16

73 23 1
                                    

Jungkook memandang Suzy lekat mendengar cerita gadis itu soal Namjoon teman nya semasa kuliah yang jago berbahasa inggris.

"Apa kau mendengarkan apa yang aku katakan ?." Tanya Suzy.

Jungkook mengangguk, lalu menarik gadis itu mendekat. Lalu mendekap nya dalam pelukan. Tak terasa air mata nya menetes membuat Suzy bingung.

"Kau ini kenapa Jeon?." Tanya Suzy sembari membalikkan badannya , lalu menatap lekat Jungkook.

"Kau menangis? Ada apa? Apakah gadis gadis gila itu menakutkan sekali hah?." Tanya Suzy sembari menghapus airmata pria itu.

Aneh rasanya karna kemarin selalu Suzy lah yang menangis. Tapi sekarang malah Jungkook mengantikan nya.

"Apakah ada terjadi sesuatu di Korea?." Tanya Suzy lembut.

Jungkook menggeleng lalu memeluk Suzy erat. Ia juga tak tau mengapa ia bisa menangis. Kalau di pikir setelah neneknya meninggal 5 tahun lalu, baru ini lagi ia menangis.

"Apa kau punya keinginan terbesar?." Tanya Jungkook pada Suzy.

"Kenapa kau menanyakan hal itu?."

"Aku hanya penasaran saja." Jawab Jungkook, masih ada jejak airmata disana.

"Aku mau keliling dunia memang kenapa ?."

"Kalau kau mau keliling dunia, berusaha lah hidup lebih lama lagi oke." Ucap Jungkook.

Suzy terdiam lalu menatap balik Jungkook.

"Aku berusaha Kook, tapi kau tau kurasa dibanding keliling dunia , kembali kepada pangkuan ibu ku lebih baik, kau tau aku tak banyak menghabiskan waktu dengan nya." Ucap Suzy.

"Apakah kau yakin dia menginginkan hal yang sama , sementara melalui dia lah Tuhan memberikan kau hidup." Jawab Jungkook.

"Tak enak Jungkook jika kau hidup namun menyusahkan orang lain, setidaknya dengan pergi nya aku, beban semua orang akan lebih ringan, beban Ayah , beban para gadis gila, beban mu,lagipula pergi nya aku tak akan berdampak besar, toh semua orang akan menjalani hidup sebagaimana mestinya."

Jungkook menghela nafas. Kenapa gadis ini memikirkan sisi yang menurut dia baik saja.

"Kau tau sesuatu."

"Apa?."

"Bertemu dengan mu merupakan titik balik dari hidup ku, semenjak bertemu dengan mu lagi, aku bisa merasakan diriku lebih hidup dan berwarna . Lalu apa yang aku lakukan jika sumber kehidupan ku pergi? Apa aku harus ikut mati bersama nya, seperti si bodoh Romeo ?."

Suzy menatap Jungkook dalam. Tak ada kebohongan atau karangan disana. Yang ada hanya mata berkaca kaca nya.

"Ayo Bae Suzy, karna kau sumber hidupku Biarkan aku membalas dengan menjadi sumber kehidupan mu juga, kita saling memiliki dan hidup satu sama lain oke."

Suzy tak menjawab dan lagi ia menangis, sementara Jungkook memeluknya lagi.

"Mulailah dengan meminum obatmu secara teratur oke." Ucap Jungkook lalu mengecup puncak kepala Suzy.

Apakah dengan keinginan hidup ia masih bisa hidup ? Apakah dengan hidup ia dan orang sekitarnya bahagia ?.

.

Ini sebulan setelah liburan mereka di Australia. Jungkook sedang di rumah Suzy. Menatap gadis yang tengah melihat undangan pernikahan di tangannya.

Kim Taehyung & Go Yoonjung

"Pakai gaun apa ya ? Aku tampak lebih gemuk sekarang." Ucap Suzy.

Sedetik kemudian Jungkook menariknya mendekat, memeluk gadis itu dan menciumi leher putih Suzy.

ReuniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang