09

90 28 2
                                    

"Taehyung bilang kau menangis semalam." Ucap Jungkook sembari menahan tangan Yoonjung .

Mereka baru saja selesai mengadakan rapat, mengenai peluncuran produk baru yang akan di promosikan oleh Yoonjung.

Yoonjung menatap Jungkook lama. Hati nya mencelos karna tatapan mata Jungkook tak seperti dulu.

"Jangan sok peduli." Jawab Yoonjung dengan senyum.

"Ayo kita berteman. Dari nol tanpa kebohongan layaknya orang yang baru kenal." Ucap Jungkook.

Yoonjung mengehela nafas , memang apa yang ia harapan kan dari semua ini, mengingat hidupnya sudah terlanjur penuh dengan kebohongan.

"Haruskah?." Tanya Yoonjung.

"Jujurlah pada dirimu terlebih dahulu, sebelum kau berpikir tentang bagaimana aku mempermainkan perasaan mu, karna sebenarnya, kau yang mempermainkan aku terlebih dahulu." Ucap Jungkook, yang paham betul kalau gadis di depannya masih kesal dengannya.

"Bukankah kalau begitu kita berdua ini sama saja ? Sama sama suka memainkan perasaan orang lain ? Tapi bedanya kau mempermainkan perasaan Suzy yang notabene gadis baik baik, sementara aku mempermainkan perasaan mu, laki laki brengsek yang bahkan tak bisa membedakan antara my melody dan hello kitty."

Lalu dengan suara bantingan pintu Yoonjung kesal. Kesal ia karna sifat pria itu yang berubah ubah, kalau memang niat menjauh ya menjauh saja sih , tak perlu perhatian begitu.

Jungkook diam. Memikirkan perkataan Yoonjung yang memang ada benarnya. Ya dia akui dia memang laki laki egois dan brengsek, karna ia ingin memiliki Suzy, gadis yang pernah ia sakiti. Tapi satu hal yang ia pegang selama hidupnya. Kalau dia ingin dia harus dapat.

Lalu dering handphone membuyarkan lamunan nya. Membuat ia langsung mengambil handphone yang terus bergetar itu.

Princess calling...

"OPPA JEMPUT AKU, KALAU TIDAK KAU TAK JADI TUNANGAN DAN KAU DITINGGALKAN SUZY UNNIE." Ucap suara disebrang. Itu Yuna.

"pulanglah sendiri, oppa sedang banyak urusan tau." Ucap Jungkook, sembari mengambil kunci mobil dan jas nya.

"TAK MAU, NANTI AKU DICULIK DAN DIGODA , KARNA AKU TERLALU CANTIK UNTUK PULANG SENDIRI." Jawab Yuna.

Jungkook mendengus. Alasan macam apa sih itu. Lalu ia pun menuju parkiran untuk menjemput adiknya itu.

"Cih dasar kalau ingin pasti harus terpenuhi." Oceh Jungkook.

Dasar tak punya kaca .

.

Suzy tak canggung saat ia harus berada di tengah tengah keluarga Kim, keluarga Taehyung yang sekarang sedang lengkap, ada Ayahnya, Ibu nya , Yeonjun juga Heesung .

Taehee benar benar memperhatikan Suzy layaknya anak sendiri. Malam ini semua masakan di masak oleh Suzy bersama Taehee. Karna Heesung merengek ingin makan masakan rumah . Karna Ibu mereka jarang sekali masak, maklum sih wanita karir.

"Sering sering kemari nak, supaya anak anak ini mau makan di rumah." Ucap Taehee dengan nada lembut.

"Iya, karna eomma masak kalau ada tamu saja, kalau tidak pasti kami disuruh masak sendiri , padahal tak satu pun dari kami yang bisa masak ." Cibir Heesung. Membuat ia dapat pelototan dari sang Ibu.

Taehyung tersenyum, bukankah semua nya lengkap?, restu orang tua ditambah Suzy dekat dengan keluarga nya. Jadi tak salah kan kalau ia juga mau menata masa depan bersama mantan nya itu, meski ya memang masih ada nama Yoonjung di hati nya.

"Apakah kalian kemarin bertemu ?." Tanya Taehee kepada Taehyung dan Suzy.

"Ah di mall? Iya kami bertemu." Jawab Taehyung.

"Ah Taehyungie , ajak lah teman mu ke acara besok, ibu rasa tak ada salahnya , supaya makin ramai." Ucap Taehee. Membuat Taehyung melotot.

"Pastilah tanpa eomma suruh pun pasti hyung akan membawa Yoonjung noona, mereka kan sepasang kekasih." Ucap Heesung, membuat Yeonjun refleks menendang kakinya.

Sementara Taehyung dalam mode blank , Suzy sendiri tampak tak peduli. Disisi lain , Taehee meminta penjelasan pada anak sulungnya.

"Wah ayah mau ayam , Ji bisa tolong diambilkan." Ucap Jihoon, ayah anak anak itu.

Suzy pun menyerahkan ayam tanpa tulang kepada Jihoon. Lalu tersenyum manis.

"Sudah lah noona dengan aku saja, aku single kok sekarang." Ucap Yeonjun.

"Jangan mau, Yeonjun hyung terlalu banyak kekasih, aku hanya banyak TTM kok bukan kekasih." Ucap Heesung.

Membuat Taehyung mendengus. Sementara yang lain tertawa. Dan makan malam itu berjalan seperti semula.

.

Suzy tak berkata apapun saat ia di antar Taehyung pulang. Kepala nya sudah cukup pusing untuk memikirkan hal hal semacam itu.

"Tadi tidak seperti yang kau dengar." Ucap Taehyung membuka pembicaraan.

"Apapun yang kau maksud aku rasa tak penting untuk membahas nya." Ucap Suzy lalu memyumpal telinga nya dengan earphone.

Taehyung menghela nafas. Sejujurnya ia memang pernah berpacaran dengan Yoonjung tapi itu sebelum perjodohan , saat lulus sekolah, saat Yoonjung putus dengan Jungkook. Tapi mereka putus karna Yoonjung bilang ia ingin meniti karir terlebih dahulu. Tapi itu dulu, sekarang status keduanya adalah teman baik dan mantan.

"Jangan dipikirkan Tae, lagipula pada akhirnya belum tentu aku akan memilih satu diantara kalian. Jadi jangan terlalu berusaha keras. Menikah atau tidak, kakek Jung pasti akan membagi rata warisan nya pada kalian berdua, jadi berhenti sajalah." Ucap Suzy lalu tertidur. Berusaha menghilangkan sakit kepala nya.

.

Obat obatan itu tergeletak indah di laci kamar Suzy. Terlihat dari bungkus nya kalau mereka tak pernah disentuh atau diminum oleh gadis itu. Membuat Gongyoo menghela nafas. Tak tau lagi ada apa dengan gadis nakalnya itu.

Suzy selalu berkata bahwa ia ingin dan akan sembuh tapi tak sebanding dengan realita nya , obat obatan yang seharusnya bisa mempercepat kesembuhan gadis itu hanya jadi pajangan . Ditambah surat keterangan bahwa stadium kanker nya bertambah.

Jika ini bentuk protes, maka Gongyoo akan menuruti apapun keinginan anak nakal itu, kecuali pembatalan pertunangan.

"Bae Suzy." Kata Gongyoo , kala Suzy memunculkan diri dengan wajah kaget.

"Heh sedang apa disini ? Aku sudah besar lho yah, tak perlu ditemani lagi kalau tidur." Jawab Suzy berusaha tak canggung.

"Apa kau benar benar tak menyayangi laki laki tua mu ini ?."

Suzy diam lalu menundukkan dalam hati meruntuki keteledoran nya . Sumpah melihat ayah nya serius dan sendu membuat ia merasa bersalah sekali. Sejujurnya ia hanya tak mau ketergantungan obat , tapi sepertinya membuat penyakit nya malah semakin menjadi.

"Kau tau, aku benar benar menyayangi mu." Ucap Suzy yang kini menangis.

"Kalau begitu harusnya kau berusaha sembuh gadis nakal, apa kau mau melihat aku sendirian ? Aku sudah tak minat menikah lagi nak. Kau tau jika ada pemakaman yang berlangsung itu hanya akan jadi pemakaman ku , aku tak berniat mengurus pemakaman mu atau apapun itu. Kau harus sembuh agar aku bisa terus menerus memanjakan mu agar kau bisa bahagia. Agar aku bisa merasakan punya gadis kecil lagi." Ucap Gongyoo sembari memeluk gadisnya.

Cukup pemakaman sang istri dan orang tua nya yang pernah ia urus. Tak perlu anaknya , meski memang kematian tak memandang siapa. Biarkan ia bisa melihat anaknya berkeluarga dan tua.

.

ReuniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang