Should It Be This Hard?

407 38 6
                                    

Jakarta, 17 Juli 2012
08.25 PM

Wonwoo hari ini memutuskan untuk pulang ke rumah lebih cepat dari acara berkumpulnya dengan teman-temannya dikarenakan setiap anggota keluarga yang berulang tahun pasti akan dirayakan di rumah. Well, memang benar hari ini adalah hari ulang tahunnya. Berbagai ucapan sudah ia terima dari teman-temannya membuat mood-nya baik hari ini.

Wonwoo tidak henti-hentinya tersenyum ketika ia sampai ruang makan dimana papi, mami, Giselle, dan Mingyu sudah duduk dengan kue dan juga berbagai macam makanan tertata rapi di atas meja kemudian menyambutnya dengan meriah. Eh, tunggu... Mingyu? Apakah ia tidak salah melihat? Mingyu? Sedang apa lelaki itu di sini? Bukankah tadi ia bilang ia pamit pulang lebih dulu karena ada urusan di Cibubur?

"Selamat ulang tahun kaka! Anak lanang mami dan papi, semoga jadi anak yang baik terus ya ka, dimudahin rezekinya, nurut sama orang tua, jagain dede kalo mami sama papi udah ngga ada, sukses selalu ya kaka, muah muah." Ucap Mami seraya mengecup kedua pipi Wonwoo diikuti oleh papi yang juga melakukan hal yang sama.

"Selamat ulang tahun ya my boy. Sehat-sehat ya, kaka. Semoga dilancarin segala urusannya di tahun ini dan tahun-tahun selanjutnya ya. Papi sama mami sama dede sayang kaka."

"Makasih ya papi, mami."

"Dede, kasih selamat ke kaka udah belom?" Tanya mami.

"Udah tadi di telpon." Ucap sang adik malas. Giselle kemudian duduk di kursi sembari mulai menyalakan lilin.

Wonwoo yang sempat terdistraksi oleh kedua orang tuanya kini kembali bertanya-tanya perihal kehadiran Mingyu yang kini mulai bangkit seraya tersenyum lebar dan menghampirinya dengan sebuah topi ulang tahun yang kemudian dipakaikannya pada Wonwoo.

"Lo ngapain di sini anjir? Bukannya lo balik ke Cibubur?" Tanya Wonwoo bingung.

"Ihh, kaka ngga boleh gitu. Mingyu udah bawain kue sama dimsum ini." Ucap Mami yang membuat Mingyu tersenyum lebar.

"Wonwoo, surprise! Hehehe, gue bohong sih, tadi gue izin balik duluan padahal mah gue langsung ke sini sekalian beli kado sama kue. Happy birthday lagi!" Ucap Mingyu sembari ikut mengecup pipi kanan dan kiri Wonwoo yang membuat Wonwoo dan Giselle melongo kecuali papi dan mami yang melihatnya sembari tertawa.

"MINGYU NGAPAIN LO CIUM-CIUM PIPI GUE ANJ—"

"Language, Wonwoo!" Tegur papi yang membuat Mingyu semakin tertawa geli.

"Lah, gue kan ngikutin mami sama papi lo. Giselle juga mau sebenernya cuma gengsi aja." Wonwoo semakin melongo tidak percaya.

"Dih? Mana ada???" Giselle mencibir sedangkan mami sontak menyuruh keduanya untuk duduk dan memulai acara perayaan ulang tahun Wonwoo secara kecil-kecilan ini.

"Udah sini duduk. Ayo kita tiup lilin sama doa sama-sama."

"Kata gue, lo nggak usah cari-cari kesempatan ya, beruk. Gue tau gue emang gemesin tapi enak aja lo cium-cium pipi gemoy gue."

"Udah-udah, sini ayo cepetan papi mau makan dimsumnya. Pinter juga nih Mingyu beli dimsum samping tol." Tukas Papi yang membuat aksi Wonwoo menatap Mingyu sinis terhenti dan beralih untuk duduk di kursi kosong yang sengaja disediakan oleh Mingyu dan keluarganya.

Nyanyian lagu ulang tahun beserta acara meniup lilin pun dilakukan. Makan malam khidmat yang penuh canda tawa itu terlihat begitu hangat dengan tambahan satu tamu tidak terduga yang entah mengapa membuat Wonwoo tidak bisa melepas senyum dari wajahnya.

{}

Jakarta, 17 Juli 2012
09.40 PM

Waktu pun berlalu, baik Mingyu dan Wonwoo kini berada di dalam kamar Wonwoo. Tentu saja dengan Wonwoo yang melipat kedua tangannya di depan dada seraya bersandar di pintu kamar sedangkan Mingyu kini duduk di atas kasur seraya tersenyum lebar.

Miss The Party | MeanieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang