06 : sujudku & sujudmu

18 7 0
                                    

◉ Sebelum baca alangkah baiknya, follow dulu akun ini yaa! Jangan lupa vote & komen.

Alzan mengetahui kesalahannya karena telah ikut campur kedalam hubungan Safina dan Reza minggu lalu. Tetapi, Alzan bersumpah hanya tak ingin terjadi hal-hal buruk pada Safina, seutuhnya hanya ingin melindungi, tanpa ada maksud untuk menghancurkan kedekatan keduanya. Alzan membuka ponselnya karena mendapat notifikasi yang ia tahu betul itu dari safina, sebab alzan membedakan bunyi notifikasi nya.

Safina
Juni 26 2024

Alzan.
Assalamu'alaikum

Safina.
Waalaikumsalam

Juni 27 2024,07.30 wib.

Alzan.
Safina

Safina.
Kenapa?

Alzan.
Gak jadi.

26 2024,05.35 wib.

Safina.
PPP

Alzan.
Salam

Safina.
Lupa

Safina.
Assalamu'alaikum

Alzan.
Waalaikumsalam, kenapa?

Safina.
ALZAN BAIKAAAAN

Alzan.
Iyaa baik.

Begitulah isi chat Alzan dan Safina akhir-akhir ini.
Niat Alzan ketika sudah menemukan Safina ia akan langsung beranjak untuk pulang, akan tetapi niat tersebut hanya rencana saja, karena Safina lebih dulu mengajaknya untuk menjawab pertanyaan nya. Padahal sederhana, tetapi entah mengapa Alzan merasakan bahagia yang meluap-luap di dada. Tetapi hal itu membuat Alzan merasa bersalah karena sudah ikut campur dalam kedekatan nya dengan Reza minggu lalu, sampai akhirnya Alzan nekat untuk mendatangi kediaman si gadis hanya sekadar untuk meminta maaf.

"Mau kemana, Zan?" tanya ayah karena melihat Alzan berpakaian rapi.

"Izin kerumah Safina sebentar, yah, soalnya ada yang harus di bicarain sama Safina.

Ayah mengangguk mengerti. " Bicara juga sama ayahnya, ya."

"Iya." jawab Alzan.

Usai mendapat izin dari ayah, Alzan langsung mengeluarkan motor nya dari garasi, seharian ini Alzan tidak memakai mobilnya karena jalan begitu padat dengan kendaraan, kalau memakai mobil sulit untuk menyalip.

Alzan mengendarai motornya dengan kecepatan yang cukup tinggi karena takut kemalaman. Bagi Alzan, pukul sembilan malam sudah batas waktu paling larut dalam menemui Safina. Selesai atau tidak, selesai bicara, ia akan pulang kalau sudah pukul sembilan dan melanjutkan pembicaraan nya esok hari.

Sesampainya Alzan didepan rumah Safina, ia melihat gadis itu tengah merapikan meja teras. Bersyukur kala itu Safina baru pulang dari rumah temannya sehingga masih menggunakan jilbab rapi.

Cinta yang tak terlupakanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang