BAB 23

61.5K 4K 41
                                    

- 𝐻𝒶𝓅𝓅𝓎 𝑅𝑒𝒶𝒹𝒾𝓃𝑔 -


"Nih uang nya bang, makasih ya," ucap Keira menyodorkan uang senilai 20 ribu.

"Iya, makasih juga mbak cantik." Si abang ojek mengambil uang lalu mengedipkan mata nya.

Keira hanya bisa tersenyum paksa merespon nya. Lantas, gadis itu berbalik dan berjalan menuju pintu rumah mewah itu. Bersamaan dengan itu, si abang ojek menjalankan motornya.

Keira menekan bel rumah. Tak lama, hanya 5 detik pintu di buka.

"Udah dateng? Masuk," ujar Alvarez. Keira menurut dan langsung masuk saja. Kening Keira berkerut melihat kondisi rumah yang sepi, gadis itu menoleh pada Alvarez, "Mama lo mana?" tanya nya.

"Mama sama papa lagi pergi malming-an," jawab Alvarez jujur.

Sontak, Keira tertawa geli mendengarnya. "Anj*r.. Udah tua masih so sweet ya, kayak ABG," kata nya mengangguk - anggukkan kepala nya. Sayang banget, padahal kalau ada Bianca, gadis itu ingin mempromosikan risol buatan papa nya.

Alvarez hanya merespon dengan deheman pelan. "Motor nya ada di garasi, lo bisa pilih mau yang mana," ujar pria itu.

"Garasi nya dimana?"

"Ikut gue." Alvarez berjalan lebih dulu, menunjukkan lokasi garasi dirumah nya.

"Ini. Lo bisa pilih sendiri," kata Alvarez setelah sampai di garasi.

Keira menatap 3 motor yang terparkir, berpikir sejenak, gadis itu menepuk motor yang berada di tengah. "Mau yang ini," ujar Keira.

Alvarez mendengus pelan, "Lo tau aja itu yang paling mahal," gumam nya mengambil kunci motor. Keira hanya berpura - pura tak mendengar saja.

Pria itu memberikan kunci motor nya pada Keira.

Keira menerima nya. "Besok pagi gue balikin, ya."

Alvarez merespon dengan deheman. Lantas, Keira langsung menaiki motor dan menggunakan helm motor. Gadis itu menunjuk ke pintu garasi yang masih tertutup. "Bukain dong," pinta nya tak tau diri.

Alvarez mendengus kesal, tapi tetap membukakan pintu garasi. "Motor gue jangan sampai lec--" Belum selesai berbicara, Keira lebih dulu menjalankan motor nya melewati Alvarez begitu saja.

"Sialan," umpat Alvarez.

-----------------

Brumm.. Brumm.. Brummm..

Ckittt..

Keira menghentikan motor nya. Di sana banyak orang dengan membawa motor masing - masing. Ada jalur yang dikhususkan untuk balapan. Juga ada meja untuk pendaftaran.

Keira melepaskan helm nya, kemudian turun dari motor. Gadis itu berjalan menghampiri meja pendaftaran.

"Mau ngapain dek?" tanya si penjaga meja pendaftaran ramah.

"Daftar," jawab Keira singkat sembari mengeluarkan selembar uang merah dari dompet.

"Hah? Daftar? Ngapain?"

"Ya, kalau daftar mau ngapain sih emang?!" balas Keira ngegas.

"E-eh.. Tapi kan.. cewek.." ujar si penjaga meja pendaftaran itu pelan.

"Ada larangan cewek ga boleh ikut?" tanya Keira yang direspon dengan gelengan.

"Yaudah. Daftarin gue," lanjut Keira meletakkan uang nya dimeja. "Daftarin atas nama Kei."

"Yaudah. Nomor telfon kamu?" tanya si penjaga meja pendaftaran mengisi formulir.

Keira menyebutkan nomor ponsel nya. "Oke.. Kei, kamu bisa siap - siap di arena sekarang," kata si penjaga meja pendaftaran itu.

The Antagonist ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang