nine

474 47 4
                                    

"Aku masih di Milan"

Seokjin membulatkan bibirnya mendengar jawaban Jongseo. Desainer fashion yang belakangan ini semakin akrab dengannya itu mengajaknya mengobrol membahas perkembangan produk yang mereka akan kerjakan. Untuk kali ini, Seokjin tak hanya menjadi model atau bintang iklan. Namun, proyek kolaborasi ini turut melibatkannya dalam produksi pakaian.

"Kau kembali ke Italia?" tanya Seokjin.

Pantas saja Jongseo mengajaknya untuk mengobrol melalui video call seperti ini dan bukan bertemu langsung seperti saat sebelumnya. Desainer itu ternyata masih di negara tempatnya menetap dan juga bekerja. Jongseo memang memilih Kota Milan dari kota-kota lain di Italia sebagai base studionya karena banyak brand besar fashion juga berpusat di sana.

"Ada beberapa hal yang harus aku ambil ke studioku di Milan ini untuk kupindahkan ke studioku di Seongdong" jawabnya. "Selain itu, aku juga harus bertemu dengan banyak orang dan termasuk juga orang tuaku"

"Oh!" pekik Seokjin mendengarnya. "Jadi, keluargamu ikut ke Milan?"

Jongseo tertawa. Ia pernah menceritakan ke Seokjin kalau keluarganya jarang sekali mengunjunginya ke Italia.

"Ya" kekehnya dengan wajah sedikit kecut. "Ada hal yang harus aku dan orang tuaku diskusikan bersama seseorang lain"

Seokjin mengangguk paham. Ia tidak mau bertanya kembali karena itu jelas urusan pribadi Jongseo. Namun, Seokjin sangat menghargai upaya Jongseo menunjukkan beberapa payet padanya melalui video call seperti ini di sela kesibukannya. Awalnya ia sempat berpikir mengapa Jongseo hanya menunjukkan via online tetapi kini sudah terjawab jika semua barang itu tersimpan di studionya di Milan, bukan di Seongdong.

"Kurasa cukup itu yang mau aku tunjukkan padamu" ucap Jongseo mengakhiri obrolan antara mereka pada sore hari ini. "Maaf aku sudah menganggu waktu akhir pekanmu"

"Bukan masalah!" sergah Seokjin seraya ia menggeleng dengan cepat.

"Kau kelihatannya sekarang sedang tidak di rumahmu" ujar Jongseo seraya sedikit menengok ke belakang Seokjin. Ia juga kini tampak memperhatikan pakaian yang Seokjin kenakan.

Ya. Seokjin memang sedang tidak berada di rumahnya akhir pekan ini. Soobin sedang pergi mengikuti camping di Gwacheon dan berujung ke Namjoon yang mengajaknya pergi berkencan. Namjoon membawanya pergi ke Incheon, lebih tepatnya ke sebuah kawasan elit untuk bermain golf pagi ini.

Jongseo tentu menyadarinya. Seokjin sejak tadi melakukan video call dengan masih mengenakan sebuah polo golf wanita yang berwarna merah muda. Rambutnya yang biasa tergerai itu kini juga terkuncir ekor kuda rapi tanpa adanya poni. Seokjin yakin jika wajahnya juga masih sedikit memerah karena terpapar matahari pagi.

Berbeda dengan Jongseo yang tampaknya seharian bekerja. Wanita dengan rambut yang lebih panjang dari milik Seokjin itu membiarkannya tergerai indah. Jongseo tampak mengenakan kemeja putih yang santai dan longgar dengan kancing yang tidak terpasang di bagian atas. Berbeda dengan di Korea, saat ini di Italia sudah menunjukkan waktu malam hari.

"Aku sedang pergi bermain golf di Incheon" jawab Seokjin bersama dengan tawa kecil. "Apa kau pernah kesini?"

Jongseo tampak berpikir sejenak. Wanita itu lalu menggeleng. "Kurasa belum"

"Mau pergi kesini denganku lain waktu?"

Jongseo tertawa senang ketika mendengar tawaran dari Seokjin.

"Aku baru mengajakmu untuk pergi pilates bersama dan kau sudah mengajakku pergi main golf" tawanya senang. "Astaga! Kita punya rencana banyak sekali berdua"

Wave [NamJin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang