03 : Dilema

28 7 4
                                    

◎ jangan lupa vote&komen:D

Sinar matahari menyelinap masuk kedalam kamar safina. Membuat si pemilik kamar yang masih tergulung selimut itu mengerutkan dahinya. Seharusnya Safina sudah bangun sejak shubuh tadi, hanya saja ia memilih untuk tertidur lagi karena masih merasakan pening dikepalanya karena lelah. Hari ini Safina memilih untuk tidak mengikuti kuliah online nya karena kepala yang sangat pusing akibat terlalu kacapean.

Akhirnya, sorotan dari sang surya membangunkan Safina dari tidurnya. Ia menyibak selimut dan terhuyung-huyung berjalan menuruni tangga.

"AYAAAAH? MAMAAAA? "Panggil Safina tetapi tidak disahut.
Ia menggaruk sekitar lehernya sambil melirik kesana kemari, sepi.

Safina membuka pintu kamar Zidan yang tidak terkunci. " Dan? " panggilan Safina tidak disahuti lagi. Seketika ia tersadar hari ini adalah hari selasa, pasti bocah itu sudah berangkat sekolah. (Zidan hari ini tidak diantarkan oleh Safina karena keadaan Safina yang lelah).

Berarti Safina hanyalah seorang diri. Ia sungguh lapar, tetapi tidak ada makanan apa pun diatas meja makan. Hanya ada sebuah lipatan kertas yang berisikan pesan singkat dari mama nya. Isi suratnya:"Safina gak usah nugas dulu hari ini kalo masih pusing, zidan juga udah dianterin sama aya kesekolah tadi pagi, Mama sama Ayah mau kerumah nenek dulu soalnya nenek sakit. Kayaknya nginep, deh. Baik-baik sama zidan.

🌪

Karena tidak ada yang menarik diruang makan, Safina kembali ke kamarnya dan merebahkan dirinya disana. Tangannya meraba bawah bantal dan meraih ponsel yang hampir mati karena tidak di charge dari semalam. Saat ia membuka layar ponselnya, sungguh ramai dengan notifikasi nya. Namun ada sebuah notifikasi yang membuat mata Safina membulat dicampur dengan rasa bahagia.

Karena dirinya mendapat notifikasi dari instagram bahwa orang yang pernah ia ikuti akun instagram nya yaitu alzan telah mengikuti balik akun instagram nya. Bagaimana tidak senang, karena yang ia tunggu-tunggu akhirnya muncul. Tidak menunggu lama ia langsung melihat lihat akun instagram nya milik alzan, tapi Safina merasa biasa saja karena tidak ada seseorang pun yang alzan posting, poto dirinya saja tidak ada.

"Kayaknya nii orang jarang main instagram" tutur Safina dengan melihat ponselnya. Tapi Safina malah menekan kirim pesan dan memasukinya room chat kepada alzan. Safina terdiam " Apa mungkin gue chat dia"ucap batinya, Safina tersadar "apa-apaan Safina kamu tuh bukan siapa siapanya dia jadi buat apa kamu chat dia, bikin orang risih aja, " ucap Safina yang berbicara kepada dirinya sendiri.

Safina tak mengutak-ngatik lagi ponselnya dan membiarkan instagram nya terbuka dan berada di roam chatnya alzan karena ia lupa dan langsung meletakan ponselnya di sebelah bantalnya dan kembali memejamkan mata. Ia memikirkan tugas-tugas yang mana hari ini pasti ada banyak tugas tapi dirinya malah bolos karena sakit dikepala nya, rasanya Safina ingin menangis saja. Tapi semuanya adalah kesalahan Safina sendiri, karena tidak ikut kuliah online hari ini dan menunda tugasnya,pasti tugas hari ini numpuk sampai setinggi harapan ku kepada dia. Eh.

Setelah selang beberapa menit, Safina kembali meraih ponselnya karena dirinya merasa gabut, tiba tiba matanya membulat ketika ia melihat apa yang sudah dirinya lakukan, hingga mengirim chat yang tak nyambung kepada alzan, Safina disitu panik karena ia tidak berniat untuk mengirimi pesan kepada alzan, melainkan akibat geseran tanganya ketika dirinya memejamkan mata, pasti ketika dirinya tiduran dikasur tangan miliknya menyentuh ponsel miliknya dan menekan asal keyboard lalu tak sengaja terkirim, karena ponsel milik Safina tidak dimatikan dan tetap berada di roam chatnya alzan.

Safina disitu panik dengan raut wajah berantakan, "Apa yang telah kamu lakukan Safina" ucap Safina sambil memegangi kepalanya.

Cinta yang tak terlupakanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang