10

77 22 1
                                    

Ulang tahun kembar Jung berjalan meriah , meski hanya dihadiri oleh orang terdekat dan keluarga. Suzy hadir bersama sang Ayah. Sementara disana terlihat Yoonjung datang bersama Jungkook. Jihyun melambai kepada kedua gadis cantik itu mengajak keduanya untuk bergabung dalam sesi foto mereka.

"Bergabunglah." Bisik Gongyoo pada gadis nya. Membuat Suzy menurut dan berjalan ke arah Jihyun yang sedang menyapa Yoonjung.

Sementara Taehyung hanya mampu memandang kedua nya dari kejauhan. Ia menghela nafas panjang, mengingat kalau kedua gadis itu menghindari nya.

Tak lama Jungkook bergabung , sembari membawa 2 kaleng cola. Karna disini tak tersedia bir atau soju.

"Aku heran , kenapa kita berdua selalu terjebak pada gadis yang sama." Ucap Jungkook, sembari menegak cola nya.

"Entahlah, padahal yang kembar itu para ibu negara." Jawab Taehyung

"Mungkin karna kita terlalu dekat jadi takdir kita ikut terikat." Kata Jungkook

"Apakah memang seperti itu ?." Tanya Taehyung sembari memperhatikan Ibu dan bibi nya yang sekarang melambai kearah mereka. Memberi kode untuk bergabung.

"Ya bisa saja kan." Jawab Jungkook lalu berjalan duluan menghampiri Suzy yang masih diYoonjung, menjadi tawanan ibu mereka bersama Yoonjung.

"Kalian harus foto berempat." Ucap Taehee seperti perintah.

Membuat Jungkook buru buru memposisikan diri di belakang Suzy lalu tanpa izin memeluk pinggang gadis itu. Sementara Taehyung berada disebelah Yoonjung, sembari berpose canggung.

"Lepas atau ku gigit tangan mu" Ucap Suzy pelan namun dengan nada serius. Berusaha lepas. Tapi tak bisa karna Jungkook tak mau , tenaga Jungkook itu luar biasa.

"Coba saja, aku mau tau seberapa kuat gigi dari kelinci betina seperti mu." Tantang Jungkook.

"Aihs, hanya lepaskan saja, kau ini berat, ku rasa karna terlalu banyak dosa yang kau perbuat." Ucap Suzy.

"Iya terutama kepadamu kan?." Tanya Jungkook , Suzy terdiam, bingung mau merespon bagaimana.

Di sisi lain , Yoonjung dan Taehyung benar benar dalam keadaan canggung. Karna itu Yoonjung memilih untuk mengobrol dengan Jihyun. Sementara Taehyung memfokuskan diri nya untuk tak terganggu dengan kedekatan Suzy dan Jungkook, mungkin ia cemburu.

"Oppa tau ? Kalau cinta itu terdiri dari dua hati, kalau lebih dari dua artinya itu bukan cinta tapi itu rakus." Ucap Yuna yang muncul entah darimana , membuat Taehyung bergidik.

"Kau ini apa sih sebenarnya dan darimana kata kata itu berasal." Tanya Taehyung.

"Aku Yuna dan kata kata itu berasal dari kicauan galau di twitter" Jawab Yuna sembari tesenyum lima jari.

"Eh." Ucap Taehyung, lalu geleng geleng.

Bahkan remaja seperti Yuna sudah paham tentang hal hal begitu.

.


Yoonjung hanya tersenyum memandangi kelakuan para cucu Jung. Keluarga itu tampak harmonis, mengingatkan nya akan keluarga nya sendiri.

Ia memang belum berani untuk pulang. Namun meski begitu, ia memantau mereka dari jauh. Adiknya sudah berkuliah sekarang, Ayahnya masih bekerja disana namun telah naik jabatan , ibu nya juga masih disana. Ia takut menemui mereka , ia takut tak dianggap anak lagi.

Ia menangis, menangisi semua yang ia perbuat dan tinggalkan . Namun ada seseorang memberikan tissue kepada nya. Itu Suzy , duduk disebelah nya bersama dengan botol air minum dan tissue.

"Kau tau di luar Yoonjung banyak yang membutuhkan Ibu dan Ayah, bahkan beberapa ada yang ditinggalkan, kau tau kau itu beruntung karna masih punya kedua nya, karna itu ku rasa tak ada salahnya kembali dan meminta maaf. Kau mungkin bisa abai pada kesalahan yang kau buat namun kau tak bisa abai untuk urusan satu ini. Karna mereka tak membuangmu dan mengurus mu dengan baik sebelum kau jadi seperti sekarang." Ucap Suzy dengan nada tenang.

Karna memang hanya gadis ini yang mengerti Yoonjung. Karna gadis itu pemegang kunci nya.

Yoonjung benar benar merasa bersalah. Karna setelah apa yang ia lakukan, Suzy masih menghampiri Yoonjung yang sendirian seperti sekarang, memberikan masukan pada nya.

"Kau tak pantas menangis Yoonjung , yang pantas kau lakukan hanyalah menemui mereka dan minta maaf, soal diterima atau tidak itu belakangan, kau mungkin bisa memiliki musuh Yoonjung sini, tapi kau akan tersiksa kalau jadi anak durhaka terus menerus, lagipula bagaimana pun ini pilihan mu , kalau kau menyesal artinya kau harus memperbaiki, aku bicara seperti ini bukan karna aku peduli hanya saja aku juga seorang anak, ku rasa tak ada salahnya untuk memberitahu mu." Ucap Suzy lagi.

Andai saja ia tak memulai semua dengan cara begini , mungkin semua tak akan sesulit ini. Andaikan ia tak terlalu bodoh untuk jatuh dan buta pada cinta . Mungkin ia memiliki semua tapi ia sadar kalau ia sendirian, tak ada teman tak ada keluarga.

.

Jungkook menarik Suzy masuk kedalam, mencuri gadis itu dari Ayah nya. Membuat Suzy mengomel dan meronta, serta berteriak kalau ia di bawa lari penjahat.

Akhirnya mereka sampai di dapur , Jungkook mendudukan Suzy di kursi kayu. Setelah nya ia mengambil air putih lalu mengeluarkan obat yang cukup Suzy kenal.

"Minum." Ucap Jungkook lembut namun terdengar seperti perintah.

Suzy mendengus dan ingin marah tapi tatapan pria kelahiran September itu membuat Suzy enggan untuk protes. Karna nya Suzy menurut, meminum obatnya untuk pertama kali.

Karna selama ini ia hanya menjadikan obat nya pajangan.

"Kalau kau memang berniat mati , biarkan aku yang membuat mu hidup." Ucap Jungkook.

"Untuk apa kau begitu peduli hah?." Jawab Suzy selesai ia meminum obatnya.

Ia yakin pasti si tua bangka tampan bernama Gongyoo itu yang mengadu pada Jungkook soal ini. Sangat tak dewasa sekali.

"Aku memang peduli." Jawab Jungkook.

"Untuk apa peduli , bagaimana kau bisa membuat ku hidup sementara kau saja telah mematikan hati ku." Cibir Suzy kesal . Lalu bangkit mau meninggalkan Jungkook.

Namun terhenti kala Jungkook menariknya . Lalu memeluk gadis itu dari belakang. Suzy benci begini. Terlebih karna jantungnya berdetak tak tentu tiap kali Jungkook memberikan perhatian lebih. Ia tak mau jatuh lagi, ia tak mau sakit lagi. Karna sejauh ini ia sudah bertahan dengan cukup baik.

"Kau tau, aku ingin mengucapkan terima kasih karna kau telah meminjamkan pulpen mu di saat test dulu, lalu aku minta maaf karna sudah membuat kau terluka, meski kau lah cinta pertama ku meski kau gadis yang aku cari, pemilik mata indah dan penyelamat ku sebenarnya." Ucap Jungkook sembari menaruh kepala di ceruk leher gadis itu, menghirup aroma yang membuat nya semakin hari semakin menggila.

"Ku simpulkan kau bukan jatuh cinta pada ku atau Yoonjung ,tapi kau jatuh cinta pada pulpen jadi jangan merasa berdosa atau apa." Jawab Suzy setelah membalikkan badannya .

"Ayo menikah." Kata Jungkook menarik Suzy mendekat lalu mencium bibir gadis itu. Lama dan lembut.

.

ReuniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang