Jakarta, 9 Agustus 2012
08.35 AM"Gyu, bangun anjing lo tidur apa simulasi mati? Kita ada kelas jam sembilan ya, tai. Bangun gak lo." Nampak Seungcheol tengah membangunkan Mingyu dengan mengguncang tubuh besar itu menggunakan sebelah kakinya.
Sosok Mingyu itu pun kini mulai terganggu dan perlahan mulai membuka kedua matanya. Satu hal yang ia lihat ketika ia membuka kedua matanya adalah ruangan yang nampak berbeda dari kost-nya dan Wonwoo. Ditambah lagi, sosok Wonwoo berubah menjadi Seungcheol dan berkata bahwa kelas mereka jam sembilan. Memangnya Wonwoo sekarang pindah ke FEB? Apakah ia masih mabuk?
"Won, sejak kapan lo sekelas sama gue? Ini gue mimpi ya? Apa gue masih mabok?" Seungcheol yang mendengar ucapan Mingyu kali ini menyipitkan kedua matanya dan berakhir kembali menendang pelan Mingyu dengan sebelah kakinya.
"Bangun anjing, ini gue Seungcheol bukan Wonwoo. Lo ada di kontrakan gue." Mingyu kini mendudukan dirinya seraya mencoba untuk mengumpulkan nyawa.
"Kok gue ada di sini? Kenapa gue gak di kosan? Wonwoo dimana?" Seungcheol mengela napas pasrah seraya memberikan Mingyu sebotol air mineral untuk diminum.
"Wonwoo aja terus yang ada di otak lo. Coba lo inget-inget semalem lo abis ngapain."
Mendengar ucapan Seungcheol barusan membuat Mingyu mencoba untuk mengingat apa yang ia lakukan semalam meskipun kepalanya masih berdenyut nyeri. Sontak ingatan perihal semalam berputar dengan jelas di kepalanya dimana ia menci—
"PFFFFTTTTT! OH SHIT." Mingyu sontak menyemburkan minumnya ketika ia benar-benar mengingat tentang apa yang ia lakukan dengan Wonwoo semalam.
"ANJING MINGYU BASAH SEMUA KASUR GUE." Tidak menghiraukan racauan kesal Seungcheol yang merebut botol minum darinya, kini Mingyu mengacak surai hitamnya dengan asal seraya merutuki kebodohannya semalam.
Yang benar saja? Apakah ia dan Wonwoo... YANG BENAR SAJA? Apakah yang ada di pikirannya kali ini nyata? Ia dan Wonwoo... shit, Mingyu bahkan merasakan kedua wajahnya memanas ketika mengingat kejadian itu.
"Anjing, anjing, anjing... ANJING!" Mingyu kini mengusap wajahnya kasar.
"Nah kan inget lo mampus."
Pasalnya, kejadian semalam benar-benar... panas. Jika boleh jujur, Mingyu sangat menikmati hal tersebut. Well, orang gila mana yang tidak menikmati ciuman panas dengan Wonwoo? Tetapi masalahnya adalah, INI WONWOO. Mau ditaruh mana wajahnya nanti jika bertemu dengan Wonwoo?
Shit.
Selain itu, apakah Wonwoo akan marah? Kecewa? Bagaimana jika Wonwoo juga mengingat kejadian semalam dan Mingyu diusir dari kost? Bagaimana dengan nasib pertemanan mereka? Bagaimana jika setelah ini Wonwoo jadi membencinya dan tidak ingin lagi berteman dengannya?
"FUCKING HELL! Anjing, Cheol. Kok gue tolol banget." Seungcheol yang melihat Mingyu hari ini terlihat begitu frustasi hanya bisa menghela napas pasrah kemudian duduk menghadap Mingyu.
"Sekarang lo kasih tau gue. Ada apa sama lo dan Wonwoo? Lo berdua... ada hubungan?" Seungcheol sengaja menjeda dua kata terakhirnya tidak ingin Mingyu tersinggung atau merasa terancam.
Mingyu tidak ingin menjawab pertanyaan Seungcheol. Sebab di kepalanya hanya berputar tentang bagaimana nikmatnya ciuman semalam bergantian dengan pertanyaan-pertanyaan seputar hubungannya dengan Wonwoo setelah ini.
Seungcheol mulai curiga dugaannya selama ini perihal Mingyu dan Wonwoo yang memiliki hubungan lebih dari sekedar teman itu benar sebab ia dapat melihat wajah Mingyu saat ini memerah.
"Lo pacaran sama Wonwoo?"
Mendengar pertanyaan yang terdengar sangat kasar di telinga Mingyu membuat lelaki itu terdiam. Ah, pertanyaan ini. Apakah perlu dijawab dengan jujur? Tapi memang kenyataannya memang mereka tidak ada hubungan apa-apa. Tapi apabila muncul pertanyaan lain tentang Wonwoo apakah ia bisa menjawab? Lantas bagaimana jika responnya buruk? Apakah ia akan kehilangan teman-temannya yang lain juga?
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss The Party | Meanie
أدب الهواة"Kalo boleh jujur... gue dulu suka sama lo." "Mau tau apa yang lucu? Gue juga." A Fanfiction Ib: a song titled Miss The Party (Clara Mae ft Maximillian) Romance and Fluff Meanie Couple Jungsushii, 2024