POV Jaehyun.
Begitu telpon itu terputus, Jaehyun langsung menyimpan ponsel nya sambil tetap tersenyum.
Pemandangan yang tak biasa ini membuat Johnny asisten sekaligus tangan kanan Jaehyun sedikit mengerutkan keningnya.
Seperti nya Jaehyun benar-benar serius pada Rose, setidaknya itu yang terlintas dalam pikiran Johnny.
"Jadi sampai mana kita tadi?." Tanya Jaehyun pada Johnny.
"Ini Tuan. Saya sudah menyiapkan planning untuk meeting kita besok." Ujar Johnny.
Johnny lalu menjelaskan semua rincian planning itu pada Jaehyun.
"Atur ulang jadwal nya dan buat semua nya selesai dalam satu hari. Aku ingin kembali sebelum lusa." Ujar Jaehyun.
"Tapi Tuan... Bagaimana dengan investor lain? Mereka pasti tidak akan setuju dengan ini."
"Tinggal atur ulang semua nya dan bilang aku ada urusan mendadak." Ujar Jaehyun dengan nada acuh.
"Baik Tuan." Ujar Johnny.
"Oh iyaa, bukankah keponakan Bibi Choi akan tiba malam ini?."
"Iyaa Tuan, dia baru saja sampai saat makan malam ."
"Kalau begitu kita kembali. Suruh Mark dan yang lain untuk pulang juga. Ada yang ingin aku bicarakan dengan nya."
Jaehyun mengenakan jas nya dan bersiap untuk pulang.
Setiba nya di Mansion.
Jaehyun di sambut oleh Bibi Choi , beliau ada kepala pelayan di Mansion Jaehyun. Beliau juga merupakan pengasuh Jaehyun ketika Jaehyun remaja.
Jaehyun mengambil segelas air yang telah di siapkan oleh Bibi Choi dan meminum nya.
"Dimana keponakan mu?." Tanya Jaehyun.
"Dia ada di dapur Tuan. Sebentar akan saya panggilkan." Ujar Bibi Choi.
Jaehyun duduk di sofa sambil menunggu Bibi Choi dan keponakan nya datang.
"Duduk dulu . Baru bicara." Ujar Jaehyun.
Kedua nya duduk di sofa yang ada di sebelah kanan Jaehyun.
"Siapa nama mu?."
"Choi Arin Tuan..." Ujar Arin dengan suara bergetar.
"Baiklah Arin, aku dengar kamu baru saja lulus SMA. Dan kata Bibi mu , kamu ingin masuk kuliah di universitas X?."
"Benar Tuan, sejak dulu sayang ingin sekali belajar disana. Saya sudah mempersiapkan semua nya termasuk nilai nilai saya. Semua nya cukup memuaskan, saya juga berhasil mendapatkan beasiswa disana."
"Baiklah, kamu boleh tinggal disini selama masa kuliah mu. Kalau kamu butuh bantuan kamu bisa minta tolong pada Mark."
"Tapi Tuan, saya hanya ingin tinggal sementara, setelah kuliah di mulai saya akan tinggal di asrama."
"Tidak perlu sungkan terhadap ku, kamu bisa tinggal disini. Aku rasa Bibi mu juga lebih suka kamu berada disini."
"Mark tolong kamu bantu Arin, urus semua kebutuhan Arin selama disini. Kini Arin ada di bawah tanggung jawab mu."
Mark yang baru saja tiba merasa terkejut dengan hal itu, diri nya saja masih harus mengurus urusan soal Rose dan kini dia juga harus mengurus anak SMA.
Mark yang kebingungan itu hanya bisa mengangguk pasrah.
...
POV Rose.
Pagi hari.
Rose bangun dengan mood yang cukup buruk. Insomnia nya kembali menyerang hingga diri nya kesulitan untuk tidur.

KAMU SEDANG MEMBACA
Just One Night
Fiksi PenggemarRose seorang wanita cantik yang sedang patah hati karna melihat pria idaman nya bersanding dengan wanita lain. dengan niat melupakan kejadian itu, Rose pergi ke sebuah bar bersama teman-teman nya dan di sana tanpa sengaja Rose berpapasan dengan seor...