four

478 49 4
                                    

"Nona Seokjin, bisa kita berfoto bersama?"

Seokjin mengangguk dengan gembira atas pertanyaan yang diajukan seorang wanita paruh baya padanya. Ia kemudian merapat pada wanita itu dan berpose formal karena wanita paruh baya itu merupakan anggota parlemen di Korea Selatan. Ia tersenyum dengan manis dan membiarkan dirinya di potret oleh sekretaris dari wanita itu.

"Terima kasih, Nona Seokjin" ucap wanita paruh baya itu senang usai berfoto.

"Dengan senang hati, Nyonya" jawabnya dengan nada suara yang ramah.

Seokjin mengedarkan pandangannya pada sekeliling ruangan yang berada di dalam Ocean Tower itu. Seokjin menepati janjinya untuk menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham luar biasa di pagi ini. Ia juga harus datang karena memenuhi keinginan orang tua Namjoon untuk bertemu dengannya.

Seokjin duduk di barisan belakang dari deretan meja pada ruang rapat besar itu. Ia tentu kalah pamor dibandingkan dengan para pemegang saham lain. Kebanyakan dari pemegang saham yang hadir adalah tokoh besar di Korea Selatan. Deretan para politisi dan pebisnis mendominasi ruangan rapat itu. Tidak ada satupun yang Seokjin kenal secara dekat.

Ocean Co., Ltd.

Perusahaan yang dijalankan oleh Namjoon sebagai direktur utama merupakan salah satu perusahaan yang sudah berbisnis di Korea Selatan sebelum berbentuk republik. Kakek dari Namjoon yang dulu mendirikan bisnis korporasi ini merupakan salah satu tokoh penting dalam urusan kenegaraan. Pasca terbentuknya republik, kakek dari Namjoon yang berdarah Asia-Amerika itu berfokus mengembangkan label bisnisnya yaitu Ocean Group sehingga saat ini dapat menjadi salah satu perusahaan raksasa di Korea Selatan.

Bukan sembarangan orang yang menjadi pemegang saham pada korporasi dengan ratusan anak perusahaan itu. Hanya bisa kalangan tertentu yang sejak awal sudah berkontribusi terhadap pendirian bisnis moda transportasi logistik ini. Seokjin juga sebenarnya bukan pemilik organik dari sahamnya sekarang ini. Lot saham yang Seokjin miliki saat ini paling sedikit dari pemegang saham lain dan merupakan pemberian dari orang tua Namjoon.

Orang tua Namjoon memberikan saham itu pada Seokjin dengan alasan agar Seokjin  merasakan kedekatan dengan keluarga Namjoon. Terlebih karena Soobin memiliki hubungan darah secara langsung dengan keluarga konglomerat itu. Namun, Seokjin tak bodoh untuk mengetahui alasan yang sebenarnya. Orang tua Namjoon pastinya ingin terus mengawasi Seokjin dengan cara itu. Seokjin akan menghadiri rapat umum dan dengan cara itu mereka dapat terus bertemu secara rutin dengan Seokjin.

"Selamat siang, Nona Seokjin"

Seokjin menoleh ke samping mendengar suara yang sangat ia kenali.

"Siang, Hoseok!" jawab Seokjin dengan nada penuh kelegaan karena mendapati ada orang yang ia kenali di sana selain keluarga Namjoon.

"Boleh aku duduk?" tanya Hoseok pada Seokjin seraya menunjuk kursi kosong di sebelah Seokjin karena yang duduk di sana sudah meninggalkan ruangan lebih dulu.

"Tentu saja!"

Hoseok kemudian duduk tepat di samping Seokjin. Keduanya terdiam sejenak sambil menatap ke depan di mana keluarga dari Namjoon tengah saling bercakap-cakap. Kakek Namjoon sebagai pendiri korporasi memiliki empat anak di mana semuanya adalah perempuan.

Komisaris utama dari Ocean Group adalah anak pertama dari kakek Namjoon. Ibu dari Namjoon sebagai anak bungsu merupakan pemegang saham pengendali. Ayah dari Namjoon yang merupakan menantu dari keluarga itu adalah mantan direktur utama kini bagian dari jajaran komisaris. Sepupu Namjoon dari bibinya yang merupakan anak ketiga kakeknya menjadi salah satu komisaris muda di sana. Hanya bibinya kedua yang sama sekali tidak berminat menggeluti bisnis keluarga itu.

Wave [NamJin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang