◇
"Perempuan murahan!"
Seokjin menelan ludah susah payah sambil menundukkan kepalanya dalam. Seokjin menggerut pakaian yang ia kenakan ketika mendengar suara bantingan barang lagi untuk kesekian kalinya dalam satu waktu. Namun, suaminya itu tidak akan berhenti sampai benar-benar puas.
"Kau senang karena pria itu menyentuhmu seperti itu?!" pekik suaminya dengan nada suara yang tinggi tepat di depan wajah Seokjin. "Apa?! Kau berharap apa dari pria lain?! Kau berharap belaian juga?"
Seokjin menggeleng kecil. Wajahnya saat ini terasa begitu kaku dengan kepalanya yang terasa pusing luar biasa. Pipi kirinya berdenyut nyeri pasca dua kali tamparan yang dilayangkan suaminya.
"Mulutmu ini cuma banyak bicara saat di depan kamera!" bentak suaminya seraya menangkup rahang Seokjin dengan kuat menggunakan satu tangannya. "Tapi kau enggan bicara denganku?"
Seokjin menggeleng kembali. Rahangnya seraya hendak diremukkan oleh tangan besar dari suaminya itu. Air mata perlahan menggenang di kedua mata indahnya. Ia ingin menjawab tetapi tidak bisa karena suaminya bahkan menahan pergerakan dari rahang bawahnya.
"J-junyoung.." panggil Seokjin meskipun ia kesulitan bicara.
"Apa?!" bentak sosok pria yang baru saja dipanggil Seokjin dengan nama Jungyoung itu. "Kau mau beralasan lagi?!"
Seokjin menggeleng hingga bulir air mata menetes membasahi pipinya.
Junyoung lantas melepas rahang istrinya kemudian menendang bahu Seokjin hingga sang aktris jatuh terkapar ke lantai dengan cukup keras. Pria itu lantas meraih rambut panjang Seokjin kemudian menariknya kuat sehingga wajah jelita sang aktris kini berhadapan langsung dengannya.
Seokjin benar-benar tidak punya kekuatan untuk melawan.
Seokjin tidak mampu melawan Junyoung setidaknya untuk membebaskan dirinya di saat ini karena tubuhnya kini sudah sangat kelelahan setelah berhari-hari melakukan perekaman untuk series pada televisi yang dibintanginya. Namun, Seokjin juga tidak mampu dalam melawan Junyoung untuk kemudian menyelamatkan diri selamanya dari pria itu. Kakek dari suaminya adalah presiden yang sedang menjabat di Korea Selatan. Memperkarakan permasalahan rumah tangganya di ranah hukum justru membuat hidup Seokjin semakin sengsara.
"Jaga sikapmu lain kali!" desis Junyoung menggeram kesal. "Pikirmu pantas untuk bersentuhan dengan pria lain seperti itu? Kau melecehkanku sebagai suamimu!"
"M-maaf"
Hanya kata itu yang bisa keluar dari belah bibir Seokjin dan hanya kata itu yang mau didengar oleh Junyoung.
"Kau pikir kau ini punya kuasa melawanku hanya karena kau seorang selebritis?"
"Tidak..."
Seokjin tidak berbohong dalam menjawab. Meskipun seantero rakyat Korea Selatan menjadikannya sebagai selebritas paling dicintai, Seokjin tidak akan mampu untuk melawan Junyoung. Keluarga dari presiden Korea Selatan saat ini adalah pemilik dari salah satu firma hukum terbesar. Meskipun suara publik akan mendukungnya, Seokjin tak dapat menghentikan Jungyoung yang mungkin akan memanipulasi peradilan.
Seokjin tidak akan mendapatkan keadilan.
"Berhenti berinteraksi berlebihan dengan para pria di luar sana!"
Awalmula dari permasalahan dalam rumah tangganya adalah itu. Junyoung yang tidak bisa menerima bahwa pekerjaan Seokjin mengharuskannya beradu akting dengan aktor lain. Seokjin bahkan belum berusia tiga puluh tahun, ia sedang berada pada usia produktif untuk beradu akting dengan berbagai aktor dalam genre yang digemari oleh masyarakat. Namun, Junyoung tidak dapat mengerti akan hal itu.