk menjadikan ku kekasih karna kau merasa aku lebih menarik kan ? Bukan hanya karna pulpen? , Jeon Jungkook jika memang rasa mu benar benar murni pada Suzy , kau akan bisa membedakan mana dia dan mana aku, kau bahkan menyadari semua nya setelah bertahun tahun lamanya, apakah kau yakin untuk menyalahkan aku?." Tanya Yoonjung lagi.

Awalnya Yoonjung mengira Jungkook akan menerimanya setelah tau tentang semua kebenaran ini. Tapi ia salah, begitu melihat respon Jungkook yang terlihat menyesal, membuat hati nya ikut terkoyak.

Jungkook mencintai nya bukan karna Yoonjung adalah Yoonjung , namun semua karna kesalahpahaman.

"Tapi tetap saja kau berbohong, aku tak menyalahkan mu kok. Aku hanya ingin memperjelas semua nya dan sekarang aku menemukan titik terang itu." Ucap Jungkook memandang mata Yoonjung yang mulai berkaca.

Yoonjung terdiam lalu menunduk. Ia benci fakta itu , fakta kalau kehangatan yang si dingin Jungkook berikan hanya karna salah paham belaka. Sakit rasanya, terlebih saat ini hubungan mereka di dipersalahkan. Ya ia sadar kalau semua memang karna kebohongan nya. Namun tak berarti ia tak tersakiti juga?

.

ReuniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang