Happy Reading ..
____
Laura menginjakan kakinya di sebuah restoran bintang tujuh, gadis itu masih memakai gips yang terpasang dilengan kirinya. netranya mencari seseorang yang akan ditemuinya.
Gaun hitam yang menguntai membuatnya terlihat elegan, malam ini seseorang memintanya untuk menemuinya, Laura tidak tahu siapa yang ingin bertemu dengannya. meski permintaannya sempat ditolak, namun akhirnya Laura pun mengiyakan ajakan pria yang menghubunginya.
Pria itu berjanji pada Laura akan memberikan uang satu miliar jika Laura menemuinya. bukankah nominal yang fantastis jika untuk bertemu saja? entah untuk urusan apa, namun Laura meyakini jika pria itu hanya membutuhkan sex saja darinya.
Dengan percaya dirinya, Laura menyipitkan matanya. pria itu mengatakan jika ia duduk di meja 54 dengan memakai jas berwarna biru gelap, Laura tersenyum sempit dan kemudian melangkahkan kakinya.
Suara highhels yang begitu nyaring dipendengaran si pria mulai merasa jika itu merupakan targetnya.
dan benar saja, Laura menghentikan langkahnya tepat didepan pria berkacamata. pria itu kemudian tersenyum dan bernajak dari duduknya.Laura sangat memperhatikannya dan kemudian menatap pria itu dari ujung kaki hingga ujung rambut, Laura mgnggit bibirnya saat melihat pria itu begitu tampan dan gagah, si pria mengulaskan senyumnya kemudian membantu Laura untuk duduk dikursinya, kini keduanya sudah berhadapan.
"Nonna Laura?"
Laura mengulaskan senyumnya dan menatap si pria, dengan lipstik merah meronanya Laura terlihat seksi malam ini, seperti wanita penggoda pada umumnya.
Seefort itu untuk bertemu pria yang belum dikenalnya, terlihat dari raut wajah Laura yang mulai menggoda si pria tampan namun tenang itu.
"Tuan, langsung saja ada perlu apa kau menemuiku?"
"Haruskah kau terburu-buru seperti itu?"
Laura terlihat diam menatap si pria. "bagaimana bisa kau menghubungiku? maksudku bagaimana bisa kau memiliki nomorku?"
"Apa yang aku tidak ketahui tentangmu nonna?"
Sambil meneguk segelas anggur pria itu terlihat santai.
"Tuan, aku tidak ingin berlama-lama lagi setelah ini aku harus pergi menemui.."
"Sehun?" sahut pria itu, membuat Laura mengerutkan dahinya.
Si pria mengeluarkan sebuah buku kecil terlihat seperti nota namun entahlah.
"Kau teman dari Sehun?" tanya Chanyeol, kembali Chanyeol dan Laura terliaht beradu tatap.
"Aku Park Chanyeol"
Laura mengerutkan dahinya. "Park Chanyeol?" gumamnya. "Aku seperti pernah mendengar namamu tuan"
"Lupakan saja , mungkin namaku memang pasaran"
"Baiklah, jadi apa maumu?"
"Berapa yang kau butuhkan?"
Mendengar hal itu Laura mengerutkan dahinya. "Apa yang kau bicarakan?"
"Jawab saja"
KAMU SEDANG MEMBACA
AFTER MARRIAGE✔️
RomanceSebuah kejadian yang mengingatkan dimana keduanya hampir mati bersamaan, dan menjadikan mereka ragu untuk saling melepaskan.