Jakarta, 1 Mei 2013
04.29 AMWonwoo menghela napas panjang. Di kepalanya belakangan ini selalu penuh dengan pikiran untuk pindah dari kost ini. Entah bagaimana tapi Wonwoo mulai tidak nyaman berada di dalam satu ruangan sempit bersama dengan Mingyu.
Wonwoo harus akui, perasaannya pada Mingyu kini semakin sulit untuk ia tahan. Wonwoo cukup lelah dengan hal itu, rasanya energinya terkuras hanya demi menutupi hal tersebut dan bersikap biasa saja. Ditambah lagi, mimpi itu. Mimpi itu terus hadir dan jadi lebih sering muncul ketika mereka bersama.
Ini sangat berbahaya.
Wonwoo belakangan ini merasa keputusannya untuk pindah dari kost memang benar. Sebab ketika Wonwoo pulang, ia merasa sedikit tenang. Setidaknya ia jarang memimpikan mimpi itu ketika ia di rumah. Well, pun jika mimpi itu muncul dan terbangun dengan bagian bawahnya yang mengeras, Wonwoo tidak begitu khawatir jika muncul di rumah.
Hal yang saat ini ia khawatirkan adalah bagaimana caranya untuk bilang pada Mingyu jika ia ingin pindah dari kost? Entahlah, beberapa kali Mingyu selalu bilang jika ia berharap Wonwoo tidak pindah dan tetap bersama di kost itu sampai mereka lulus nanti.
Wonwoo merasa sungkan untuk membahas hal ini dengan Mingyu. Sebab, ketika Mingyu membicarakan perihal harapannya itu, Wonwoo dapat merasakan jika Mingyu benar-benar putus asa. Lelaki tinggi itu sangat berharap mereka bisa bersama di kost kecil ini setidaknya sampai mereka lulus nanti.
Apakah Wonwoo harus tega dan mengutamakan dirinya lebih dulu? Well, tapi apakah Wonwoo bisa?
"Hei... lagi mikirin apa?" Wonwoo tersadar dari lamunannya ketika ia mendengar suara lembut Mingyu menyapa indera pendengarannya. Lelaki yang sebelumnya tengah menatap ke arah langit-langit kamar itu menoleh ke arah Mingyu yang kini tengah terduduk menyandar pada di sampingnya.
"Banyak... pikiran gue penuh belakangan ini." Ucap Wonwoo pelan.
"Mind to share?" Mingyu bertanya seraya sebelah tangannya terangkat untuk mengelus surai hitam Wonwoo yang nampak berantakan seperti layaknya orang baru bangun tidur.
Wonwoo yang mendapatkan perlakuan lembut dari Mingyu di pagi ini sontak kembali meragukan keputusannya. Wonwoo memang ingin pindah demi ketenangan jiwa raganya. Tetapi Wonwoo tidak bisa berbohong jika ia menyukai semua perlakuan lembut Mingyu padanya. Meskipun pada kenyataannya Mingyu melakukan itu sebagai teman, tetapi Wonwoo sudah merasa cukup.
"Tuhkan bengong lagi. Lo udah bengong sejak gue bangun dua puluh menitan yang lalu. Lo bahkan kayaknya nggak sadar kan tadi gue nawarin mau dibikinin kopi atau teh?" Wonwoo kembali tersadar kemudian terkekeh kecil.
"Mingyu, KKN lo ambil kapan?" Tanya Wonwoo.
"Hm... KKN semester depan sih. Gue rencananya semester 8 mau fokus magang sekalian skripsian. Lo gimana?" Jawab Mingyu masih mengelus surai Wonwoo.
"Sama. Mingyu, kayaknya gue bakal ikut KKN yang periode 3 deh. Lo KKN periode berapa?" Mingyu nampak berpikir sejenak.
"Ehm, periode 3 itu yang berangkat September atau Oktober ya? Hmm, kayaknya sih periode 4 berarti. Yang berangkat around November atau Desember. Banyak yang harus gue urus sih di semester depan. Lagi juga gue belom tau sih bakalan sekelompok sama siapa nanti. Belom mikirin."
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss The Party | Meanie
Hayran Kurgu"Kalo boleh jujur... gue dulu suka sama lo." "Mau tau apa yang lucu? Gue juga." A Fanfiction Ib: a song titled Miss The Party (Clara Mae ft Maximillian) Romance and Fluff Meanie Couple Jungsushii, 2024